nusabali

Berawal Jadi Anggota KPPS, Dua Srikandi Kini Duduk di KPU Denpasar

  • www.nusabali.com-berawal-jadi-anggota-kpps-dua-srikandi-kini-duduk-di-kpu-denpasar

Para Srikandi di KPU Kabupaten/Kota Periode 2018-2023 di Bali

DENPASAR, NusaBali

Lima komisioner KPU Kota Denpasar periode 2018-2023 telah terpilih dan dilantik. Mereka, yakni I Ketut Arsa Jaya (incumbent dan terpilih sebagai ketua), Dewa Ayu Sekar Anggraeni (new comer), Sibro Mulissyi (new comer), I Made Windia (new comer), dan terakhir Ni Ketut Dharmayanti Laksmi (new comer). Bagaimana kiprak dua srikandi hingga bisa duduk di jajaran komsioner KPU Denpasar?

Dewa Ayu Sekar Anggraeni, 48, merupakan nama pendatang baru (new comer) di jajaran komisioner KPU Denpasar periode 2018-2023 yang dilantik, Selasa (18/10) lalu. Perempuan asal Banjar Pucak Sari, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara ini sebelumnya berprofesi sebagai guru pengajar mata pelajaran Administrasi Keuangan di SMK Penerbangan Denpasar.

Saat diwawancarai di Denpasar, Kamis (18/10), Anggraeni mengaku memilih meninggalkan profesinya sebagai guru, karena merasa cocok bekerja sebagai penyelenggara kepemiluan. Hal itu berawal saat dirinya ikut serta menjadi Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) pada Pileg dan Pilpres 2014 lalu. Anggraeni yang saat itu juga berkecimpung di PKK diajukan mewakili kaum perempuan untuk ikut dalam KPPS, dia terpilih dan langsung menjadi ketuanya.

Dari pengalaman itu akhirnya keterusan dan menikmati sebagai penyelenggara pemilu. Selanjutnya dia menjabat Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Denpasar Utara untuk Pilkada Kota Denpasar tahun 2015, dan Pokja Rekapitulasi Penghitungan Suara untuk Pilgub Bali 2018.

Sebagai orang baru di KPU Denpasar, Anggraeni masih membutuhkan komunikasi dengan rekannya yang lain dan berproses dengan cepat. Apalagi Istri dari I Gusti Agung Oka Suparsa ini dipercaya membidangi Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Denpasar.

"Saya mendaftar karena senang aja sebagai penyelenggara pemilu. Ini sudah menjadi passion (panggilan hati) saya, karena belajar bukan hanya di sekolah tapi di KPU juga merupakan pendidikan," ungkapnya.

Kendati masih baru, Anggraeni mengaku optimis bisa menyelenggarakan Pileg dan Pilpres 2019 mendatang dari pengalamannya sebagai penyelenggara pemilu di tingkat KPPS dan PPK.

Anggraeni juga mengaku dengan posisinya sebagai komisioner, ia akan cepat berproses dan meningkatkan koordinasi serta komunikasi bukan hanya di internal KPU melainkan dengan stekeholder lainnya.

Selain Anggraeni, satu lagi perempuan yang lolos sebagai komisioner KPU Denpasar, yakni Ni Ketut Dharmayanti Laksmi. Laksmi saat diwawancarai mengungkapkan, sebelumnya ia tidak yakin bisa lolos sebagai komisioner KPU Denpasar. Apalagi dia harus bersaing dengan incumbent dan pelamar yang notabene kemampuan dan pengalamannya lebih luas. Kata Laksmi, ia hanya berbekal pengalaman sebelumnya menjadi Ketua dan Anggota KPPS di wilayah Desa Sumerta Kauh.

Laksmi mengungkapkan, saat test CAT (Computer Assisted Test), diri bahkan hanya berada di urutan terakhir, yakni pada posisi 15. Namun, saat psikotest dan tes wawancara namanya mulai naik. "Saya sedikit ragu untuk lolos apalagi waktu test CAT berada di posisi buncit. Mungkin ini kehendak Tuhan, akhirnya saya berhasil lolos sebagai komisioner KPU," ungkap Laksmi.

Kata Laksmi, dengan terpilihnya menjadi komisioner dia bertekad akan bekerja sebaik-baiknya untuk kelancaran pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019 mendatang. "Dengan pengalaman menjadi KPPS mungkin bisa sebagai modal untuk bekerja di KPU," ungkapnya.  *mi

Komentar