nusabali

Semalam Diserahkan Penghargaan bagi Pemuda Bali Berprestasi

  • www.nusabali.com-semalam-diserahkan-penghargaan-bagi-pemuda-bali-berprestasi

Penyair dan Siswa Kolaborasi Pagelaran Seni ‘Bangun Pemuda Satukan Indonesia’

DENPASAR, NusaBali
Sejumlah penyair dan ratusan siswa berkolaborasi menyuguhkan teatrikal dalam pagelaran seni budaya bertajuk ‘Bangun Pemuda Satukan Indonesia’ serangkaian perayaan Hari Sumpah Pemuda di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar, Minggu (28/10) malam. Dalam pagelaran ini, Gubernur Bali Wayan Koster se-rahan penghargaan bagi sejumlah pemuda berprestasi dari berbagai bidang.

Pagelaran seni budaya ‘Bangun Pemuda Satukan Indonesia’ di Panggung Terbuka Ardha Candra, tadi malam, dimulai sekitar pukul 19.00 Wita. Pantauan NusaBali, Tribun penonton di Panggung Terbuka Ardha Candra tampak penuh sesak. Penonton yang hadir mulai kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa. Mereka begitu antusias merayakan 90 Tahun Hari Sumpah Pemuda semalam. Melalui aksi teatrikal dan pembacaan puisi, penampilan para seniman begitu membakar semangat.

Sebelum pagelaran seni budaya bertajuk ‘Bangun Pemuda Satukan Indonesia’ dimulai pukul 19.00 Wita, terlebih dulu dilakukan pemberian penghargaan kepada para pemuda berprestasi dari berbagai bidang, seperti seni, pendidikan, dan olahraga. Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Wayan Koster didampingi Ny Putri Suastini Koster, Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), dan Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra.

Termasuk yang mendapatkan penghargaan adalah lima atlet difabel asal Bali yang sukses meraih medali dalam pesta olahraga Asian Para Games (APG) III di Jakarta, awal Oktober 2018 lalu, yakni Ni Made Ariyanti Putri, Ni Nengah Widiasih (A), I Wayan Damai, Ni Kadek Karya Dewi, dan Ni Nengah Widiasih (B).

Made Ariyanti Putri adalah atlet para atletik yang berhasil menyumbang 2 medali perak bagi kontingen Indonesia, masing-masing melalui nomor lari 100 meter putri T13 dan lari 400 meter putri T13. Sedangkan Ni Nengah Widiasih (A) adalah lifter angkat berat yang berhasil sumbang medali perak dari Kelas 41 Kg Putri.

Selanjutnya, I Wayan Damai merupakan atlet cabang lawn bowls yang berhasil persembahkan 2 medali perunggu, masing-masing melalui nomor single men dan mix team. Sementara Ni Kadek Karya Dewi adalah atlet difabel cabang balap sepeda yang sukses perembahkan medali perunggu dari nomor ITT. Sebaliknya, Ni Nengah Widiasih (B) adalah lifter angkat berat yang sukses persembahkan medali perunggi dari Kelas 86 Kg Putri.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengatakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 merupakan sebuah momentum bersejarah, yang jadi tonggak perjuangan para pemuda Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari tangan penjajah. Pada hari bersejarah tersebut, para pemuda telah mampu melahirkan sebuah sumpah yang mengandung makna sangat mendalam tentang pentingnya persatuan.

“Rasa persatuan itulah yang akhirnya mampu mengobarkan semangat perjuangan Bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster menambahkan, sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, sudah sepatutnya mengenang dan mengamalkan nilai-nilai mulia yang diamanatkan dalam Sumpah Pemuda untuk mengisi pembangunan bangsa. Generasi muda harus menempatkan persatuan dalam setiap gerak langkah.

“Perbedaan yang kita miliki, hendaknya dapat dikelola menjadi sebuah kekuatan yang utuh untuk menjadikan bangsa ini lebih baik di masa datang. Perayaan Hari Sumpah Pemuda kali ini hendaknya dapat dimaknai sebagai perekat persatuan generasi muda Bali, melalui berbagai persembahan kolaborasi pada seniman,” tandas Koster.

Menurut Koster, era globalisasi dan teknologi membuat generasi muda asyik sendiri. Semangat gotong royong seakan mulai memudar. Koster berharap generasi muda masa kini mampu menjadi pembaharu lingkungan, bertindak ke arah yang positif, dan bisa menularkan semangat Sumpah Pemuda kepada yang lain.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha, menyatakan pagelaran seni budaya bertajuk ‘Bangun Pemuda Satukan Indonesia’ tadi malam melibatkan sekitar 800 orang. Pagelaran tersebut menampilan sederet penyair kawakan, termasuk Umbu Landu Paranggi dan Dewa Sahadewa, yang berkolaborasi dengan para siswa dari SMK Saraswati 1 Denpasar. Sementara penyair Warih Wisatsana berkolaborasi dengan siswa SMAN 3 Denpasar, penyair Gede Artawdan berkolaborasi dengan SMA Lab Singaraja, sedangkan penyair I Gusti Putu Bawa Samargantang berkolaborasi dengan siswa SMAN 2 Denpasar. Tampil juga penyair Jengki Sunarta yang berkolaborasi dengan siswa SMAN 1 Gianyar dan Muda Wijaya kolaborasi dengan siswa SMAN 5 Denpasar.

Selain teatrikal dan pembacaan puisi, ada peragaan busana yang dibawakan oleh para siswa dari SMAN 1 Denpasar, SMAN 4 Denpasar, SMAN 6 Denpasar, SMAN 7 Denpasar, dan SMKN 5 Denpasar. Bukan hanya itu, siswa-siswi SMAN 2 Denpasar juga membawakan Tari Bendera, sementara siswa SMA Dwijendra Denpasar membawakan lagu Merah Putih, sedangkan SMA Santo Yoseph Denpasar membawakan lagu Kebyar-kebyar dan Lagu Bendera. Ada pula atraksi Tari Pemuda Merah Putih oleh siswa-siswi SMAN 8 Denpasar. Sedangkan parade Pasukan Merah Putih dan Pembacaan Naskah Sumpah Pemuda dilakukan Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Bali. *ind

Komentar