nusabali

Bupati Bersama 3 Perbekel Raih Penghargaan Proklim

  • www.nusabali.com-bupati-bersama-3-perbekel-raih-penghargaan-proklim

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri bersama tiga perbekel yakni Perbekel Desa Tumbu, Perbekel Desa Nongan, dan Perbekel Desa Bebandem meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) 2018.

AMLAPURA, NusaBali
Prestasi itu diserahkan Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ruanda Agung Sugardiman, bertepatan Hari Aksi Pengendalian Perubahan Iklim di auditorium Manggala Wana Bhakti Kementerian LHK Jakarta, Rabu (24/10).

Bupati Mas Sumatri menerima penghargaan sebagai pembina Proklim 2018. Perbekel Desa Tumbu Kecamatan Karangasem I Kadek Oki Lerianto, Perbekel Desa Nongan Kecamatan Rendang I Wayan Daging, dan Perbekel Desa Bebandem Kecamatan Bebandem I Gede Partadana meraih sertifikat utama mandiri peduli hutan rakyat. Perbekel Desa Bebandem I Gede Partadana telah dua kali meraih sertifikat utama mandiri. Tim pusat melakukan penilaian langsung ke lokasi pada Agustus 2018.

Perbekel Desa Bebandem, I Gede Partadana, menuturkan syarat masuk kampung iklim yakni suasana desa mesti asri, alami, bebas polusi, dan memiliki hutan rakyat atas swadaya masyarakat. Dalam melakukan pembangunan berkelanjutan, mesti memiliki program adaptasi lingkungan, mitigasi kepada masyarakat dan dukungan masyarakat. Khusus di Desa Bebandem dukungan dari masyarakat datang dari Subak Abian Liligundi, Subak Abian Merta Bhuana, dan Subak Abian Bukit Catu yang mengembangkan hutan rakyat berkelanjutan. “Di wilayah kami lokasi bekas galian C disulap jadi hutan rakyat, sehingga mampu mencegah banjir, abrasi, dan menjaga struktur tanah,” kata Gede Partadana.

Dikatakan, melestarikan hutan rakyat untuk menjaga sumber mata air, dan meningkatkan resapan air. Desa Bebandem dominan mengembangkan hutan bambu. Gede Partadana mengaku belum puas dengan penghargaan hanya sebatas sertifikat utama. “Kami berobsesi meraih trofi,” tekadnya. Sementara Bupati Mas Sumatri mengapresiasi kerja keras ketiga perbekel hingga mampu meraih prestasi nasional, berkat kegigihannya melestarikan hutan rakyat di wilayah masing-masing. “Prestasi itu masih bisa ditingkatkan agar mampu meraih trofi dari menteri LLHK,” ungkapnya.

Caranya, dengan evaluasi, study banding ke daerah yang telah meraih trofi, benahi kekurangan, dan empurnakan program yang telah berjalan. “Kami nanti study banding ke Desa Panglipuran (Bangli) dan Desa Pemuteran (Buleleng), yang telah meraih trofi tahun 2018,” tambahnya. *k16

Komentar