nusabali

Pemerataan Pendidikan Masih Jadi Sorotan

  • www.nusabali.com-pemerataan-pendidikan-masih-jadi-sorotan

Ratusan kepala sekolah SD-SMP se Buleleng, Rabu (10/10) pagi kemarin mengikuti Rapat Koordinasi Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Rakordikpora).

SINGARAJA, NusaBali
Dalam evaluasi program Dikpora tahun 2018, persoalan pemerataan pendidikan di Buleleng masih menjadi sorotan bahan evaluasi. Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa yang ditemui usai acara di gedung Mr I Gusti Ketut Pudja kawasan eks Pelabuhan Buleleng, mengatakan sejauh ini dengan luasan wilayah Buleleng, masih ditemukan sejumlah anak putus sekolah. Meskipun Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk pelaksanaan pendidikan di Buleleng sudah bagus.

“Kalau dibandingkan dengan jumlah anak usia SMP, yang DO itu hanya nol koma nol sekian, tetapi karena absolut terlihat banyak karena ratusan. Ini juga menjadi evaluasi kita dengan membuka Posko DO yang pembiayaannya makin tinggi,” kata dia.

Sejak tahun 2017-2018 posko DO sudah menangani dan menyelamatkan 397 orang anak yang ditarik kembali ke sekolah. Mereka selain mendapatkan fasilitas pemenuhan fasilitas sekolah seperti seragam, juga dibantu akses menuju sekolah bagi siswa yang jarak rumah dan sekolahnya jauh.

Dalam 1 tahun mereka juga mendapatkan beasiswa sebesar Rp 1,2 juta dari APBD. Selain itu dalam rakordikpora tahun ini juga disebut Suyasa akan ada penyesuaian sejumlah penyelenggaran kegiatan per bidang.

Masalah pemerataan pendidikan di Buleleng juga sedikit demi sedikit disikapi. Seperti permasalahan akses dan kualitas pendidikan di sejumlah blank area. Dan dengan sistem zonasi yang diterapkan tahun ini membuat Buleleng memiliki dua SMP negeri baru yakni SMPN 8 Singaraja dan SMPN 4 Sawan untuk menampung siswa yang belum mendapatkan sekolah.

Selain juga pada bidang olahraga, untuk memastikan jumlah atlet dalam Pekan Olahraga Pelajar (Porjar) penyelenggaraan yang biasanya dilaksanakan bulan April, diundur hingga Oktober. Hal itu disebut Suyasa untuk dapat memetakan secara pasti kekuatan dan prestasi atlet yang nantinya dikirim ke tingkat provinsi. Begitu pula di bidang pemuda, sejak tahun lalu, Disdikpora Buleleng juga sudha bekerjasama dengan sejumlah organisasi kepemudaan yang ada di Buleleng, untuk menunjang kemajuan di bidang Dikpora.

“Sebenarnya kalau membahas tentang permasalahn dikpora sangat komplek. Dengan rakor ini kami harapkan kedepan ada usulan-usulan dan inovasi baru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkap Suyasa. *k23

Komentar