nusabali

Wapres Minta BI Intervensi

  • www.nusabali.com-wapres-minta-bi-intervensi

Intervensi BI adalah solusi lanjutan jika upaya pengendalian ekspor dan impor masih saja belum menunjukkan hasil.

Rupiah Melemah Tembus Rp 15.200/Dolar

JAKARTA, NusaBali
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi untuk mencegah terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, rata-rata nilai tukar dolar AS pada Selasa (9/10) sudah berada di level Rp15.233, atau melemah dibandingkan Senin (8/10) di posisi Rp15.193 per dolar AS. "Kalau masih bisa diintervensi oleh BI, ya diintervensi BI," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (9/10).

Menurut JK, pelemahan terus terjadi disebabkan faktor dalam dan luar negeri. Faktor luar negeri yang memengaruhi salah satunya adalah perang dagang antara AS dan China.

"Ada masalah dari luar, ada juga masalah dari dalam. Jadi dua-duanya. Kalau masalah dari luar, kita tidak bisa apa-apa," ujar JK. Sementara itu, JK menyampaikan pemerintah menitikberatkan upaya mencegah terus melemahnya rupiah dengan pengendalian faktor-faktor dalam negeri. Hal yang terus dilakukan adalah menggenjot ekspor sambil mengurangi impor.

"Dari dalam kita perbaiki. Kurangi impor kita, menaikkan ekspor kita. Itu saja, lainnya tidak ada," ujar JK.

JK menegaskan intervensi BI adalah solusi lanjutan jika upaya pengendalian ekspor dan impor masih saja belum menunjukkan hasil. "Kalau (intervensi BI) tidak bisa, ya pemerintah seperti ini. Terus menghemat impor, mengurangi anggaran ini, anggaran yang lain," ujar JK.

Sementara  analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, depresiasi rupiah pada transaksi antarbank di Jakarta dipicu beragam sentimen negatif global. Berbagai sentimen global itu mendukung penguatan mata uang dolar AS, terutama setelah dirilisnya data-data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang membaik.

Di sisi lain, kata Reza Priyambada, pelaku pasar juga mengkhawatirkan kondisi ekonomi Italia. Defisit anggaran negara itu memburuk di tengah utang yang juga terus bertambah.

Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail mengatakan pelemahan mata uang rupiah juga dipengaruhi keputusan Bank Sentral Tiongkok (PBOC) yang menurunkan reserve requirement perbankan sebesar satu persen di tengah risiko perang dagang dengan AS. "Penurunan reserve requirement itu mendorong pelemahan yuan dan ikut memperlemah mata uang emerging market lainya termasuk Indonesia," kata Ahmad Mikail. *ant

Komentar