Atasi Banjir, Jalan Depan ACJN Rambut Siwi Direkonstruksi
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) VIII melakukan rekonstruksi jalan di Jalan Nasional Denpasar – Gilimanuk, di depan Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Rekonstruksi jalan yang juga dimaksudkan untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi saat musim hujan itu, menelan anggaran Rp 3,6 miliar. Berdasar pemantauan pada Minggu (16/9), sejumlah pekerja sedang mengerjakan proyek tersebut. Sesuai papan informasi proyek di lokasi, proyek rekonstruksi jalan di depan ACJN itu dimulai pada Juli lalu. Dalam proyek rekonstruksi jalan yang juga dipaketkan dengan penanganan drainase itu, kontrak penggarap diberikan selama 90 hari kalender atau selama tiga bulan, dengan batas waktu hingga Oktober mendatang.
Salah satu pekerja yang sempat ditemui di lokasi, mengatakan proyek rekonstruksi jalan yang dipaketkan dengan penangan drainase ini, juga bertujuan menata jalan di depan ACJN. Lantaran sekalian dilakukan rekonstruksi jalan, otomatis anggaran yang dibutuhkan juga besar. “Penanganannya tidak hanya membangun drainase. Tetapi juga lengkap dibuatkan senderan, termasuk pelebaran jalan di depan areal ini,” ujar salah seorang pekerja di lokasi.
Sementara Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, mengatakan proyek rekonstruksi jalan sekaligus penanganan drainase di depan ACJN itu, bukan merupakan bagian dari proyek pembangunan ACJN. Namun itu merupakan proyek yang sama-sama dilaksanakan oleh pemerintah pusat, yang bertujuan untuk mengatasi banjir sekaligus memperlebar jalan di depan ACJN.
“Itu di luar pembangunan ACJN. Tetapi disediakan juga untuk mendukung keberadaan ACJN yang rencananya akan diserahkan ke daerah. Karena di sana kan sering banjir kalau hujan, sekalian juga menata areal jalan depan ACJN,” ujarnya. *ode
Rekonstruksi jalan yang juga dimaksudkan untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi saat musim hujan itu, menelan anggaran Rp 3,6 miliar. Berdasar pemantauan pada Minggu (16/9), sejumlah pekerja sedang mengerjakan proyek tersebut. Sesuai papan informasi proyek di lokasi, proyek rekonstruksi jalan di depan ACJN itu dimulai pada Juli lalu. Dalam proyek rekonstruksi jalan yang juga dipaketkan dengan penanganan drainase itu, kontrak penggarap diberikan selama 90 hari kalender atau selama tiga bulan, dengan batas waktu hingga Oktober mendatang.
Salah satu pekerja yang sempat ditemui di lokasi, mengatakan proyek rekonstruksi jalan yang dipaketkan dengan penangan drainase ini, juga bertujuan menata jalan di depan ACJN. Lantaran sekalian dilakukan rekonstruksi jalan, otomatis anggaran yang dibutuhkan juga besar. “Penanganannya tidak hanya membangun drainase. Tetapi juga lengkap dibuatkan senderan, termasuk pelebaran jalan di depan areal ini,” ujar salah seorang pekerja di lokasi.
Sementara Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, mengatakan proyek rekonstruksi jalan sekaligus penanganan drainase di depan ACJN itu, bukan merupakan bagian dari proyek pembangunan ACJN. Namun itu merupakan proyek yang sama-sama dilaksanakan oleh pemerintah pusat, yang bertujuan untuk mengatasi banjir sekaligus memperlebar jalan di depan ACJN.
“Itu di luar pembangunan ACJN. Tetapi disediakan juga untuk mendukung keberadaan ACJN yang rencananya akan diserahkan ke daerah. Karena di sana kan sering banjir kalau hujan, sekalian juga menata areal jalan depan ACJN,” ujarnya. *ode
Komentar