Sumba Timur Diguncang Gempa Beruntun
Sejumlah bangunan di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur ( NTT), dikabarkan rusak seusai gempa beruntun yang melanda wilayah itu, Selasa (2/10) pagi.
WAINGAPU, NusaBali
Sampai siang hempa bumi yang terjadi di Sumba Timur telah berlangsung sebanyak 16 kali. Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Waingapu, Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan, gempa bumi tersebut bermagnitudo 3 hingga 6. "Hingga pukul 13.00 Wita, sudah 16 kali terjadi gempa bumi di Kabupaten Sumba Timur," ungkap Arief seperti dilansir kompas, Selasa siang.
Arief merinci, gempa dengan magnitudo kurang dari 4 sebanyak 4 kali, magnitudo 5 sebanyak 7 kali, dan magnitudo lebih dari 5 sebanyak 5 kali. "Termasuk juga gempa dengan magnitudo 6 dan 6,3, itu masuk dalam gempa dengan magnitudo lebih dari 5," imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumba Timur, Martina D Jera mengaku masih mendata bangunan yang rusak, terutama fasilitas umum. "Ada beberapa lokasi yang bangunan sekolah dan bangunan umum lainnya yang rusak. Sampai saat ini kami masih terus mendata," ungkap Martina, Selasa siang.
Data kerusakan bangunan yang masih dihimpun oleh pihaknya, lanjut Martina, yakni fasilitas umum. Sedangkan rumah warga, belum didata. Martina juga mengaku, pihaknya kewalahan mendata bangunan yang rusak di wilayah Selatan Sumba Timur, karena kesulitan mengakses jaringan telepon seluler.
Martina pun mengimbau kepada warga, agar jangan panik dan terus mengikuti arahan dari pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). "Nanti akan kita sampaikan secara rinci, data bangunan yang rusak," tuturnya.
Arief mengatakan, hingga kini pihaknya masih terus memantau perkembangan gempa bumi di Sumba Timur. "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutupnya. *
Sampai siang hempa bumi yang terjadi di Sumba Timur telah berlangsung sebanyak 16 kali. Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Waingapu, Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan, gempa bumi tersebut bermagnitudo 3 hingga 6. "Hingga pukul 13.00 Wita, sudah 16 kali terjadi gempa bumi di Kabupaten Sumba Timur," ungkap Arief seperti dilansir kompas, Selasa siang.
Arief merinci, gempa dengan magnitudo kurang dari 4 sebanyak 4 kali, magnitudo 5 sebanyak 7 kali, dan magnitudo lebih dari 5 sebanyak 5 kali. "Termasuk juga gempa dengan magnitudo 6 dan 6,3, itu masuk dalam gempa dengan magnitudo lebih dari 5," imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumba Timur, Martina D Jera mengaku masih mendata bangunan yang rusak, terutama fasilitas umum. "Ada beberapa lokasi yang bangunan sekolah dan bangunan umum lainnya yang rusak. Sampai saat ini kami masih terus mendata," ungkap Martina, Selasa siang.
Data kerusakan bangunan yang masih dihimpun oleh pihaknya, lanjut Martina, yakni fasilitas umum. Sedangkan rumah warga, belum didata. Martina juga mengaku, pihaknya kewalahan mendata bangunan yang rusak di wilayah Selatan Sumba Timur, karena kesulitan mengakses jaringan telepon seluler.
Martina pun mengimbau kepada warga, agar jangan panik dan terus mengikuti arahan dari pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). "Nanti akan kita sampaikan secara rinci, data bangunan yang rusak," tuturnya.
Arief mengatakan, hingga kini pihaknya masih terus memantau perkembangan gempa bumi di Sumba Timur. "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutupnya. *
Komentar