nusabali

Parpol dan Para Caleg Deklarasi Pemilu Damai

  • www.nusabali.com-parpol-dan-para-caleg-deklarasi-pemilu-damai

Deklarasi Pemilu Damai 2019 digelar Polda Bali di Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’, Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Kamis (20/9).

Koster Ingatkan Jaga Kondusivitas Bali


DENPASAR, NusaBali
Dalam deklarasi tersebut, seluruh parpol peserta Pemilu 2019 dan para caleg menyatakan siap melaksanakan Pemilu secara damai, jujur, adil, santun, dan bermartabat. Sedangkan Gubernur Bali Wayan Koster minta masyarakat jaga kondusivitas jelang Pileg 2019 dan Pilpres 2019.

Selain Gubernur Wayan Koster, Deklarasi Pemilu Damai 2019 yang digelar Kamis sore pukul 16.15 Wita itu juga dihadiri Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose, Kasdam IX /Udayana, Kataji Bali Amir Yanto, Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar I Ketut Gede, Ketua KPU Bali Wayan Jon-dra, Ketua Bawaslu Bali Ni Ketut Ariyani, para Ketua KPU Kabupaten/Kota se-Bali, pimpinan 16 partai politik, perwakilan caleg, hingga Ketua Tim Pemenangan Capres-Cawapres.

Deklarasi Damai Pemilu 2019 dibacakan secara bergantian oleh Ketua Bawaslu Bali Ni Ketut Ariyani dan Ketua KPU Bali, Wayan Jondra, lalu diikuti perwakilan partai politik, dan para Ketua Tim Pemenangan Capres-Cawapres. Ada 6 poin deklarasi damai yang harus diperhatikan oleh partai politik, caleg, tim pemenangan, penyelenggara, dan pengawas Pemilu. Antara lain, siap bekerjasama dengan Polri/TNI sebagai pelaksana pengamanan Pemilu 2019 dan masing-masing parpol serta caleg siap melaksanakan Pemilu secara damai, jujur, adil, santun, dan bermartabat.

Kapolda Petrus Golose yang menjadi inisiator Deklarasi Pemilu Damai 2019 mengatakan, kegiatan ini digelar untuk menyatukan komitmen dalam mewujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai, dan sejuk. Pemilu 2019 merupakan penanda demokrasi, karena masyarakat dilibatkan untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan harapannya.

Dalam rangka mewujudkan Pemilu yang aman, kata Petrus Golose, pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi kerawanan. Di antaranya, menyiapkan 2.888 personel. Sedangkan Kodam IX/Udayana juga menyiapkan 2.000 personel TNI. “Pemilu 2019 memiliki kerawanan yang kompleks, karna ini pertama kalinya Pileg dan Pilpres dilaksanakan serentak dengan ambang batas 4 persen. Untuk itu, kami perlu memikirkan pengamanan dalam mengantisipasi kerawanan tersebut,” tandas Petrus Golose.

Petrus Golose pun mengajak semua parpol peserta Pemilu, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, dan masyarakat untuk terlibat aktif dalam mewujudkan kampanye damai. Apalagi, pelaksanaan Pemilu tidak terlepas dari ancaman sabotase hingga terorisme. "Saya sebagai Kapolda Bali menjadi penjaga Pulau Dewata, merasa sangat bangga bahwa dari pengamatan seluruh Indonesia, Bali urutan kedua penyeleng-gara Pilkada serentak 2018 teraman. Juara pertama Kalimantan Utara, yang penduduknya hanya 400.000 orang. Sebenarnya Bali ini masih zona merah, tapi berkat kerja keras selama ini, Bali menjadi Pilkada teraman dan damai," tandas Petrus.

Sementara itu, Gubernur Wayan Koster memberikan apresiasi terhadap acara Deklarasi Pemilu Damai 2019 yang diselenggarakan Polda Bali. Menurut Koster, acara ini dapat menjadi momentum ewujudkan komitmen bersama dalam menjalani Pilpres dan Pileg serentak 2019. Koster pun meminta masyarakat, khususnya para caleg dan tim pemenangan, agar menjaga kondusivitas Pemilu, sehingga mampu menciptakan iklim yang aman, damai, dan sejuk.

“Terlebih, sebentar lagi kita akan menjadi tuan rumah pertemua dunia IMF-WB, Oktober 2018. Jadi, saya minta dengan sangat untuk menjaga kondusivitas, karena pertemuan ini tidak hanya membawa nama Bali, tapi juga Indonesia,” tegas Koster dalam sambutannya.

Koster juga mengatakan, di era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi semakin pesat terutama minat masyarakat dalam menggunakan media sosial. Dengan tingginya penggunaan media sosial, penyimpangan yang terjadi juga semakin tinggi, seperti penyebaran informasi hoax. Untuk itu, Koster berharap baik masyarakat, para caleg, maupun tim pengusung agar menggunakan medsos dengan bijak dan tidak memancing keributan.

“Saya harap dengan sistem demokrasi yang kita anut saat ini, masyarakat bisa semakin pintar dan bijak dalam berpolitik. Jangan mengedepankan politik yang curang dengan menghalalkan berbagai cara, terutama dalam pengggunaan media teknologi,” tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini. *rez

Komentar