nusabali

AirNav Siaga Atur Pesawat VVIP IMF–WB

  • www.nusabali.com-airnav-siaga-atur-pesawat-vvip-imf-wb

Penerbangan reguler di Bali sekitar 460 per hari. Yang menjadi perhatian AirNav adalah mengatur untuk menghindari delay terlalu lama.

MANGUPURA, NusaBali
Banyaknya pesawat VVIP yang masuk ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung selama Annual Meeting IMF–World Bank, akan mengakibatkan sering terjadinya delay pesawat komersial. Untuk menghindari delay atau holding terlalu lama, pihak Air Navigation Ngurah Rai mengatur pergerakan pesawat di udara. Karena sesuai dengan peraturan nasional maupun internasional setiap pesawat VVIP datang, ruang udara dikosongkan.

Direktur AirNav Indonesia Novie Riyanto, mengatakan antisipasi ini dilakukan selama Annual Meeting Internatonal Monetary Fund–World Bank (IMF–WB) 2018. Perlu dilakukan pengaturan karena banyak pesawat VVIP (pesawat presiden, wakil presiden, dan perdana menteri). Selain itu banyak juga pesawat VIP dan pesawat komersial lainnya yang membutuhkan pengaturan agar tak terjadi penumpukan di ruang udara.

“Tugas utama kami sebagai Air Nav adalah mengatur kelancaran pergerakan pesawat di udara yang hendak masuk dan keluar Ngurah Rai. Kita tahu bersama jumlah delegasi yang datang sangat banyak. Info terakhir yang kami terima sekitar 32.000 orang baik VVIP maupun reguler dan private jet,” tutur Novie Riyanto ketika dikonfirmasi, Senin (8/10).

Oleh karena itu, untuk dapat menampung sekian banyak pergerakan pesawat yang datang ke Ngurah Rai, AirNav Denpasar bersama dengan Angkasa Pura I telah mempersiapkan diri sejak awal. AP I menambah jumlah parking stand yang cukup signifikan. Selain itu juga mempersiapkan layanan navigasi. Tak hanya di Denpasar tetapi di sejumlah bandara lainnya di bawah Angkasa Pura I (AP I) yang terkait IMF–WB. Misalnya Bandara Banyuwangi, Lombok, Makassar, Surabaya, dan Solo.

“Harapan kami pesawat yang ditumpangi oleh para delegasi terlayani dengan baik. Selain itu kita ketahui bersama bahwa penerbangan reguler di Bali sekitar 460 per hari juga harus dapat dilayani dengan baik,” lanjutnya.

Yang menjadi perhatian khusus yaitu mengatur untuk menghindari delay. Dikatakan bahwa pesawat VVIP bakal memblok ruang udara di bandara pada saat pesawatnya landing. Itu sesuai dengan peraturan internasional maupun nasional. “Ini yang harus diatur sebaik-baiknya. Kami telah berkoordinasi dengan AP I dan AP II dan Otban (Otoritas Bandara). Yang lebih penting adalah masalah SDM. Saat ini AirNav Denpasar memiliki 191 orang untuk melayani penerbangan selama 24 jam,” kata Novie Riyanto.

Untuk delay saat pesawat VVIP datang totalnya selama 45 menit. Sesuai dengan surat edaran dan peraturan internasional. Pengaturan pergerakan perlu dilakukan untuk meminimalkan terjadinya holding pesawat di udara saat pesawat VVIP hendak landing. Karena jika terjadi holding sangat memberatkan buat airline. Pada 8 Oktober 2018, lanjut Novie Riyanto, sebanyak 25 flight reguler mengangkut 57 delegasi dan satu pesawat VVIP tiba.

“Nanti pengaturannya, apabila akan ada pesawat VVIP bergerak, pesawat yang di Jakarta yang hendak datang ke Bali dihentikan dulu. Koordinasinya diatur secara komputerisasi. Kalaupun terjadi delay tetapi tak terlalu lama,” ungkapnya. *po

Komentar