nusabali

Diyakini Bisa Bertahan 100 Tahun

  • www.nusabali.com-diyakini-bisa-bertahan-100-tahun

Setelah diujicoba dua hari sebelumnya, Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung diupacarai pamelaspas pada Buda Kliwon Ugu, Rabu (12/9).

Underpass Simpang Patung Ngurah Rai Dipelaspas


MANGUPURA, NusaBali
Underpass sepanjang 712 meter dengan lebar 16 metar dan tinggi ruang 5,2 meter ini diyakini tahan gempa dan bisa bertahan sampai satu abad. Upacara pamelaspas Underpas Simpang Tugu Ngurah Rai Tuban, Rabu kemarin sajak pagi pukul 09.00 Wita, dipuput dua sulinggih, yakni Ida Pedanda Jelantik Lila Arsa (Pedanda Buda dari Griya Taman Sukawati, Gianyar) dan Ida Pedanda Gede Oka Manuaba (Pedanda Siwa dari Geriya Sanur, Denpasar Selatan).

Pantauan NusaBali, sejumlah pejabat hadir dalam upacara pamelaspas yang dilakukan di terowongan Underpass, seperti Kepala Binamarga PUPR Badung Sang Nyoman Oka Permana, Plt Camat Kuta Made Widiana, hingga Kabid Reservasi Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII Nusakti Wedha. Hanya saja, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta urung hadir.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN Wilayah VIII, I Nyoman Yasmara, mengatakan Underpass yang menelan anggaran sebesar Rp 168,38 miliar ini dibangun dengan konsep tahan gempa. “Selain tahan gempa, konstruksi bangunan Underpass Simpang Patung Ngurah Rai Tuban dapat bertahan hingga satu abad (selama 100 tahun),” jelas Yasmara.

Yasmara mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keutuhan Underpass Simpang Patung Ngurah Rai Tuban ini. “Untuk memantaunya, selain kami menempatkan 4 petugas jaga tiap hari full 24 jam, kami juga akan pasang 8 kamera CCTV. Saat ini masih menunggu anggarana keluar.”

Sedangkan Kabid Reservasi BBPJN Wilayah VIII, Nusakti Wedha, mengatakan Underpass yang telah selesai dibangun 31 Agustus 2019---lebih cepat 50 hari dari kontrak kerjanya---ini tinggal diresmikan saja. Namun, sejauh ini pihaknya belum mendapat informasi pasti waktu peresmian. “Kami masih menunggu konfirmasi dari pusat,” kata Nusakti Wedha.

Nah, sambil menunggu peresmian, pihaknya masih melakukan perbaikan terhadap bebrapa revisi minor Underpass Simpang Patung Ngurah Rai Tuban. Revisi minor dimaksud ini bukan terkait konstruksi bangunan Underpass, melainkan marka jalan. Sebab, ada temuan kekurangan saat dilakukan uji laik fungsi jalan, Senin (10/9) lalu.

Menurut Nusakti Wedha, revisi minor ini bisa dikerjakan dalam waktu singkat. “Tinggal satu tahapan yang harus dilalui sebelum Underpass digunakan secara permanen, yakni peresmian. Sedangkan tahapan lainnya semua sudah dilalui. Untuk revisi minor seperti perbaikan marka, sudah mulai dilakukan,” katanya.

Sementara itu, Dir Lantas Polda Bali, Kombes Pol Anak Agung Made Sudana, mengatakan dengan dioperasikannya Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Tuban ini, nantinya bisa menekan kemacetan di bundaran menuju Bandara Internasional Ngurah Rai. Nantinya, di sini akan dilakukan rekayasa jalan.

“Fungsi lalulintas untuk melakukan rekayasa. Nanti jalan raya yang ada di sekitar bundaran ini akan dilakukan kajian. Kendaraan yang keluar dari area bundaran akan dibuang ke mana? Lalu dilihat apakah ada titik kemacetan yang terjadi? Jika terjadi kemacetan di tempat lain akibat buangan kendaraan dari Underpass ini, maka akan dilakukan kajian,” jelas Kombes Agung Sudana saat dikonfirmasi, Rabu kemarin.

“Jadi, meski Underpass ini sudah selesai, namun masih perlu rekayasa-rekayasa. Bukan berarti sudah dibangun, lalu sudah selesai semua," lanjut perwira menangah Polri dari Puri Pemecutan, Denpasar Barat ini.

Kombes Agung Sudana mengungkapkan, kemacetan yang sering terjadi di Simpang Nakula dan Sunset Road Legian akanterpecahkan dengan dioperasikannya Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Tuban ini. “Kami berharap yang dipikirkan pemerintah ke depan adalah Simpang Benoa Square Kedonganan (Kuta), Perempatan Pesanggaran (Denpasar Selatan), dan Perempatan Jalan Ahmad Yani-Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar,” harapnya.

Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Tuban sendiri dibangun untuk menunjang kegiatan akbar Annual Meeting IMF-World Bank di Bali, Oktober 2018 mendatang, yang dihadiri 15.000 orang delegasi dari berbagai belahan dunia. *po

Komentar