nusabali

Komisi II Minta Libatkan Desa Gelar Event

  • www.nusabali.com-komisi-ii-minta-libatkan-desa-gelar-event

Komisi II DPRD Badung menggelar rapat kerja dengan beberapa OPD Pemkab Badung, Senin (22/10) di gedung dewan setempat.

MANGUPURA, NusaBali
Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi II I Wayan Luwir Wiana tersebut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata I Made Badra, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) IB Surya Suamba, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) I Putu Eka Merthawan, serta Bagian Pembangunan Setda Badung.

Rapat dipimpin Wayan Luwir dan dihadiri oleh IGN Sudiarsa, I Nyoman Dirga Yusa, I Nyoman Mesir, I Nyoman Suka, I Nyoman Oka Widyanta, dan I Gede Suraharja. Berbagai masukan ditujukan kepada kepala OPD untuk melaksanakan program Pemkab Badung tahun anggaran 2019.

Ada beberapa hal yang dibahas dalam raker tersebut. Bidang pariwisata, dewan menyarankan untuk agenda mempromosikan pariwisata diharapkan melibatkan tenaga lokal atau masyarakat di desa setempat. Konsep promosi pariwisata melalui event agar dibuatkan event yang utama, misalnya Festival Bahari bisa digelar selama satu bulan dengan sub kegiatan berlangsung di berbagai pantai yang ada di Badung.

“Pembukaan bisa saja dilakukan di Pantai Kuta, pantai-pantai yang lain  juga ada kegiatan pertunjukan masih dalam rangkaian Festival Bahari. Dengan demikian target yang ingin dicapai dapat diketahui,” kata IGN Sudiarsa.

Kadis Pariwisata I Made Badra menyatakan, pihaknya tetap melakukan perbaikan objek wisata di Kabupaten Badung. Di Badung Utara telah dipersiapkan Jembatan Tukad Bangkung sebagai icon dengan kereta gantung sepanjang 4 kilometer dan telah dilakukan feasibility study (FS). ”Kereta gantung akan membentang dari Jembatan Tukad Bangkung ke Air Terjun Nunung. Dan ini akan menjadi icon baru,” katanya. Di Pantai Pandawa juga dibangun toilet berstandar internasional. “Ini akan dikembangkan di tempat lainnya,” ucap Badra.

Sementara untuk Dinas PUPR, Dirgayusa mengoreksi sejumlah proyek yang ‘kejar tayang’, ditambah lagi tender yang memenangkan penawar dengan harga termurah. “Bapak bupati tidak ingin pembangunan berlangsung asal-asalan. Jadi harus mengedepankan mutu,” kata Dirgayusa. Dia menyarankan agar pengawasan terhadap pengerjaan proyek tidak jauh dari spek yang ditentukan, karena proyek yang kebut-kebutan mengejar waktu penyelesaian atau proyek yang dimenangkan dengan harga murah.

Kepala Dinas PUPR IB Surya Suamba, menyampaikan terima kasih atas saran tersebut. Dia menegaskan akan terus mengawasi jalannya proyek, sehingga tidak saja dari segi ketepatan waktu pengerjaan, melainkan dari segi kualitas bisa terjamin. *asa

Komentar