nusabali

Penculik Siswi SD Dibawa ke RSJ Bangli

  • www.nusabali.com-penculik-siswi-sd-dibawa-ke-rsj-bangli

Pelaku penculikan yang diduga ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) Kursiya, 42, dari Dusun Rawan Barat, Desa Lebaran, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kejiwaannya diperiksakan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Bangli.

AMLAPURA, NusaBali
Sebelumnya pelaku menyasar korban siswi kelas I SDN 2 Sukadana, Kecamatan Kubu, Ni Luh Putu Sayang Ekayanti, 6,5, dari Banjar Darmawinangun, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Karangasem. Kapolsek Kubu AKP Made Suadnyana langsung memimpin, mengantar pelaku ke RSJ, berangkat dari Mapolsek Kubu, Senin (29/10) pukul 10.00 Wita. Kapolsek AKP Made Suadnyana berharap, hasilnya secepatnya didapatkan.

Tujuannya, agar bisa ditentukan apakah penyidikan bisa berlanjut atau dihentikan. Sebab, jika ketahuan pelaku ODGJ, maka penyidikan dihentikan, karena yang bersangkutan tidak dalam kondisi sehat jasmani dan rohani. Jika ternyata pelaku itu normal, penyidikan berlanjut.

"Nanti ahli bidang kejiwaan yang tahu, kami hanya berharap hasilnya secepatnya didapat," jelas AKP Made Suadnyana.

Sebab, sejak pelaku diamankan Minggu (28/10) siang, sempat dilakukan pemeriksaan ternyata antara pertanyaan dengan jawaban tidak nyambung. Di samping itu petugas belum mendapatkan identitas yang akurat. Walau pelaku menyebut nama dan alamatnya sendiri, tetapi keterangan itu masih meragukan.

Selama perjalanan dari Mapolsek Kubu hingga RSJ katanya, kedua tangan pelaku diborgol, menghindari hal-hal tidak diinginkan. Khawatir pelaku melarikan diri, atau memberikan perlawanan.

Pelaku ditangkap usai menculik korban di warung orangtua korban pukul 10.00 Wita. Penculikan digagalkan sang ayah I Made Laba, 32, saat kejadian korban sedang tidur-tiduran menunggui warung sambil main HP. Begitu anaknya digaet dibawa keluar, sang anak menangis, ayahnya langsung tanggap mengejar. Selanjutnya ODGJ Kursiya itu ditangkap massa, lalu digebukin, hingga keningnya luka dan wajahnya berdarah.

Biasanya yang menjaga warung itu adalah ibu korban Ni Luh Sepi Arianingsih, 30, menjual perlengkapan upakara, gas, sembako, premium dan lain-lain. Sedangkan ayahnya I Made Laba biasanya sebagai sopir truk mengangkut material galian C.

Saat kejadian, ibu korban Ni Luh Sepi Ariningish ada kesibukan menghadiri patedunan, sehingga sang ayah rela tidak kerja, memilih menjaga warung. Sekitar pukul 10.00 Wita sang anak Ni Putu Sayang Ekayanti, tidur, di sebelahnya sekitar 1 meter ayahnya menjaga hanya dibatasi minuman mineral.

Tanpa disangka-sangka, datang lelaki tak dikenal, tanpa permisi langsung menggaet korban dan menggendong. Karena korban menangis, maka ayahnya terkejut langsung bergegas mengejar anaknya, dan berhasil mengambilalih anaknya, di depan warung. *k16

Komentar