nusabali

SMPN 2 Rendang Optimis Raih Trofi Adiwiyata

  • www.nusabali.com-smpn-2-rendang-optimis-raih-trofi-adiwiyata

Keluarga besar SMPN 2 Rendang, Karangasem, optimis meraih trofi Adiwiyata tingkat Provinsi Bali meski sekolah sempat terpapar abu vulkanik Gunung Agung.

AMLAPURA, NusaBali

Lahan yang gersang akibat terpapar abu vulkanik mulai ditata agar kembali rindang. SMPN 2 Rendang akan dinilai dalam lomba Adiwiyata Provinsi Bali pada Senin (22/10) mendatang.  Kasek SMPN 2 Rendang, Ketut Suparjana, mengaku optimis menjadi yang terbaik di lomba Adiwiyata Tingkat Provinsi Bali. Dalam upaya penyelamatan lingkungan berkelanjutan telah mengimplementasikan empat aspek yakni kebijakan berbudaya lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan berbasis lingkungan, serta sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Kondisi gersang disulap cepat jadi rindang dengan menghidupkan kembali ekosistem lingkungan sekolah.

Terlebih lagi telah dinobatkan sebagai Sekolah Sehat tingkat Kabupaten Karangasem dan telah pula dinilai dalam Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Bali, Kamis (20/9) lalu. Dari sisi sarana dan prasarana kantin, kamar kecil, dan UKS telah mendukung lingkungan bersih dan sehat. “Kali ini kami dinilai sebagai sekolah mengimplementasikan budaya lingkungan bersih, sehat, dan rindang,” kata Suparjana, Jumat (5/10). Dikatakan, visi dan misi SMPN 2 Rendang yakni terwujudnya peserta didik yang Tri Hita Karana, beriman, berwawasan lingkungan, hidup bersih, berprestasi, berkarakter, dan nasionalisme.

Suparjana mengaku telah siap mempresentasikan dokumen fisik tentang kebijakan berwawasan lingkungan. “Nantinya dokumen itu diverifikasi di lapangan. Walau kami terbilang sulit sumber air, tetapi masih mampu membuat lingkungan sekolah jadi rindang,” katanya. Caranya dengan memberdayakan seluruh peserta didik, setiap hari membawa air untuk menyiram tanaman. Tiap kelas ada bagian-bagian wilayah lingkungannya masing-masing agar tetap terjaga kesuburannya. Sehingga terwujud sesuai jargon sekolah, school and green.

Wakasek I Ketut Sengker juga mengaku telah optimal membangun kembali lingkungan sekolah yang sempat gersang. “Tahu sendiri kan, terpapar abu vulkanik berbulan-bulan lingkungan sekolah sempat jadi gersang. Kali ini kurang dari setahun kembali rindang,” katanya. *k16

Komentar