nusabali

Ketua STA Mapunia Sayur Satu Pick Up

  • www.nusabali.com-ketua-sta-mapunia-sayur-satu-pick-up

Ketua STA (Sub Terminal Agrobisnis) Manik Kembar Sari, Banjar Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, I Gusti Ngurah Alit, mapunia sayur-mayur sebanyak satu pick up, Senin (17/9).

AMLAPURA, NusaBali

Punia ini dihaturkan untuk keperluan Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Kahyangan Jagat Penataran Agung, Banjar/Desa Pakraman Nangka, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem. Punia diterima Pangrajeg Karya Ida Made Alit disaksikan Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri.

Punia yang dihaturkan yakni kol, nangka, mentimun, terong, jepang, buncis, dan satu kresek bunga gemitir. “Kami terpanggil ikut ngayah dengan cara mapunia sayur-sayuran hasil panen STA,” jelas Gusti Ngurah Alit. Mengingat pamedek setiap hari membeludak ke Pura Kahyangan Jagat sehingga perlu kebutuhan konsumsi. “Semoga bermanfaat punia sayur ini, paling tidak untuk kebutuhan dua minggu. Nanti akan kami cek lagi, jika membutuhkan sayur, kami kembali mapunia,” jelasnya.

Gusti Ngurah Alit mengaku salut atas perjuangan dan tekad Panitia Pembangunan Pura Kahyangan Jagat. Sebab mereka mampu mewujudkan palinggih dan bangunan pendukung lainnya. Dikerjakan hanya lima bulan (April-Agustus), berlanjut menggelar Karya Mamungkah lan Nubung Daging. Padahal saat pembangunan berlangsung situasi Gunung Agung masih awas dan disertai erupsi. Sedangkan Pura Kahyangan Jagat berada di KRB III, 3 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.

Pangrajeg Karya, Ida Made Alit, mengucapkan terima kasih atas punia dan dukungan dari STA. Sementara Ketua Panitia Pembangunan I Gusti Made Tusan mensyukuri semakin banyak umat yang peduli terhadap keberadaan Pura Kahyangan Jagat Penataran Agung. Hal itu terlihat nyata saat upacara melasti berjalan kaki sepanjang 18 kilometer, sebanyak 25.000 umat tumpah ke jalan bagaikan lautan manusia. Bahkan umat yang pedek ke Pura Kahyangan Jagat semakin ramai setiap hari. “Pamedek banyak ngaturang punia, kain putih untuk lantaran melasti  18 kilometer, kali ini punia berupa sayur, keiklasan itulah yang kami harapkan,” jelas Gusti Made Tusan. *k16

Komentar