nusabali

Kebakaran, Jasad Adik Kakak Berpelukan

  • www.nusabali.com-kebakaran-jasad-adik-kakak-berpelukan

Kebakaran di Kota Cimahi menghanguskan sebuah rumah dan menewaskan sekeluarga terdiri ibu dan dua anaknya. Korban bernama Nur Hayati (31), Hana Khoirunisa (3), dan Alma Khusnul Khotimah (10).

CIMAHI, NusaBali

Ketiganya tak dapat menyelamatkan diri lantaran terjebak kobaran api. Diduga api berasal dari lilin yang dinyalakan karena saat kejadian listrik mati.Insiden terjadi pukul 21.45 WIB, Kamis (11/10). Nur Hayatidan kedua anaknya Alma dan Hana tengah tertidur lelap.

Uun Sumirah (41), tetangga depan rumah Nur, mendengar teriakan meminta tolong. Ketika ke luar rumah, dia melihat bagian atap rumah Nur sudah dilalap si jago merah. Para tetangga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api makin membesar. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 22.00 WIB setelah regu pemadam kebakaran datang ke lokasi.

Tetangga korban yang lain, Wawan (43), menuturkan sejumlah warga setempat fokus memadamkan api di sekeliling rumah agar tidak merembet. Para warga mengira sudah tidak ada lagi orang di dalam rumah tersebut. Namun, sambung dia, dugaan warga meleset. Ternyata ketiga korban itu masih ada di dalam kamar yang terkunci. Korban terjebak.

"Informasi pertama kan keluarga sudah ke luar semua. Ternyata keluarganya masih di dalam terkunci pintunya. Jadi kita fokus memadamkan api ke samping rumah. Kalau api merambat ke sini, habis kita," tutur Wawan.

Wawan menyebut saat kebakaran itu warga panik. Dia sama sekali tidak mendengar suara permintaan tolong dari dalam rumah yang terbakar. Wawan melihat api berkobar besar dan asap tebal hitam membumbung.

Iwan Setiawan, salah satu personel Tim Tagana Kota Cimahi, menjelaskan jasad adik-kakak ditemukan petugas dalam keadaan saling berpelukan. "Anaknya yang dua berpelukan. Kalau ibunya tidak. Ibunya terlentang. Anaknya yang pertama memeluk adiknya," tuturnya. Iwan menduga Nur Hayati sebelum tubuhnya terbakar sempat pingsan terlebih dahulu akibat asap yang mengepul begitu pekat. "Asapnya tebal. Kemungkinan untuk korban menghirup dulu asap, pingsan, kemudian terbakar," ujar Iwan.

Iwan mengungkapkan tiga korban menderita luka bakar yang parah dan nyaris tidak dikenali. Identitas para korban, sambung dia, diidentifikasi melalui ukuran tubuhnya. Ketika kejadian, ayah dari korban sedang tidak berada di rumah.

"Jenazah sudah dibawa dari Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat dan akan dimakamkan pagi ini jam 9 di Parongpong Bandung Barat," kata Kapolsek Cimahi Kompol Indarto melalui pesan singkat, Jumat (12/10) seperti dilansir detik.

Menurut Indarto diduga api berasal dari lilin yang dibiarkan menyala ketika terjadi pemadaman listrik. Lilin tersebut diduga terjatuh atau habis dan membakar barang yang memang mudah terbakar.

"Diduga penyebabnya karena lilin yang digunakan ketika pemadaman lampu terjatuh atau habis lalu membakar barang yang mudah terbakar," jelas Indarto. Untuk kerugian materil, ditaksir sekitar Rp 300 juta. *

Komentar