nusabali

Shortcut Denpasar-Singaraja Dibangun Bertahap

  • www.nusabali.com-shortcut-denpasar-singaraja-dibangun-bertahap

Tahun 2019 Mulai Digarap pada Titik 3-4

DENPASAR,NusaBali

Jalan pintas atau shorcut Denpasar-Singaraja (via Bedugul Tabanan) untuk memperpendek jarak tempuh Denpasar-Singaraja dibangun bertahap. Kementerian Pekerjaan Umum secara tegas menjanjikan shorcut Denpasar-Singaraja yang akan digarap di tahun 2019 adalah pada titik 3-4.

Hal itu diungkapkan Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Praja Sabha Niti Mandala Denpasar, Selasa (9/10). Koster menggelar jumpa pers terkait dengan kegiatan IMF-World Bank Annual Meetings yang digelar di Nusa Dua, 16-18 Oktober 2018 yang akhirnya berdampak signifikan terhadap lobi-lobi Gubernur Koster untuk pembangunan di Bali, khususnya infrastruktur. Salah satunya shorcut Denpasar- Singaraja. “Kebetulan saya sebagai gubernur Bali akan mempriroritaskan infrastruktur darat, laut, udara yang terintegrasi. Pembangunan Pelabuhan Benoa, di Bali lingkungannya kita benahi dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Dalam jangka panjang, kalau ini berhasil, Bali akan memperoleh nama baik,” ujar Koster.

Maka itu, Koster mengatakan pelaksanaan IMF-WB harus sukses. “Gubernur namanya baik, mempermudah bargaining untuk mendapatkan dukungan pembangunan di Bali oleh pusat dan dunia khususnya infrastruktur. “Kita ingin bangun infrastruktur darat, laut, udara secara terintegrasi. Kalau Bali berhasil, saya bicara dengan Pak Presiden pasti akan dibantu. Saya tidak mau kosongan. Pokoknya Bali dapat apa?” kelakar politisi PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Misalnya untuk infrastruktur shortcut akan dibangun pada waktu berjenjang. Mulai tahun 2019 sampai 2021. “Saya berkali-kali bicara dengan Kementerian PU, soal shorcut Denpasar-Singaraja (via Bedugul Tabanan). Saya sudah bicara tadi pagi (kemarin, red),” ungkap Koster.

Pada titik 3-4 didanai dari APBN sebesar Rp 230 miliar, titik 5-6 didanai APBN Rp 155 miliar dan akan dibangun tahun 2019. Untuk titik pembebasan lahan dari APBD Bali. “Tahun 2020 saya minta dibangun titik 7-8, pada tahun 2021 saya minta di titik 9-10 dibangun. Total Rp 1,3 triliun rencananya anggarannya seluruhnya termasuk pembebasan lahan dengan anggaran Rp 230 miliar dari APBD Bali.  Ini Saya lakukan untuk meningkatkan akses pembangunan Bali secara merata. Kalau kita andalkan PAD Bali Rp 3,4 triliun nggak mungkin bisa. Saya tidak mau bicara PAD ini lagi, cukup Dinas Pendapatan saja,” ujar pria yang langganan anggota Badan Anggaran DPR RI ini selama 3 periode ini.Menurut Koster, IMF-WB adalah moment bargaining Bali dengan pusat. Dulu ketika ada kegiatan pertemuan dunia Bali dapat Tol Bali Mandara. “Kedepan kita juga mau pembangunan Bandara di Buleleng. Karena Bandara Ngurah Rai sudah mentok. Pokoknya Gubernur Bali harus punya nama baik. Saat ekspose Menteri Koordinaor Maritim, Menteri Keuangan, dalam rapat  dengan Presiden, disampaikan Gubernur Bali kerjanya cepat, gesit, responsif, lincah banget, zig-zag. IMF-WB adalah kado buat Bali. Gubernur dipuji-puji. Ya saya tidak cukup dipuji-puji. Saya bilang Bali dapat Apa? Memangnya kita bisa dengan pujian? Harus dapat shortcut, Jalan Tol Soka-Jembrana. Dan infrastruktur lainnya juga,” kata Koster. *nat  

Komentar