nusabali

Balita Usia 2 Tahun Hilang Terseret Air Selokan

  • www.nusabali.com-balita-usia-2-tahun-hilang-terseret-air-selokan

Petugas gabungan lakukan pencarian dengan menyusuri selokan dari lokasi terseret di Jalan Cokroaminoto Denpasar hingga ke Monang Maning dan Jalan Gunung Agung Denpasar.

Luput dari Pengawasan Orangtua Setelah Dimandikan di Halaman Rumah

DENPASAR, NusaBali
Seorang balita perempuan, Cinta Zarani Agung Prameswari, 2, hilang setelah jatuh dan terseret air selokan sebelah tempat kos kedua orangtuanya di Jalan Cokroaminoto Gang Nuri Nomor 10 Denpasar Barat, Rabu (14/4) siang. Hingga tadi malam, balita usia 2 tahun yang merupakan putri pasangan Hariadi, 40, dan Surani Salu Ratulani Dewi, 39, ini belum ditemukan.

Peristiwa maut hilangnya balita Cinta Zarani Agung Prameswari baru diketahui Rabu siang sekitar pukul 14.00 Wita. Sebelum menghilang, balita malang ini diketahui bermain di luar rumah. Diduga kuat, saat luput dari pantuan orangtuanya, korban nyemplung ke selokan sedalam sekitar 1,5 meter dan lebar 2 meter, dengan aliran air cukup deras.  

Balita Cinta Zarani yang hilang terseret air selokan ini merupakan anak bungsu dari dua bersaudara keluarga Hariadi dan Surani Salu Ratulani Dewi. Saat musibah terjadi Rabu siang, balita malang ini berada di rumah kos bersama kakak dan ibundanya, Surani Salu. Sedangkan sang ayah, Hariadi, sedang kerja di luar.

Informasi di lapangan, balita Cinta Zarani diduga nyemplung ke selokan, lalu terserat dan menghilang ketika ibunya, Surani Salu, sedang menerima telepon dari sang suami, Hariadi. Sedangkan kakak korban, Muhamad Iqbal Sarah Aditya, 8, yang semula ikut bermain di halaman rumah kos saat hujan, tidak tahu kalau adik balitanya jatuh ke selokan.

Balita Cinta Zarani diperkirakan berjalan sendirian ke arah gerbang di sisi barat kos-kosan yang terhubung langsung ke selokan. Biasanya, gerbang kos-kosan tersebut tidak pernah dibuka. Namun, entah kenapa, gerbang tersebut justru bisa dilewati korban, hingga jatuh ke selokan.

Peristiwa jatuhnya balita Cinta Zarani ke selokan dan kemudian terseret air siang itu sempat dilihat seorang warga Ahmad Praja Fahruroji Alta Araf, 29, yang kebetulan melintas di dekat lokasi. Saksi Ahmad Praja pun sempat berusaha membantu dengan meraih tangan korban. Namun, lantaran arus air selokan cukup deras, balita perempuan ini tak bisa diselamatkan. Dalam sekejap, tubuhnya terseret ke arah selatan, lalu menghilang.

Selanjutnya, saksi Ahmad Praja yang tinggal di Jalan Kusuma Bangsa III Perum Sepa Kusuma, Denpasar Barat memberitahu kepada penghuni kos-kosan yang berdekatan dengan tempat tinggalnya itu. Warga penghuni kos pun gempar, lalu beramai-ramai melakukan pencarian. Petugas gabungan dari Basarnas dan kepolisian juga terjun melakukan penyusuran di sepanjang selokan .

“Semua tetangga di sini panik. Kami sudah mencari dengan menyusuri selokan. Tapi, korban tidak ditemukan. Makanya, kami langsung menghubungi kepolisian dan Basarnas,” ungkap salah seorang tetangga korban, Ayu Sri Wahyuni, 28, kepada NusaBali.

Begitu mendapat laporan, jajaran kepolisian dari Polsek Denpasar Barat langsung terjun ke lokasi musibah untuk melakukan pencarian balita malang yang hanyt di selokan ini. Demikian pula petugas dari Basarnas, ikut melakukan pencarian.

“Kami sudah melakukan pencarian dengan menyusuri sepanjang selokan sekitar lokasi tenggelam. Namun, petugas gabungan tidak menemukan apa-apa. Sampai detik ini korban belum ditemukan. Kondisi air selokan saat ini hanya setinggi lutut orang dewasa,” jelas Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Wisnu Wardana, Rabu petang.

Kapolsek Wisnu Wardana menyebutkan, tim gabungan yang terjun melakukan pencarian balita hanyut di selokan sebelah kos-kosan Jalan Cokroaminoto Gang Nuri Nomor 10 Denpasar Barat, Rabu kemarin, terdiri dari 10 personel Basarnas dan belasan anggota kepolisian. 

Pencarian dibagi menjadi 3 lokasi. Pertama, seputaran lokasi TKP selokan di mana korban terseret. Kedua, kawasan Tukad Mati di Jalan Gunung Agung Denpasar barat. Ketiga, sungai di kawasan Monang Maning, Denpasar Barat. Selain itu, petugas gabungan juga membentuk satu tim yang beranggotakan 4 personel Basarnas dan 3 personel kepolisian untuk menyusuri selokan dari TKP jatuh hingga ke kawasan Monang-Maning. 

“Panjang selokan yang disusuri petugas gabungan mencapai sekitar 6 kilometer. Setidaknya, ada 10 orang dari masyarakat yang ikut bersama petugas gabungan menyusuri selokan. Tapi, hasilnya masih nihil,” terang Kapolsek Wisnu Wardana sembari menyebut upaya pencarian dihentikan kemarin petang pukul 18.00 Wita, karena kondisi mulai gelap.

Sementara itu, ibunda korban, Surani Salu Ratulani Dewi, menceritakan musibah maut terjadi setelah putrinya dimandikan. Usai memandikan balita Cinta Zarimi di halaman rumah, ibu berusia 39 tahun ini tiba-tiba ditelepon sang suami, Hariadi, dari tempat kerjanya di perusahaan swasta. 

“Waktu itu, saya sudah memakaikan pempers. Tapi, belum menggunakan celana dan baju untuk putri saya. Sekitar 10 menit kemudian setelah angkat telepon, putri saya sudah hilang,” tutur perempuan asal Bonjonegoro, Jawa Timur ini. “Kalau saya, tidak tahu kejadiannya. Saya ini baru pulang kerja dan tidak tahu apa-apa,’ sambung ayah korban, Hariadi. 7 da

Komentar