nusabali

Esaba Juara LSS Tingkat Nasional

  • www.nusabali.com-esaba-juara-lss-tingkat-nasional

SMPN 1 Bangli (Esaba) meraih juara I Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat nasional.

BANGLI, NusaBali

Penganugrahan pemenang LSS diterima oleh Kepala SMPN 1 Bangli, I Wayan Widiana Sandhi, didampingi Kabag Kesra Setda Bangli, Jero Gede Widata, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (25/10).

Kasek I Wayan Widiana Sandhi tidak menyangka bisa juara dalam LSS tingkat nasional. “Penilaian dari tim nasional dilakukan dua kali. Setelah penilaian kami diundang untuk memaparkan program,” jelasnya. Dikatakan, LSS dibagi menjadi dua kategori yakni Best Performance (performa terbaik) dan Best Achievement (pencapaian terbaik). Pembagian kategori ini dimaksudkan untuk mengakomodasi sekolah-sekolah di perkotaan dan perdesaan. Sehingga semuanya memiliki peluang mengikuti lomba dan semua berpeluang menjadi yang terbaik.

Penialaian pokok LSS yakni penilaian Trias UKS dan visi misi sekolah. Visi misi sekolah yakni Catur Karya Eka Satya yang artinya empat usaha satu tekad. “Program kami adalah UKS berbudaya. Sesuai visi misi terdapat empat pondasi meliputi Jnana Pratyaksa, Abipraya Pratyaksa, Swaka Dharma Pratyaksa, dan Adyutha Pratyaksa,” jelasnya. Jnanan Pratyaksa yakni kegiatan UKS melalui pengajaran atau pendidikan, Abipraya Pratyaksa merupakan pelayanan kesehatan, Swaka Dharma Pratyaksa merupakan budaya lingkungan sekolah sehat, dan Adyutha Pratyaksa merupakan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi program kesehatan.

Esaba memiliki 10 kelompok kerja (pokja) yang menjabarkan kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan sekolah bersih dan sehat. Pokja itu meliputi informasi sehat, sanitasi, olahraga, pelopor peduli lingkungan dan jumantik, kriya sehat, spiritual sehat, kantin sehat, pelopor tanaman obat sekolah, pelopor pengolahan sampah dan limbah. Esaba juga punya program mengangkat kearifan lokal yakni Saniscara Maprani. Pada Saniscara atau hari Sabtu, para siswa menggelar sembahyang bersama dan magibung (makan bersama). Program ini sudah dijalankan sejak bulan lalu.

Widiana Sandhi menjelaskan, maprani biasa dilaksanakan di pura saat ada upacara atau piodalan. Tradisi tersebut diadopsi untuk program pendidikan karakter di sekolah. Saniscara Maprani, seluruh siswa membawa persembahan berupa nasi yang dibungkus dengan daun lengkap lauk pauk serta buah-buahan. Nasi tersebut dihaturkan di padmasana, selanjutnya dilaksanakan persembahyangan bersama oleh siswa dan guru.

Setelah sembahyang lanjut nunas nasi untuk magibung. Magibung kadang di halaman sekolah kadang di kelas masing-masing. Kegiatan ini mengajarkan siswa mensyukuri karunia Tuhan. “Magibung membangun kerukunan antar siswa. Membangun rasa saling memiliki dan kita adalah sama,” imbuh Widiana Sandhi. Kasek Widiana Sandhi mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pihak sehingga SMPN 1 Bangli bisa tampil dan juara nasional. *es

Komentar