nusabali

Koster Harap IJCST Hasilkan Konsep Pembangunan Berkesinambungan

  • www.nusabali.com-koster-harap-ijcst-hasilkan-konsep-pembangunan-berkesinambungan

Buka International Joint Conference On Science and Technology (IJCST) di Nusa Dua

MANGUPURA, NusaBali
Perhelatan International Joint Conference On Science and Technology (IJCST) 2018 dibuka secara resmi Gubernur Bali Wayan Koster, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Kamis (18/10). Gubernur Koster berharap pertemuan tahunan bertaraf internasional yang diikuti para ilmuwan, peneliti, dan praktisi ini bisa hasilkan rumusan dan konsep pembangunan berkesinambungan.

Event IJCST ini merupakan konferensi tahunan dengan penyelenggaraan berbasis konsorsium perguruan tinggi di Indonesia, yang digelar sejak tahun 2016. Konferensi ini adalah platform internasional bagi ilmuwan, peneliti, praktisi, dan pemerintah untuk mendiskusikan penelitian dan praktik interdisipliner yang berfokus pada tema ‘Social, Science, Humanities, and Education for Sustainable Development to Support Community Empowerment’.

Gubernur Koster menyampaikan ‘selamat datang’ kepada para peserta dari berbagai negara uang mengikuti pertemuan tahunan IJCST 2018. Menurut Koster, ini suatu kehormatan bagi pemerintah daerah dan masyarakat Pulau Dewata, karena Bali kembali dijadikan sebagai tempat konferensi bertaraf internasional---setelah Annual Meetening IMF-World Bank di Nusa Dua, 8-14 Oktober 2018 lalu. "Kehadiran bapak-ibu di Bali turut memberi kontribusi bagi pembangunan perekonomian di Bali," ujar Koster

Dalam sambutannya, Koster menyatakan pembangunan secara berkesi-nambungan di berbagai aspek kehidupan semakin digalakkan, seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi era 4.0. Karena itu, diperlukan berbagai inovasi yang mampu menjadi alternatif pemecahan beragam permasalahan sosial dari disiplin ilmu terkait, baik bidang sains maupun sosial.

Ditambahkan, pembangunan berkelanjutan perlu mendapatkan perhatian lebih dengan menghadirkan penelitian terkini berbasis pembangunan masyarakat dari akademisi, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan secara optimal.

Menurut Koster, Bali merupakan pulau kecil dengan luas wilayah hanya 5.636,66 kilometer persegi, yang terdiri dari 9 kabupaten/kota, 57 kecamatan, 716 desa/kelurahan, dan 1.493 desa adat, dengan jumlah penduduk mencapai 4,2 juta jiwa. Bali memiliki lebih dari 5.000 pura, sehingga dikenal sebagai ‘Pulau Seribu Pura’. "Karateristik yang lain, Bali dikenal sebagai pulau yang unik karena memiliki alam, manusia, dan budaya yang menyatu dalam satu kesatuan tatanan kehidupan, yang terus hidup di tengah-tengah masyarakat dalam dinamika perubahan global," tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Ke depan, kata Koster, pembangunan Bali akan fokus dengan memprioritaskan konservasi alam, manusia, dan budaya sesuai dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang artinya menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Bali yang sejahtera dan bahagia secara sakala dan niskala.

Karena itu, kata Koster, orientasi, arah kebijakan, dan program pembangunan Bali ke depan akan ditata kembali yang diselenggarakan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi, dengan pendekatan dari hulu sampai ke hilir, dalam satu kesatuan wilayah Bali yang berpihak dan taat asas pada Genuine Bali.

Untuk itu, Koster berharap konferensi tahunan IJCST 2018 di Nusa Dua ini dapat menghasilkan berbagai rumusan dan konsep pembangunan berkelanjutan serta ramah lingkungan buat mendukung pemberdayaan komunitas masyarakat.

"Tentu saja rumusan dan konsep pembangunan yang dihasilkan secara nyata akan dapat diimplementasikan oleh pemerintah, termasuk pemerintah daerah, dalam meningkatkan kualitas pembangunan demi kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Oleh karena itu, sebagai Gubernur Bali sekaligus mewakili masyarakat Bali, saya menyambut baik penyelenggaraan konferensi ini," tandas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini. *

Komentar