nusabali

Krisis Air Meluas di Jembrana

  • www.nusabali.com-krisis-air-meluas-di-jembrana

Ratusan KK yang mengalami krisis air selama ini mengandalkan kebutuhan air dari gunung melalui pipa yang dikelola secara swadaya masyarakat.

BPBD Jembrana Pasok Air Bersih di Sejumlah Desa

NEGARA, NusaBali
Krisis air akibat musim kemarau makin meluas di Kabupaten Jembrana. Tidak hanya di Banjar Puncak Sari dan Banjar Warnasari Kaja, Desa Warnasari, Kecamatan Melaya, serta Banjar Katulampa, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, yang sebelumnya telah dibantu air bersih melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana. Belakangan, krisis air juga dialami sejumlah warga di Banjar Mekar Sari, Desa Manistutu, serta Lingkungan Pancardawa dan Lingkungan Pendem, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana.

Adanya laporan krisis air di Banjar Mekar Sari, Desa Manistutu, serta Lingkungan Pancardawa dan Lingkungan Pendem, Kelurahan Pendem itu ditindaklanjuti BPBD Jembrana dengan mengirimkan bantuan air bersih, Sabtu (6/10). Diawali, Sabtu pagi hingga sore, total dikirimkan sebanyak 10.000 liter air bersih dengan mengerahkan satu mobil tangki berkapasitas 5.000 liter.

"Di Mekar Sari tadi kami dua kali turun membawa air mulai pukul 09.00 WITA sampai pukul 16.00 WITA. Memang agak memakan waktu, karena selain kami bawakan langsung ke rumah-rumah warga, lokasinya juga cukup jauh," kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Permana, yang juga langsung turun memimpin pendistribusian bantuan air bersih.

Sementara, Sabtu sore juga kembali dilanjutkan pendistribusian masing-masing sebanyak 5.000 liter air bersih di Lingkungan Pendem dan Lingkungan Pancardawa.

Bantuan air bersih lebih sedikit diturunkan di dua lingkungan wilayah Kelurahan Pendem, itu karena jumlah warga yang mengalami krisis air bersih lebih sedikit dibandingkan di Banjar Mekar Sari, Desa Manistutu. "Masing-masing satu tangki sudah cukup untuk di Pancardawa dan Pendem, karena hanya sebagian warga yang memgalami krisis air, karena masih mengandalkan air dari gunung. Tetapi kalau yang di Mekar Sari, hampir semua warga di sana mengandalkan air dari gunung," ujarnya.

Rencananya, kata Eko Susila, setelah selesai menyalurkan bantuan air ke Lingkungan Pendem dan Lingkungan Pancardawa, malamnya juga akan kembali disalurkan bantuan tambahan 1 tangki air bersih di Banjar Mekar Sari, Desa Manistutu.  

Pasalnya, sesuai laporan yang diterima dari aparat desa setempat, Sabtu sore kemarin, 2 tangki air bersih yang telah didistribusikan mulai pagi hingga sore kemarin, diketahui masih kurang. "Kemungkinan ya kami lembur sampai malam. Tidak masalah walaupun armada (mobil tangki) terbatas, cuman kami harapkan bantuan air bersih yang kami ambil dari hydrant saluran PDAM itu,  dimanfaatkan sebaik-baiknya," harapnya.

Sementara Kepala Desa Manistutu, I Putu Suamba, saat dikonfirmasi Sabtu kemarin mengatakan ada 100 lebih KK yang mengalami krisis air di dua banjar wilayah desanya, yakni di Banjar Katulampa dan Banjar Mekar Sari. Ratusan KK yang mengalami krisis air itu, mengandalkan kebutuhan air dari gunung melalui pipa yang dikelola secara swadaya masyarakat. "Krisis air ini sudah sejak hampir sebulan dirasakan. Warga sudah terus berusaha menyalakan saluran air di rumah mereka. Tetapi air hanya kecrat-kecrit, bahkan tidak ada air mengalir sama sekali," ujarnya. *ode

Komentar