nusabali

Produk Songket Paling Banyak Diburu di Arena IMF–WB

  • www.nusabali.com-produk-songket-paling-banyak-diburu-di-arena-imf-wb

Produk kerajinan lokal yang dipamerkan pada ajang Annual Meeting International Monetary Fund–World Bank (IMF–WB) di Nusa Dua, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, laku keras.

MANGUPURA, NusaBali
Salah satu produk yang paling banyak diburu para delegasi dari 189 negara adalah songket handmade.
“UKM Badung bersyukur dapat berperan dalam Annual Meeting IMF–WB. Sebagian songket handmade ludes terjual, dibeli para delegasi,” ungkap Kepala Bidang UKM, Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung Gusti Agung Suwartini, Minggu (14/10).

Selain songket, produk kerajinan lainnya yang juga diburu semisal kipas dari kain endek, perak, kerajinan suling. “Untuk produk lainnya, virgin coconut oil (VCO), kerajinan handycraft kurang transaksi di pameran, kemungkinan tamu sudah diajak ke toko-toko souvenir/pasar oleh-oleh,” kata Suwartini.

Disinggung berapa nilai transaksi yang dibukukan para UKM yang mengikuti Annual Meeting IMF-WB, Suwartini mengaku belum melakukan perekapan.

“Belum semua menyampaikan total penjualan. Tapi secara umum stand songket handmade dapat sampai Rp 25 juta. Karena sebagian besar tamu memang mencari songket handmade,” tegasnya.

Seperti diketahui, UKM di Badung yang membuka stand di ajang Annual Meeting IMF-WB sebanyak 50-an. Para pelaku UKM ini mendapat tempat di kawasan Bali Collection di kompleks ITDC Nusa Dua, khususnya di blok A dan blok B.

Suwartini menyatakan, UKM di Badung mendapat kesempatan selama tiga hari untuk mempromosikan produk mereka, yakni pada 11–13 Oktober 2018. UKM yang tampil di ajang Annual Meeting IMF-WB meliputi produk kerajinan, fashion, maupun kuliner. *asa

Komentar