nusabali

Setahun, Zumi Zola Bisa Dapat Rp 60 M

  • www.nusabali.com-setahun-zumi-zola-bisa-dapat-rp-60-m

Orang kepercayaan juga ungkap Zumi terima mobil Alphard senilai Rp 1,5 M

JAKARTA, NusaBali

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan Asrul Pandapotan Sihotang, orang kepercayaan mantan Gubernur Jambi, Zumi Zola dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (27/9).

Di hadapan majelis hakim, Asrul menyebutkan, Zumi Zola mendapat uang sedikitnya Rp60 miliar dari para kontraktor rekanan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jambi.

Awalnya, jaksa KPK Tri Anggoro Mukti mengonfirmasi uang-uang yang diperoleh Asrul untuk keperluan Zumi Zola. Asrul mengaku menerima uang dari para kontraktor melalui Kepala Dinas PUPR Jambi Arfan. Jaksa kemudian menanyakan berapa jumlah uang yang berpotensi diperoleh Zumi dalam satu tahun anggaran.

"Sekitar Rp 60 miliar, itu dari Dinas PUPR saja," kata Asrul seperti dilansir kompas. Dalam persidangan, Asrul mengaku pernah meminta kepala dinas untuk merekap dan mendata para kontraktor yang bisa memberikan uang kepada gubernur.

Zumi Zola didakwa menerima gratifikasi sebesar lebih dari Rp 40 miliar. Zumi juga didakwa menerima 177.000 dollar Amerika Serikat dan 100.000 dollar Singapura. Selain itu, Zumi juga didakwa menerima 1 unit Toyota Alphard.

Menurut jaksa, Zumi diduga menggunakan hasil gratifikasi itu untuk membiayai keperluan pribadi dia dan keluarganya. Salah satunya, untuk membiayai keperluan Zumi saat berkunjung ke Amerika Serikat. Menurut jaksa, permintaan uang kepada kontraktor itu melibatkan Asrul sebagai orang kepercayaannya.

Asrul mengaku sebenarnya tidak tahu terlalu detail keperluan uang itu. Yang pasti, menurutnya, penerima uang itu adalah adik Zumi bernama Zumi Laza.

"Saya kurang tahu keperluannya apa, kalau nggak salah untuk Ibu Pak Gubernur. Yang terima adiknya, Zumi Laza," ucap Asrul.

Asrul juga mengungkapkan fakta bahwa seorang kontraktor bernama Asiang membelikan Zumi mobil Alphard. Asiang mengaku kasihan melihat Zumi Zola kerap meminjam mobil padahal menjabat sebagai Gubernur Jambi.

Awal kisah ketika Zumi berangkat ke Bandung untuk mengikuti kegiatan PAN. Saat itu, Zumi kelabakan lantaran mobilnya tidak cukup menampung seluruh anggota keluarganya. "Beliau bilang ada acara partai di Bandung. Jadi dia ceritanya mau bawa keluarga tapi kendaraannya nggak cukup," ucap Asrul.

Asrul mengaku saat itu mobilnya dipakai sehingga dia meminta bantuan Amidy (staf Zumi lainnya). Dari Amidy-lah, cerita tentang Zumi kerap meminjam mobil sampai ke telinga Asiang. "Saya dihubungi Pak Amidy, bilang, 'Masa Pak Gubernur mobilnya minjam-minjam, malu. Terus Pak Asiang bilang, 'Sampaikan ke Pak Gubernur, Pak Asiang aja nanti belikan (mobil). Sampaikan ke Pak Gubernur, ini nggak terkait apa-apa'," kata Asrul.

Asrul pun meneruskan pesan itu ke Zumi. Mendengar itu, Zumi semringah dan memilih mobil Alphard seri tertinggi. "Kata Pak Gubernur, 'Ini terkait proyek nggak?' Saya bilang 'nggak terkait'. Kemudian saya tunjukkan brosur terus dipilih gubernur adalah Alphard seri tertinggi warna hitam sekitar Rp 1,5 miliar. Belinya di Bandung karena di Jakarta nggak ada yang warna hitam," ucap Asrul. *

Komentar