nusabali

200 Delegasi IMF Diagendakan ke Tanah Lot

  • www.nusabali.com-200-delegasi-imf-diagendakan-ke-tanah-lot

Dinas Pariwisata Tabanan sedang menyiapkan berbagai hal yang akan disuguhkan kepada rombongan tamu. Sementara Polres Tabanan sudah menggelar Operasi Cipta Kondisi Agung 2018.

TABANAN, NusaBali

Sebanyak 200 orang delegasi International Monetary Fund (IMF)–World Bank rencananya akan berkunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot. Menyambut kunjungan bergengsi perwakilan dari 189 negara tersebut, Dinas Pariwisata Tabanan akan berkoordinasi kepada pimpinan khususnya pihak DTW Tanah Lot.

Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa, menjelaskan berdasarkan jadwal yang diterima dari Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita), DTW Tanah Lot menjadi salah satu tujuan kunjungan 200 orang delegasi tersebut. Mereka dijadwalkan berkunjung pada 10 Oktober 2019. Kunjungan berlangsung cukup lama mulai dari pukul 12.30 sampai dengan pukul 16.00 Wita.

“Kalau tidak ada perubahan sesuai jadwal dari Asita, kunjungan ke Tabanan masuk program satu dari Nusa Dua, Mambal, Taman Ayun, Mengwi lalu Tanah Lot,” ungkap Yasa, Rabu (19/9).

Oleh karena itu pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan, terutama pihak DTW Tanah Lot terkait penyambutan ataupun suguhan tarian dan makanan yang akan disediakan untuk menyambut 200 orang delegasi dari seratusan negara tersebut.

“Namun yang terpenting penyambutan tetap mempertunjukkan kesenian khas Tabanan seperti okokan dan Tari Bungan Sandat Serasi. Tetapi saya masih harus koordinasikan terlebih dahulu,” tegasnya.

Selain Tanah Lot, kata Yasa, sejumlah DTW lainnya seperti Bedugul, Jatiluwih, dan Ulun Danu Beratan juga sudah mulai bersiap. Persiapan yang dimaksud seperti kebersihan DTW dan keamanan. Termasuk pula desa wisata yang ada di Tabanan dipersiapkan. “Siapa tahu nanti 200 delegasi ini juga ingin berkunjung di tempat wisata lain, karena agenda waktu di Tabanan cukup lama,” imbuhnya.

Yasa menambahkan, kunjungan 200 orang delegasi ini merupakan ajang promisi, maka Dinas Pariwisata Tabanan berencana lebih mengefektifkan Tourism Information Center (TIC) di areal DTW Tanah Lot, khususnya dalam penyajian informasi terkait objek wisata dan desa wisata apa saja yang ada di Kabupaten Tabanan. “Termasuk menyiapkan brosur daerah wisata lain, sehingga kesan yang baik dan informasi terkait objek wisata lainnya nanti akan diinformasikan di negaranya masing-masing,” harapnya.

Sementara itu, Manajer DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana mengaku belum ada koordinasi resmi terkait rencana kunjungan 200 orang delegasi IMF–World Bank. Tetapi pihaknya mengaku siap jika benar dikunjungi. Karena dari segi pengamanan akan dihandle all out termasuk sarana parkir DTW sudah bisa menampung dengan kapasitas seribu kendaraan bermotor roda empat. “Koordinasi resmi belum ada, bagaimana penyambutan teknis seperti apa, kami masih menunggu koordinasi jika itu benar. Intinya kami siap,” ucapnya.

Sedangkan Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Gede Surya Kusuma menyebutkan, untuk pengamanan menjelang pertemuan tahunan IMF–World Bank, sebanyak 414 personel Polres Tabanan juga ikut berperan. Khusus untuk pengamanan di Tabanan, polisi juga sudah melakukan penyisiran dengan melakukan Operasi Cipta Kondisi Agung 2018.

“Kami sudah mulai bergerak untuk membuat masyarakat merasa aman keseluruhan, dan khusus untuk IMF berjalan aman dan lancar kami juga melakukan operasi cipta kondisi,” ujarnya.

Dikatakannya, kegiatan operasi tersebut menyasar seluruh masyarakat untuk mengantisipasi adanya perilaku kriminal. Seperti di antaranya melaksanakan razia dengan memeriksa barang bawaan warga, untuk mengantisipasi ada warga yang membawa senjata tajam, bahan peledak, narkotika, dan barang lainnya yang termasuk dalam unsur kriminal.

“Operasi sudah dimulai sejak 14 September hingga 4 Oktober mendatang. Ini untuk memberikan rasa aman kepada masyaraat dan mendukung pelaksanaan IMF agar berjalan lancar,” tandasnya.

Sebagaimana diberitakan, Annual Meetings International Monetary Fund–World Bank Group akan berlangsung pada 8–14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Pertemuan tersebut akan menghadirkan sedikitnya 15 ribu peserta, yang terdiri dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara, sektor privat, NGOs, akademisi, dan media.

Selama 8–14 Oktober 2018 akan berlangsung lebih dari 2.000 pertemuan di tingkat bilateral, regional, dan multilateral, serta berbagai konferensi, seminar, forum, dan side events lainnya. *de

Komentar