nusabali

Gubernur Siapkan Infrastruktur Jalan Rp 18 Miliar Penulisan-Balingkang

  • www.nusabali.com-gubernur-siapkan-infrastruktur-jalan-rp-18-miliar-penulisan-balingkang

Selama ini, krama dari berbagai pelosok Bali yang hendak tangkil ke Pura Dalem Balingkang, yang berjarak sekitar 6,5 kilometer arah timur dari Pura Pucak Penulisan, harus melewati jalan sempit dengan medan yang berat

Tangkil ke Pura Dalem Balingkang dan Pura Kehen dengan Didampingi Bupati-Wabup Bangli

BANGLI, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster tangkil ke Pura Dalem Balingkang, Desa Pakraman Pinggan, Kecamatan Kintamani, Bangli saat puncak karya pujawali di Pura Dang Kahyangan tersebut pada Buda Paing Landep, Rabu (24/10). Didampingi Bupati Bangli Made Gianyar dan Wabup Sang Nyoman Sedana Arta, Gubernur Koster nyatakan pihaknya sudah siapkan perbaikan infrastruktur jalan senilai Rp 18 miliar sepanjang jalur Pura Pucak Penilisan (Desa Pakraman Sukawana)-Pura Dalem Ba-lingkang.

Gubernur Koster tangkil ke Pura Dalem Balingkang, Rabu siang sekitar pukul 11.15 Wita, dengan disambut Bendesa Pakraman Pinggan Jro Guru Made Seden beserta prajuru setempat. Usai sembahyang dan dharma wacana di Pura Dalem Balingkang, Gubernur Koster ditemani Bupati Made Gianyar dan Wabup Sang Nyoman Sedana Arta langsung meluncur untuk melanjutkan tangkil ke tiga pura berbeda.

Pertama, menghadiri karya pujawali di Pura Penataran Pengotan, Desa Pakraman Pengotan, Kecamatan Bangli. Kedua, menghadiri karya pujawali di Pura Kehen, Desa Pakraman Cempaga, Kecamatan Bangli. Ketiga, menghadiri karya pujawali Pura Kentel Gumi, Desa Pakraman Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Khusus di Pura Kentel Gumi, Gubernur Koster didampingi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.

Seperti halnya di Pura Dalem Balingkang, Gubernur Koster juga sembahyang berbaur dengan krama pangempon dan penyungsung di Penataran Pengotan, Pura Kehen, dan Pura Kentel Gumi, guna guna mendoakan jagat Bali beserta isinya agar harmonis dan sejahtera.

Saat sembahyang di Pura Dalem Balingkang, Gubenur Koster sempat dharma wacana secara singkat. Koster mengharapkan dukungan krama pangmpon dan penyungsung Pura Dalem Balingkang dalam melaksakan program pembangunan Bali sesuai visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, untk meujudkan kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, termasuk terkait dengan parahyangan, pawongan, dan palemahan.

Dalam uraiannya, Koster juga menyinggung pembangunan Wantilan di Nista Mandala Pura Dalem Balingkang, yang dia bantu sebesar Rp 400 juta melalui APBN saat dirinya masih duduk di Komisi X DPR RI Dapil Bali setahun lalu. Koster terharu melihat wantilan yang dibantunya hanya Rp 400 juta, namun dibangun begitu besar dengan ukuran 32 meter x 32 meter atas swadaya krama Desa Pakraman Pinggan. “Saya lihat pembangunannya belum selesai, karena saking besarnya. Ini belum finishing. Nanti akan kita lanjutkan lagi bantuannya dari Gubernur Bali,” kata Koster.

Bukan hanya itu, Koster juga mengaku telah menerima usulan dari Bupati Bangli Made Gianyar untuk memperlebar jalan dari Pura Puncak Penulisan menuju Pura Dalem Balingkang sepanjang 6,5 kilometer. Koster selaku Gubernur bersama Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali pun sudah putuskan untuk bantu infrastruktur jalan ini tahun depan, sebesar Rp 22 miliar. Nantinya, jalan penghubung dua Pura Kahyangan Kagat ini akan berhotmix dan lebih lebar dari sekarang.

Menurut Koster, salah satu program Pemprov Bali di bawah kepemimpinannya memang membangun infrastruktur jalan yang bagus menuju pura, baik Sad Kahyangan maupun Pura Dang Kahyangan. Ini supaya krama nyaman di perjalanan ketika hendak tangkil ke pura. “Kalau jalannya kecil, apalagi rusak, sampai di pura perasaannya tidak nyaman. Nanti malah buung (batal) sembahyang,” jelas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Pura Dalem Balingkang sendiri dibangun di areal seluas 16,9 hektare di kawasan Desa Pakraman Pinggan. Ini merupakan pura warisan sejarah, yang dulunya merupakan istana Kerajaan Bali Dwipa di era pemerintahan Sri Aji Jaya Pangus dengan istrinya putri China, Kang Cing We. Makanya, di Pura Dalem Balingkang berdiri Palinggih Ratu Ayu Subandar, sebagai stana Kang Cing We.

Krama dari pelosok Bali yang hendak tangkil ke Pura Dalem Balingkang, yang berjarak sekitar 6,5 kilometrer arah timur dari Pura Pucak Penulisan, harus melewati medan yang berat, terutama di kawasan Batugledag, Banjar Paketan, Desa Sukawana. Selain jalannya sempit, medannya juga terjal dengan tebing di kanan-kiri. Pengendara harus ekstra hati-hati manakala berpapasan di medan terjal ini.

Bupati Made Gianyar sebelumnya sempat mengusulkan langsung ke Kemeterian PUPR di Jakarta, agar jalur Pura Pucak Penulisan-Pura Dalem Balingkang dikembangkan menjalni jalan nasional. Dalam usulan ke pusat, jalan nasional ini tembus dari Pura Dalem Balingkang hingga ke Pura Ulung Danu di Desa Pakraman Songan, Kecamatan Kintamani.

Sementara itu, seusai persembahyangan di Pura Kehen, Desa Pakraman Cempaga, Kecamatan Bangli siang itu, Gubernur Koster menyatakan sangat mendukung segala upacara pujawali yang sudah dilangsungkan secara turun temurun. Ini harus dijaga dan dilestarikan, karena sudah disesuaikan dengan tatanan dan tingkatan upacara oleh para leluhur kita sebelumnya.

"Terkait yadnya, tidak ada ukuran besar-kecil, semua sudah ada tatanan dan tingkatan yang sudah termuat dalam sastra agama, baik utama, madya, maupun nista. Jika sudah dilaksanakan sesuai tradisi, saya rasa tidak ada masalah. Itulah bentuk kepercayaan yang sudah diwarisi turun temurun, yang tujuannya adalah untuk memohon kebahagiaan, kesejahteraan, dan ketentraman masyarakatnya," ujar Koster seraya menyatakan bentuk dukungan nyatanya terhadap pelestarian adat, budaya, tradisi dan agama yang bersumber dari akar kehidupan masyarakat Bali. *nar

Komentar