nusabali

Motifnya buat Kencan, Pelaku Sudah Dua Kali Incar Korban AA Santi

  • www.nusabali.com-motifnya-buat-kencan-pelaku-sudah-dua-kali-incar-korban-aa-santi

Percobaan Penculikan Gadis di Sesetan

DENPASAR, NusaBali
Inilah motif di balik aksi percobaan penculikan yang dilakukan Hasan Halhadat, 33, terhadap AA Santi DL, 17, di kawasan Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan, Senin (22/10) sore. Pelaku nekat melakukan aksinya dengan tujuan untuk mengencani korban. Terungkap, pelaku yang tinggal di Jalan Kerta Dalem Sari Sidakarya, Denpasar Selatan sudah dua kali mengincar korban.

Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo, mengatakan hingga Selasa (23/10) pihaknya masih mendalami keterangan pelaku Hasan Halhadat, yang sebelumnya ditangkap di kawasan Jalan Saelus Nomor 77 Pedungan, Denpasar Selatan selang beberapa menit setelah menculik korban AA Santi DL. Kepada penyidik kepolisian, pelaku mengaku nekat mengajak gadis berusia 17 tahun yang mengalami keterbelakangan mental ini semata untuk jalan-jalan dan mengencaninya.

Ketika dibujuk dan kemudian diajak naik ke boncengan motornya, korban AA Santi DL dilihat pelaku sedang bermain sendirian di depan Salon Cantik kawasan Banjar Tengah, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan. Kemudian, pelaku langsung menghampiri korban dan merayunya untuk membeli minuman. Pelaku juga menawari korban untuk makan bakso.

Karena termakan bujuk rayu, korban AA Santi DL bersedia untuk mengikuti pelaku. Setelah itu, pelaku langsung tancap gas ke arah utara menuju Jalan Pulau Saelus Pedungan, sambil membonceng korban. Beruntung, di tengah jalan, motor Yamaha Mio DK 6201 IH yang ditunggangi pelaku kehabisan bensin, setelah melaju sejauh 1,5 kilometer.

“Saat habis bensin, korban masih duduk di atas motor tersebut. Kemudian, pelaku sempat kesulitan untuk membujuknya untuk turun. Sehingga ada jeda waktu sekitar 15 menit di depan Pertamina Mini. Saat itulah ibu korban (Jero Wiratni, Red) yang sejak awal mengejarnya, memergoki pelaku yang sedang berusaha menurunkan paksa putrinya,” jelas Kombes Hadi di Mapolresta Denpasar, Selasa siang.

Terungkap, pelaku Hasan Halhadat sudah dua kali mengincar korban AA Santi DL untuk diajak kencan. Pertama, pelaku yang ini berusaha menculik korban, 4 bulan lalu. Namun, aksi pertamanya gagal karena keburu kepergok. Sedangkan dalam aksi keduanya, pelaku berhasil membujuk korban, namun kemudian tertangkap gara-gara motornya kehabisan bensin.

Atas perbuatannya, pelaku Hasan Halhadat resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Tersangka yang kesehariannya sebagai pekerja serabutan ini dijerat Pasal 81 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 332 KUHP tentang Penculikan Wanita di Bawah Umur, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara itu, korban AA Santi DL merupakan cucu kedua dari tiga bersaudara keluarga pasangan AA Ngurah Mayun Arsanadana, 52, dan Jero Wiratni, 47. Aksi penculikan ini awalnya terungkap, Senin sore pukul 17.00 Wita, setelah peristiwanya dilihat oleh keponakan korban, Gung Dian, 11. Sore itu, Gung Dian melihat secara langsung pelaku Hassan Halhadat merayu dan kemudian mengajak bibinya untuk naik ke boncengan motornya. Gung Dian langsung melaporkan kejadian itu kepada ibunda korban, Jero Wiratni.

Begitu mendapat laporan putrinya diculik, Jero Wiratni kemudian mengejar pelaku yang bergerak ke arah utara menuju Jalan Pulau Saelus Pedungan, Denpasar Selatan. Ibu rumah tangga ini berhasil memergoki putrinya sedang dipaksa turun oleh pelaku dari atas motor Yahama Mio saat hendak beli bensin. Ibu korban langsung meneriakinya pelaku sebagai ‘penculik’, sehingga warga turun tangan menangkap dan menghakiminya.

“Saya sangat shock saat mendapat kabar anak saya diculik. Makanya, saya langsung ambil motor dan kejar pelaku. Untungnya, saya langsung ketemu dan melihat anak saya masih di atas motor saat pelaku berhenti di kawasan Jalan Pulau Saelus,” jelas Jero Wiratni saat ditemui NusaBali di kediamannya, Selasa sore.

Menurut Jero Wiratni, saat berada di lokasi TKP, dirinya sangat emosi mendapati sang anak diculik pelaku. Bahkan, dia hampir mengambil palu dan obeng yang ada di dalam jok motor pelaku untuk menghajar pria berusia 33 tahun tersebut. Namun, niatnya itu diurungkan setelah Jero Wiratni dicegah oleh warga.

Habis itu, pelaku Hasan Halhadat justru memeluk Jero Wiratni seraya minta maaf atas perbuatannya. Pelaku sekalian memohon perlindungan agar terhindar dari amuk masa. “Jadi, video yang viral itu pelaku mendekap saya hanya mau minta maaf dan minta tolong. Soalnya, warga sudah emosi dan mau menghakiminya beramai-ramai,” papar Jero Wiratni.

Jero Wiratni mengisahkan, sebelum insiden penculikan sore itu, putri keduanya yang memiliki keterbelakangan mental ini memang minta izin keluar rumah untuk beli es. Namun, setelah 5 menit keluar dari rumah dan berada tepat di depan Salon Cantik, korban tiba-tiba diculik pelaku.

Disebutkan, ini untuk kedua kalinya AA Santi DL diincar pelaku. Sebelumnya, Juni 2018, gadis keterbelakangan mental berusia 17 tahun ini juga sempat dirayu pelaku di tempat yang sama. Namun, upaya penculikan kala itu gagal karena kepergok karyawan salon yang langsung menyelamatkan korban.

“Saya yakin pelakunya masih sama. Soalnya, pegawai salon juga mengaku serupa dengan pelaku yang dulu yang hendak menculik anak saya. Ciri-ciri pelaku sama. Makanya, tadi malam (Senin) karyawan Salon Cantik langsung datang ke rumah dan memberitahu hal itu,” cerita Jero Wiratni.

Setelah kasus percobaan penculikan kedua kali ini, Jero Wiratni mengaku sadar kalau sebagai orangtua, dia harus menjaga putrinya. Ke depannya, dia akan menjaga ekstra putri keduanya yang mengalami keterbelakangan mental. “Ke depan saya akan mengawasi penuh setiap aktivitas anak saya. Ini kan kejadian yang kedua, saya harus ekstra waspada. Apalagi, ayahnya anak-anak bekerja di Nusa Dua, saya yang harus menjaga mereka,” tuturnya. *dar

Komentar