Festival Kerambitan 2019 Akan Pakai Transaksi Non Tunai
Pembayaran dengan sistem e-money di Kabupaten Tabanan terus digenjot. Tahun 2019, Festival Kecamatan Kerambitan ke-5 dirancang menggunakan sistem e-money disemua jenis transaksi.
TABANAN, NusaBali
Inovasi tersebut digunakan untuk lebih memastikan kejelasan sistem perputaran uang selama festival. Camat Kerambitan I Gede Sukadana menjelaskan, sebenarnya Festival Kerambitan ke-4 sudah menerapkan sistem e-money mulai dari stand, parkir, dan yang lainnya. Hanya saja setelah semua desa dikumpulkan banyak desa yang ada di Kerambitan belum siap.
Padahal 100 buah e-money berlogo Okokan sudah dijual habis, bekerjasama dengan Bank BRI. "Karena belum siap, kami juga tidak mau mengharuskan," jelasnya, Jumat (26/10). Hanya saja agar perputaran uang jelas selama festival berlangsung, transaksi e-money tetap akan dirancang tahun depan pada Festival Kerambitan ke-5 tahun 2019. "Mengenai persiapan dari sekarang kami rancang, kami juga sudah lalukan sosialisasi. Yang jelas bank swasta juga sudah siap tinggal memantapkan yang dibawah," terang Sukanada.
Menurut Sukadana, langkah ini sekaligus membantu mewujudkan visi misi Tabanan dan mendorong terutama masyarakat Kerambitan memiliki e-money.Karena nantinya e-money yang telah dibeli tidak hanya akan berlaku di Kerambitan. Namun berlaku juga untuk fasilitas umum lain di luar Tabanan yang menggunakan sistem e-money. Jika sistemnya berjalan maka segala transaksi akan menggunakan e-money. Mulai dari setiap stand dan parkir yang ada di sekitaran lapangan umum selama festival berlangsung.
Sukadana menyebutkan e-money bisa dibeli oleh masyarakat seharga Rp 25.000 per buah di Bank BRI yang diajak bekerjasama. Dengan top up (pembelian ulang) bisa dilakukan disetiap minimarket terdekat. "Kami akan intensif sosialisasikan ini kepada masyarakat agar mereka paham," jelasnya.
Sedangkan bagi masyarakat yang belum mempunya e-money bukan berarti tidak bisa berkunjung ke Festival Kerambitan mendatang. Mereka bisa berkunjung, hanya saja tidak bisa bertransaksi. "Jadi yang belum punya e-money bisa menikmati hiburan, hanya belanja belum bisa," tandas Sukadana. *de
Inovasi tersebut digunakan untuk lebih memastikan kejelasan sistem perputaran uang selama festival. Camat Kerambitan I Gede Sukadana menjelaskan, sebenarnya Festival Kerambitan ke-4 sudah menerapkan sistem e-money mulai dari stand, parkir, dan yang lainnya. Hanya saja setelah semua desa dikumpulkan banyak desa yang ada di Kerambitan belum siap.
Padahal 100 buah e-money berlogo Okokan sudah dijual habis, bekerjasama dengan Bank BRI. "Karena belum siap, kami juga tidak mau mengharuskan," jelasnya, Jumat (26/10). Hanya saja agar perputaran uang jelas selama festival berlangsung, transaksi e-money tetap akan dirancang tahun depan pada Festival Kerambitan ke-5 tahun 2019. "Mengenai persiapan dari sekarang kami rancang, kami juga sudah lalukan sosialisasi. Yang jelas bank swasta juga sudah siap tinggal memantapkan yang dibawah," terang Sukanada.
Menurut Sukadana, langkah ini sekaligus membantu mewujudkan visi misi Tabanan dan mendorong terutama masyarakat Kerambitan memiliki e-money.Karena nantinya e-money yang telah dibeli tidak hanya akan berlaku di Kerambitan. Namun berlaku juga untuk fasilitas umum lain di luar Tabanan yang menggunakan sistem e-money. Jika sistemnya berjalan maka segala transaksi akan menggunakan e-money. Mulai dari setiap stand dan parkir yang ada di sekitaran lapangan umum selama festival berlangsung.
Sukadana menyebutkan e-money bisa dibeli oleh masyarakat seharga Rp 25.000 per buah di Bank BRI yang diajak bekerjasama. Dengan top up (pembelian ulang) bisa dilakukan disetiap minimarket terdekat. "Kami akan intensif sosialisasikan ini kepada masyarakat agar mereka paham," jelasnya.
Sedangkan bagi masyarakat yang belum mempunya e-money bukan berarti tidak bisa berkunjung ke Festival Kerambitan mendatang. Mereka bisa berkunjung, hanya saja tidak bisa bertransaksi. "Jadi yang belum punya e-money bisa menikmati hiburan, hanya belanja belum bisa," tandas Sukadana. *de
Komentar