nusabali

Nasabah LPD Serai Lapor Polisi

  • www.nusabali.com-nasabah-lpd-serai-lapor-polisi

Prajuru desa adat mengetahui LPD Serai kurang sehat sejak enam bulan karena pengurus tidak pernah buat laporan keuangan.

BANGLI, NusaBali
Sejumlah nasabah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Serai, Kecamatan Kintamani, Bangli melapor ke Polsek Kintamani. Mereka lapor ke polisi karena tak bisa menarik uang tabungan di LPD Serai. Jumlah tabungan yang tak bisa ditarik mencapai ratusan juta rupiah.

Salah seorang nasabah, I Nengah Sari, 53, mengaku melapor ke Polsek Kintamani pada tanggal 9 Agustus lalu. Saat melapor ada lima nasabah lainnya ikut serta. Nengah Sari mengaku tidak banyak punya tabungan, sementara tabungan ibu kandungnya, Ni Nengah Tambun Rp 110 juta. Jika jumlah tabungan Nengah Sari dan lima nasabah lainnya digabung besarannya Rp 380 juta. “Sebulan yang lalu saya mau menarik uang untuk biaya perkawinan anak, namun uang tidak bisa dicairkan,” ungkap Nengah Sari, Selasa (11/9).

Nengah Sari mengatakan, pengurus LPD beralasan tidak bisa mencairkan tabungannya karena banyak kredit macet. Ia pun melakukan pendekatan dengan Ketua LPD Serai, I Ketut Darmawan. Namun Darmawan menyerah. “Jawabanitu tidak pantas diucapkan seorang Ketua LPD. Seperti tidak ada pertanggungjawaban,” sesalnya. Setelah tidak kunjung ada penyelesaian dengan LPD, Nengah Sari minta bantuan Bendesa Adat Serai dan prajuru lainnya. Bahkan masalah itu sudah disampaikan kepada kepala desa. “Penanganannya lambat sehingga saya putuskan lapor polisi,” tegasnya.

Motif Nengah Sari lapor polisi hanya inginkan uangnya dan tabungan ibunya di LPD Serai bisa kembali. Apalagi ibu kandungnya sudah tidak bekerja lagi. Uang itu dikumpulkan sedikit demi sedikit. Terpisah, Bendesa Pakraman Serai, I Wayan Karya, membenarkan ada warganya yang melapor ke polisi karena tidak bisa menarik tabungan di LPD. Ia mengakui masih mencarikan solusi dan sedang pendataan jumlah tabungan, deposito, dann kredit. “Kami sempat melakukan pertemuan. Pengurus beralasan banyak kredit macet sehingga nasabah yang mau menarik tabungan tidak bisa,” ungkapnya.

Wayan Karya bersama pengurus lainnya mengaku tidak tinggal diam dan sudah membentuk tim khusus. Tim ini terdiri dari prajuru adat dan perbekel. “Kami sudah melakukan penelusuran namun data belum riil. Uang di LPD sekitar 860 juta dan kredit Rp 331 juta serta jumlah peminjam sekitar 100 orang dan peminjam paling besar Rp 28 juta sudah termasuk bunga dan denda,” ungkapnya. Ia mengetahui LPD kurang sehat sejak enam bulan lalu. Sebab pengurus LPD tidak berikan laporan keuangan. “Diundang dalam paruman tapi pengurus tidak datang. Bagaimana pun kondisinya sepatutnya disampaikan, mau untung atau tidak agar diinformasikan,” imbuhnya. *es

Komentar