Wajib Kerja Cerdas
Bali United bertekad eksis di papan atas. Caranya para pemain wajib bermain dan bekerja cerdas, serta mengedepankan pola kerjasama tim.
Barito Putera vs Bali United, Selasa Sore Ini
DENPASAR, NusaBali
Pelatih Kepala Bali United Widodo Cahyono Putro menginstruksikan pemainnya kerja cerdas saat menghadapi tuan rumah Barito Putera pada laga Liga 1 pekan ke-22, di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Selasa (18/9) sore, pukul 16.30 WITA. Sebab Barito yang diasuh coach Jacksen F Thiago belum terkalahkan di kandang. Mereka selalu menang saat main di depan publiknya sendiri.
"Bali United bertekad eksis di papan atas. Caranya para pemain wajib bermain dan bekerja cerdas, serta mengedepankan pola kerjasama tim. Minimal ambil poin di Barito, dan harus punya tekad untuk menang menang," ucap Widodo Cahyono Putro, saat sesi jumpa pers, Senin (17/9).
Menurut Widodo, satu-satunya cara agar eksis di papan atas, yakni meraih kemenangan. Namun Widodo sadar, bertanding di kandang Barito Putra tidak mudah. Sebab mereka sangat kuat saat di kandang dan belum terkalahkan.
"Sebenarnya saya tidak ingin menargetkan sejak awal. Tapi berusaha semaksimal mungkin. Namun saat ini pilihan kami memang harus dapat poin. Jadi perlu kerja keras merealisasikan hal itu," kata Widodo.
Apalagi pelatih Barito Putera juga sangat bagus. Jacksen adalah rekan Widodo saat masih berstatus sebagai pemain Petrokimia Putra Gresik. Sehingga mulai dari karakter dan cara bermain sudah saling ketahui. Namun perubahan taktikal terus dilakukan setiap tim. Tidak terorientasi pada satu strategi agar tidak terbaca lawan.
"Saya sudah pelajari dan lihat video cara bertanding Barito Putera, termasuk saat menjamu PSM Makassar. Beberapa kumpulan video lainnya juga kami pelajari. Mudah-mudahan hasilnya menang," tegas Widodo.
Soal beberapa pemain utama absen, Widodo mengaku tidak ada masalah. Sebab tim Bali United selalu jalan dengan 30 pemain. Termasuk saat pemain cedera dan ada dua pemain dipanggil Timnas. Skuat Serdadu Tridatu selalu bisa jalan dan meraih poin penuh. Dan, saat ini pemain Timnas juga sudah bisa bergabung dengan tim. Baik Ricky Fajrin dan Stefano Lilipaly.
Namun menjelang keberangkatan ke Banjarmasin, Gede Sukadana mendadak sakit. Padahal sebelumnya dia masuk daftar 20 pemain lawan Barito. "Sukadana batal kami boyong, sementara Fadil memang masih cedera. Dan, kami pertegas tidak ada masalah," tutur Widodo.
Kini dari 19 pemain, semuanya menjadi andalan Bali United. Kecuali Irfan Bachdim baru sembuh dari cedera dan Fadil yang diiistirahatkan karena pemulihan cedera. Sementara perwakilan pemain Ricky Fajrin mengaku akan berhati-hati bertanding di kandang Barito. Terutama soal mengatur ritme atau delay bola. Juga kapan waktu yang tepat mengambil bola.
"Kami harus sabar, karena di tim lawan ada pemain sayap cepat Samsul Arif. Kamu harus lebih sabar maju kedepan. Dan, pada akhirnya ingin dapat poin di Barito Putra. Pasca di Asian Games 2018, ini tandang kami pertama. Jadi ingin maksimal untuk tim," papar Ricky Fajrin. Pada putaran pertama di Dipta Gianyar, Bali United 2-0 atas Barito Putera pada 22 April. Yakni, lewat gol Stefano Lilipaly dan Yandi Sofyan Munawar. *dek
DENPASAR, NusaBali
Pelatih Kepala Bali United Widodo Cahyono Putro menginstruksikan pemainnya kerja cerdas saat menghadapi tuan rumah Barito Putera pada laga Liga 1 pekan ke-22, di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Selasa (18/9) sore, pukul 16.30 WITA. Sebab Barito yang diasuh coach Jacksen F Thiago belum terkalahkan di kandang. Mereka selalu menang saat main di depan publiknya sendiri.
"Bali United bertekad eksis di papan atas. Caranya para pemain wajib bermain dan bekerja cerdas, serta mengedepankan pola kerjasama tim. Minimal ambil poin di Barito, dan harus punya tekad untuk menang menang," ucap Widodo Cahyono Putro, saat sesi jumpa pers, Senin (17/9).
Menurut Widodo, satu-satunya cara agar eksis di papan atas, yakni meraih kemenangan. Namun Widodo sadar, bertanding di kandang Barito Putra tidak mudah. Sebab mereka sangat kuat saat di kandang dan belum terkalahkan.
"Sebenarnya saya tidak ingin menargetkan sejak awal. Tapi berusaha semaksimal mungkin. Namun saat ini pilihan kami memang harus dapat poin. Jadi perlu kerja keras merealisasikan hal itu," kata Widodo.
Apalagi pelatih Barito Putera juga sangat bagus. Jacksen adalah rekan Widodo saat masih berstatus sebagai pemain Petrokimia Putra Gresik. Sehingga mulai dari karakter dan cara bermain sudah saling ketahui. Namun perubahan taktikal terus dilakukan setiap tim. Tidak terorientasi pada satu strategi agar tidak terbaca lawan.
"Saya sudah pelajari dan lihat video cara bertanding Barito Putera, termasuk saat menjamu PSM Makassar. Beberapa kumpulan video lainnya juga kami pelajari. Mudah-mudahan hasilnya menang," tegas Widodo.
Soal beberapa pemain utama absen, Widodo mengaku tidak ada masalah. Sebab tim Bali United selalu jalan dengan 30 pemain. Termasuk saat pemain cedera dan ada dua pemain dipanggil Timnas. Skuat Serdadu Tridatu selalu bisa jalan dan meraih poin penuh. Dan, saat ini pemain Timnas juga sudah bisa bergabung dengan tim. Baik Ricky Fajrin dan Stefano Lilipaly.
Namun menjelang keberangkatan ke Banjarmasin, Gede Sukadana mendadak sakit. Padahal sebelumnya dia masuk daftar 20 pemain lawan Barito. "Sukadana batal kami boyong, sementara Fadil memang masih cedera. Dan, kami pertegas tidak ada masalah," tutur Widodo.
Kini dari 19 pemain, semuanya menjadi andalan Bali United. Kecuali Irfan Bachdim baru sembuh dari cedera dan Fadil yang diiistirahatkan karena pemulihan cedera. Sementara perwakilan pemain Ricky Fajrin mengaku akan berhati-hati bertanding di kandang Barito. Terutama soal mengatur ritme atau delay bola. Juga kapan waktu yang tepat mengambil bola.
"Kami harus sabar, karena di tim lawan ada pemain sayap cepat Samsul Arif. Kamu harus lebih sabar maju kedepan. Dan, pada akhirnya ingin dapat poin di Barito Putra. Pasca di Asian Games 2018, ini tandang kami pertama. Jadi ingin maksimal untuk tim," papar Ricky Fajrin. Pada putaran pertama di Dipta Gianyar, Bali United 2-0 atas Barito Putera pada 22 April. Yakni, lewat gol Stefano Lilipaly dan Yandi Sofyan Munawar. *dek
Komentar