nusabali

Pria Tewas dengan Organ Dalam Terburai

  • www.nusabali.com-pria-tewas-dengan-organ-dalam-terburai

Seorang pria bernama Enang (43) tewas mengenaskan di sebuah gang tidak jauh dari Jalan Raya Cibadak, Kampung Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (11/10) siang.

SUKABUMI, NusaBali
Warga Kampung Bunut, RT 002 RW 007, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur ini diduga menjadi korban pembunuhan. Warga melihat kejadian itu awalnya tidak berani mendekat lantaran korban sudah terkapar tak berdaya, Kamis (11/10), sekitar pukul 11.30 WIB. Perut lelaki itu terluka dan organ dalamnya keluar.

"Saya sedang di warung depan, sengaja mendekat karena banyak orang tadi ngumpul. Orang itu posisinya tergeletak banyak darah dan usus-ususnya keluar. Kalau kejadiannya kenapa saya kurang tahu, tadi situasi di sini ramai," kata Diki Septiandi, warga setempat, di tempat kejadian perkara (TKP), Kampung Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat seperti dilansir detik.

Menurut Diki, warga akhirnya mengevakuasi korban dan membawanya ke RSUD Sekarwangi. "Saya juga ikut evakuasi, luka di perut seperti ditusuk," ucapnya. Warga lain mengungkap saat ditemukan korban mengenakan jaket cokelat, kaus hitam dan celana jeans panjang. Posturnya tinggi besar.

"Saya tidak kenal, kemungkinan besar bukan orang sini. Jenazahnya sudah dibawa ke rumah sakit," tutur Deri, warga lainnya. Ketua RT 1 RW 9, Yusuf, mengaku mendapat informasi bahwa sebelumnya korban sempat terlihat berjalan di sekitar TKP. Korban dihampiri seseorang. Setelah itu korban tersungkur di lantai gang.

"Badannya berlumuran darah, sempat memegang perut dan teriak. Dia sempat berusaha berdiri tapi jatuh, lalu tergeletak di lokasi," ucap Yusuf.

Polisi menggelar olah TKP. Informasi diperoleh, dalam jaket yang dikenakan korban ditemukan KTP atas nama Enang, warga Kampung Bunut, RT 002 RW 007, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sejumlah saksi mata sempat melihat korban bertikai dan cekcok dengan seseorang tak dikenal.

"Saya habis salat zuhur dengan kawan, ketika jalan tadi ada dua orang berdesak-desakan. Yang badan tinggi (korban) tadi memiting (menjepit) orang yang badannya lebih kecil, mereka terlihat adu mulut," kata Wawan Gunawan (47), warga setempat.

Wawan saat itu tidak menghiraukan keributan tersebut. Meski begitu, Wawan masih mendengar perkataan dari kedua orang itu.

"Yang badan tinggi bilang, 'maneh ulah sok ngera-ngerakeun urang (kamu jangan mempermalukan saya). Orang badan kecil jawab, 'sok we bereskeun didieu (ya sudah selesaikan di sini). Saat itu saya sambil berjalan menjauh, tiba-tiba dengar teriakan, 'pak saya di tusuk'," tutur Wawan.

Mendengar teriakan itu Wawan kembali ke lokasi tersebut dan mengejar pelaku. Wawan dan warga setempat tidak mengenal korban dan pelaku."Saya enggak kenal mereka, saat itu saya langsung menghubungi pihak kepolisian. Pelaku yang menusuk itu pakai kaus hijau garis-garis, tas selempang kaneron (anyaman bambu)," ucap Wawan. *

Komentar