nusabali

Siswa SMK Tewas Senggol Truk Seusai Nonton Konser

  • www.nusabali.com-siswa-smk-tewas-senggol-truk-seusai-nonton-konser

Wayan Budiarta Sempat Terseret 10 Meter

TABANAN, NusaBali
Kecelakaan maut yang merenggut korban nyawa terjadi di Jalan Denpasar-Gilimanuk kawasan Banjar Koripan, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, Sabtu (20/10) malam. Korbanya adalah I Wayan Sambut Budiarta, 17, siswa Kelas XII SMKN 1 Tegallalang, Gianyar, yang tewas mengenaskan setelah motornya senggolan dengan truk.

Informasi di lapangan, saat musibah terjadi, Sabtu malam sekitar pukul 23.45 Wita, korban Wayan Sambut Budiarta naik motor Honda Vario Nopol DK 4376 KAE, dengan membonceng temannya, Ni Made Nuliani, 17. Motor korban melaju dari arah barat (Gilimanuk) dengan tujuan Denpasar. Korban dan teman wanitanya malam itu dalam perjalanan pulang seusai menonton konser musik di Lapangan Umum Kediri, Tabanan.

Setibanya di lokasi TKP tepat depan showroom UD Mulia Motor Kediri, motor yang ditunggangi korban dan temannya mengambil haluan terlalu ke kanan mendekati as jalan. Apes, pada saat bersamaan, dari arah berlawanan (Ttmur) melaju kencang Truk Mitsubitshi nopol P 8938 UW dikemudikan Robet Sandayu, 29, sopir asal Dusun Kapelaan, Desa Mangir, RT 002/RW 001, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur.

Sopir Truk P 8938 UW, Robet Sandayu, secepat kilat membanting stir ke kiri untuk menghindari tabrakan. Namun, bak belakang kanan truk tetap senggolan dengan kaca spion motor korban. Walhasil, korban Wayan Sambut Budiarta Budiarta dan temannya, Made Nuliani, jatuh terpental.

Korban Wayan Sambut Budiarta, yang malam itu tidak mengenakan helm, langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP. Pemuda berusia 17 tahun asal Banjar Cebok, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar ini meregang nyawa setelah sempat terseret sejauh 10 meter. Jenazah korban langsung dibawa ke BRSUD Tabanan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan dibersihkan.

Sedangkan teman wanitanya, Made Nuliani, selamat dari maut dalam kondisi terluka ringan. Gadis berusia 17 tahun asal Banjar Pupuan, Desa Perean, Kecamatan Tegalalang ini hanya mengalami luka lecet, karena tidak sampai terseret.

Sebaliknya, sopir truk P 8938 UW, Robet Sandayu, selamat dari maut tanpa terluka sedikit pun. Sopir asal Banyuwangi ini malam itu langsung diamankan ke Mapolres Tabanan guna penyidikan lebih lanjut. Hingga Minggu (21/10), belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. "Jika ada bukti kuat, bisa saja sopir truk ditahan sebagai tersangka,” ungkap Kanit Lantas Polres Tabanan, Ipda I Ketut Bagiana, saat dimonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.

Ipda Ketut Bagiana menjelaaskan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi dalam lakalantas maut ini. Berdasarkan olah TKP keterangan teman korban, truk P 8938 UW sudah melaju di jalur yang benar. Namun, motor yang ditunggangi korban berboncengan justru mengambil haluan teralu ke kanan hingga akhirnya bersenggolan.

Jenazah korban Wayan Sambut Budiarta sendiri sudah dibawa pulang dari RSUD Tabanan ke rumah duka di Banjar Cebok, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Minggu kemarin. Jenazah siswa Kelas XII SMKN 1 Tegallalang ini sudah langsung dikuburkan di Setra Desa Pakraman Cebok pada Radite Wage Landep, Minggu sore ukul 17.00 Wita.

Korban Wayan Sambut Budiarta merupakan anak semata wayang pasutri I Wayan Siram dan Ni Wayan Delek. Tak heran jika kedua orangtuanya samat sedih atas kematian tragis pemuda berusia 17 tahun ini.

Menurut salah seorang teman sekolah korban, Setiawan, kesehariannya almarhum dikenal sangat ngefans dengan musik aliran Reggae. Setiapkali ada kesempatan konser di Bali, almarhum berusaha menintonnya. “Almarhum memang suka nonton konser Reggae," ujar Setiawan saat dikonfirmasi NusaBali di Tegallalang, Minggu kemarin. *de,nvi

Komentar