Terima Kunjungan DPRD Semarang, Dewan Paparkan Program Prioritas Badung
DPRD Kota Semarang berkunjung ke DPRD Kabupaten Badung, Selasa (25/9)
MANGUPURA, NusaBali
Rombongan yang dipimpin Wiwin Sugiono tersebut diterima anggota Komisi I DPRD Badung Made Subawa di ruang rapat pimpinan. “Badung merupakan salah satu dari sembilan kabupaten dan satu kota di Provinsi Bali yang merupakan pintu gerbang utama kepariwisataan Bali sekaligus Indonesia bagian tengah,” ucap Subawa.
Secara fisik, kata Subawa, wilayah Kabupaten Badung mempunyai bentuk menyerupai sebilah keris. Keunikan ini diangkat menjadi lambang daerah yang di dalamnya terkandung semangat dan jiwa ksatria yang erat dengan peristiwa Puputan Badung. “Pada 16 November 2009 ditetapkan Mangupura sebagai Ibukota Kabupaten Badung,” ujarnya.
Pemkab Badung memilik lima program skala prioritas Pola Pembangunan Nasional (PPNSB) yang tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana. Program prioritas tersebut bidang pangan, sandang dan papan, kesehatan dan pendidikan, pariwisata, jaminan sosial dan ketenagakerjaan, adat, hingga agama dan budaya yang telah berjalan dengan sangat baik.
“Di bidang kesehatan masyarakat lahir, hidup, mati ditanggung pemerintah melalui program Kartu Badung Sehat. Akta kelahiran langsung dapat setelah melahirkan, biaya kesehatan ditanggung, santunan kematian masyarakat juga dapat,” paparnya.
Pada sektor pendidikan, Badung menerapkan sekolah gratis. Bahkan siswa-siswa di Badung diberikan laptop gratis dan seragam sekolah gratis. Bidang infrastruktur juga menjadi skala prioritas. Sebagai destinasi pariwisata, Badung terus melakukan peningkatan infrastruktur. “Termasuk pembangunan pura, masjid, gereja dibantu oleh pemerintah. Bahkan ada yang sampai dibantu Rp 2 miliar,” ungkap Subawa.
Program skala prioritas tersebut muaranya untuk kesejahteraan masyarakat. “Bapak Bupati ingin memenuhi segala kebutuhan masyarakat Badung, demi terwujudnya masyarakat Badung yang sejahtera,” tuturnya. *asa
Rombongan yang dipimpin Wiwin Sugiono tersebut diterima anggota Komisi I DPRD Badung Made Subawa di ruang rapat pimpinan. “Badung merupakan salah satu dari sembilan kabupaten dan satu kota di Provinsi Bali yang merupakan pintu gerbang utama kepariwisataan Bali sekaligus Indonesia bagian tengah,” ucap Subawa.
Secara fisik, kata Subawa, wilayah Kabupaten Badung mempunyai bentuk menyerupai sebilah keris. Keunikan ini diangkat menjadi lambang daerah yang di dalamnya terkandung semangat dan jiwa ksatria yang erat dengan peristiwa Puputan Badung. “Pada 16 November 2009 ditetapkan Mangupura sebagai Ibukota Kabupaten Badung,” ujarnya.
Pemkab Badung memilik lima program skala prioritas Pola Pembangunan Nasional (PPNSB) yang tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana. Program prioritas tersebut bidang pangan, sandang dan papan, kesehatan dan pendidikan, pariwisata, jaminan sosial dan ketenagakerjaan, adat, hingga agama dan budaya yang telah berjalan dengan sangat baik.
“Di bidang kesehatan masyarakat lahir, hidup, mati ditanggung pemerintah melalui program Kartu Badung Sehat. Akta kelahiran langsung dapat setelah melahirkan, biaya kesehatan ditanggung, santunan kematian masyarakat juga dapat,” paparnya.
Pada sektor pendidikan, Badung menerapkan sekolah gratis. Bahkan siswa-siswa di Badung diberikan laptop gratis dan seragam sekolah gratis. Bidang infrastruktur juga menjadi skala prioritas. Sebagai destinasi pariwisata, Badung terus melakukan peningkatan infrastruktur. “Termasuk pembangunan pura, masjid, gereja dibantu oleh pemerintah. Bahkan ada yang sampai dibantu Rp 2 miliar,” ungkap Subawa.
Program skala prioritas tersebut muaranya untuk kesejahteraan masyarakat. “Bapak Bupati ingin memenuhi segala kebutuhan masyarakat Badung, demi terwujudnya masyarakat Badung yang sejahtera,” tuturnya. *asa
Komentar