nusabali

Setelah Dokter Teladan Bali, Dinobatkan Jadi Dokter Favorit Nasional

  • www.nusabali.com-setelah-dokter-teladan-bali-dinobatkan-jadi-dokter-favorit-nasional

dr Wayan Arya Putra Manuaba lahir dan dibesarkan di tengah lingkungan keluarga dokter. Sang ayah dan empat adik kandungnya berprofesi sebagai dokter, bahkan istrinya juga seorang dokter

dr Wayan Arya Putra Manuaba, Dokter yang Kini Kepala Puskesmas Selemadeg Barat, Tabanan

DENPASAR, NusaBali
Peringatan Hari Dokter Nasional pada 24 Oktober 2018 menjadi sangat spesial bagi dr Wayan Arya Putra Manuaba, 46. Pasalnya, tenaga medis yang kini menjabat sebagai Kepala Puskesmas Selemadeg Barat, Tabanan ini baru saja dinobatkan sebagai ‘Dokter Teladan Tingkat Provinsi Bali Tahun 2018’ dan ‘Dokter Favorit Tingkat Nasional Tahun 2018’.

Gelar ‘Dokter Teladan Tingkat Provinsi Bali Tahun 2018’ tersebut diraih dr Wayan Arya Putra Manuaba, 25 Mei 2018 lalu. Sedangkan predikat ‘Dokter Favorit Tingkat Nasional Tahun 2018’ direngkuh alumnus Fakultas Kedokteran Unud (1999) ini pada 20 Agustus 2018 lalu, saat acara Penutupan Penganugerahan Tenaga Kesehatan Teladan Puskesmas Tingkat Nasional.

Penghargaan tersebut diberikan berkat dedikasi pelayanan dan inovasi yang dilakukan dr Wayan Arya Putra Manuaba sebagai tenada medis. Dengan menjabat sebagai Kepala Puskesmas Selemadeg Barat sejak tahun 2016, dia lebih leluasa meluncurkan dan mengembangkan berbagai gebrakan inovasi, untuk lebih mengefektifkan dan memaksimalkan pelayanan.

Dalam setahun terakhir, dokter kelahiran Denpasar, 7 November 1972 asal Banjar Utu, Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Tabanan ini getol mencoba kembangkan sistem pelayanan yang lebih efektif, yakni inovasi ‘Si Klepon’ untuk meningkatkan sistem online pada layanan publik. Si Klepon merupakan singkatan dari Sistem Informasi Kepegawaian dan Laporan Elektronik.

Sistem Si Klepon yang dikembangkan dr Arya Putra memberikan dua manfaat. Pertama, membantu masalah administrasi dan manajemen, khususnya data kepegawaian. Kedua, untuk mengatasi masalah pelaporan jaringan pelayanan Puskesmas yang jaraknya cukup jauh, baik itu Pustu, Polindes, maupun Poskesdes.

“Jadi, data pegawai punya akun dan password sendiri, hingga lebih aman. Ketika kita sedang di luar kota, misalkan perlu data NPWP, kita tinggal ambil data kita sendiri di web Puskesmas. Lalu, kita bisa print langsung tanpa menunggu lama, sehingga lebih cepat,” jelas dr Arya Putra saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (24/10) lalu.

“Begitu juga laporan pelayanan ketika ke desa-desa yang jauh. Kecamatan Selemadeg Barat ini terdiri dari 11 desa dan 73 banjar. Selama ini, bidan dan perawat di desa-desa dalam melakukan laporan kan cukup jauh ke Puskesmas induk. Nah, sekarang mereka bisa masukkan laporan Puskesdes, data kepegawaian, lewat Si Klepon ini. Jadi, hemat waktu, lebih cepat, dan tentunya sangat mengurangi risiko kecelakaan kerja di jalan,” lanjut suami dari Kepala Puskesmas II Pekutatan, Jembrana, dr Nengah Ariani ini.

Selain Si Klepon, ada juga program ‘Seppama’ (Sehat Pejabat, Pekerja, dan Masyarakat) yang dikembangkan dr Arya Putra. Dia berkomitmen, tidak hanya masyarakat umum yang sehat, melainkan para pejabat dan pekerja juga wajib diberikan pelayanan. Sebab, pejabat dan pekerja juga rentan mengalami sakit.

Ternyata, faktanya sangat mengejutkan. Dari pengecekan itu, kata dr Arya Putra, kalangan pejabat dan pekerja banyak yang mengalami hipertensi dan kolesterol. Nah, dengan adanya program Seppama ini, pihaknya juga melakukan edukasi agar para pekerja juga memperhatikan pola hidup, termasuk pola makannya.

“Selama ini, yang kita layani kan masyarakat. Kemudian, yang sering kita lupakan itu pejabat dan pekerja, termasuk pekerja hotel, kelurahan, kecamatan, sekolah, dan lain-lain. Kita aktif ke kantor camat, lurah, sekolah, kita mengecek kesehatan mereka. Ternyata, memang mengejutkan. Dari pengecekan itu, kalangan pejabat dan pekerja itu banyak yang mengalami hipertensi. Lebih awal kita deteksi, sehingga mereka lebih aware terhadap dirinya sendiri,” beber ayah tiga anak dari pernikahannya dengan dr Nengah Ariani ini.

Berkat inovasi yang dikembangkannya tersebut, dr Arya Putra dinobatkan sebagai ‘Dokter Teladan Provinsi Bali Tahun 2018’. Dia dinilai tim penilai bersama empat orang lainnya. Kelima orang itu, termasuk dr Arya Putra, kemudian lolos ke tingkat nasional mewakili Bali.

Merela masing-masing Drg I Dewa Ayu Purnami dari UPT Puskesmas Klungkung I (kategori Dokter Gigi), I Made Wikantra dari Puskesmas Selemadeg Barat (kategori Perawat Umum), IGA Agung Kristina Dewi dari Puskesmas I Denpasar Utara (kategori Farmasi), dan Nengah Mahendra Risanu AMd Ak dari UPT Puskesmas Nusa Penida I (kategori Analis).

Hebatnya, dr Arya Putra kemudian dinobatkan menjadi ‘Dokter Favorit Tingkat Nasional Tahun 2018’. Maka, dr Arya Putra pun masuk di antara 17 orang dari 196 tenaga kesehatan yang bisa bertemu langsung Presiden Jokowi saat penganugerahan penghargaan di Jakarta, Agustus 2018 lalu. Dari 17 orang yang bisa ketemu langsung Presiden Jokowi itu, 2 di antaranya asal Bali, yakni dr Arya Putra dan dan seorang perawat asal Puskesmas Selemadeg Barat. Kebetulan, perawat yang notabene anak buah dr Arya Putra tersebut juga terpilih mewakili Bali.

Dr Wayan Arya Manuaba sendiri lahir dan dibesarekan di tengah lingkungan keluarga dokter. Ayahnya juga seorang dokter, yakni dr I Ketut Deger. Bukan hanya itu, selurtuh empat adik kandungnya pun menjadi dokter. Maka, lengkaplah satu keluarga ini menjadi dokter, kecuali ibundanya, almarhum Ni Nyoman Seriyati. Sudah begitu, dr Arya Putra menikah dengan seorang dokter juga, dr Nengah Ariani, yang kini menjadi Kepala Puskesmas Pekutatan II, Jembrana.

“Dari kecil tiyang memang bercita-cita jadi dokter. Sehingga keinginan dari diri sendiri, ditambah lingkungan yang mendukung, membuat tiyang mantap memilih menjadi dokter. Ada kebanggaan tersendiri ketika kita bisa membantu sesama,” ujar alumnus SMAN 1 Singaraja, Buleleng ini.

Dedikasinya dalam melayani kesehatan masyarakat dilakoni dr Arya Putra sejak tamat Fakultas Kedokteran Unud pada 1999. Begitu lulus, dia langsung menjalani tugas Dokter PTT (Pegawai Tidak Tetap) di Puskesmas Mendoyo I, Jembrana yang dijalani selama 5 tahun hingga 2004. Selain itu, dia juga menjadi dokter kontrak di RS Praja Husada Gilimanuk. Setelah lama mengabdi, dr Arya Putra akhirnya diangkat menjadi PNS Pemkab Tabanan tahun 2005.

Sejak saat jadi PNS tahun 2005 itu, dr Arya Putra mulai menjalani kewajiban sebagai dokter di tanah kelahiran sendiri, Tabanan. Mulanya, dia ditugaskan di Puskesmas Selemadeg Timur I (2005-2010). Kemudian, dr Arya Putra dipindahkan lagi ke Puskesmas Selemadeg (2010-2016). Pada 2016, dr Arya Putra diangkat menjadi Kepala Puskesmas Selemadeg Barat. Sedangkan sang istri, dr Nengah Ariani,  kini juga menjadi Kepala Puskesmas II Pekutatan. Itu sebabnya, dr Arya Putra kini memilih tinggal di Desa Gumrih, Kecamatan Pekutatan. *ind

Komentar