nusabali

Tilem Kapat, Mlaspas di Pura Penataran Agung Nangka

  • www.nusabali.com-tilem-kapat-mlaspas-di-pura-penataran-agung-nangka

Dua sulinggih mlaspas wewangunan (bangunan) di Pura Penataran Agung, Banjar/Desa Pakraman Nangka, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem pada Redite Paing Ugu bertepatan dengan Tilem Kapat, Minggu (9/9).

AMLAPURA, NusaBali

Upacara mlaspas digelar menjelang Karya Mamungkah lan Nubung Daging. Dua sulinggih yang muput upacara yakni Ida Pedanda Gede Made Jelantik Karang dari Gria Karang dan Ida Pedanda Gede Oka Pinatih dari Gria Taman Ulon.

Bangunan yang diplaspas yakni linggih padma tiga, bale pawedaan, bale pesandekan, bale selonding, tiga candi gelung kori, bale gong, dua apit lawang, candi bentar, tembok panyengker, pewaregan, dan bale kulkul. Ida Pedanda Gede Oka Pinatih menjelaskan, mlaspas palinggih dan bangunan pelengkap lainnya bertujuan membersihkan seluruh unsur cuntaka yang melekat di bangunan itu. “Sebab, selama ini bahan bangunan berasal dari banyak tempat sehingga ada yang leteh. Perlu dibersihkan dan diberi nama pangurip bangunan atau menghidupkan kembali,” jelas Ida Pedanda Gede Oka Pinatih.

Bangunan itu juga katanya dipasupati ditandai adanya pengulap-ulap dengan menorehkan tiga warna yakni hitam, merah, dan putih. Juga pasang banten orti di puncak bangunan yang bermakna memberitahukan bahwa bangunan tersebut telah dipasupati. Undagi atau tukang bangunan juga dilukat melalui ritual majaya-jaya. Ida Pedanda Gede Made Jelantik Karang menambahkan, tujuan mlaspas agar seluruh palinggih menjadi suci. “Selanjutnya agar berkenan Ida Bhatara berstana di palinggih itu,” kata Ida Pedanda Gede Made Jelantik Karang.

Di sela-sela upacara mlaspas dipentaskan tari Rejang Dewa, Baris Gede, topeng Sidakarya, dan Rejang Giri Kusuma. Upacara mlaspas dihadiri mantan Gubernur Bali Dewa Made Beratha, Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri, Ketua Panitia Pembangunan I Gusti Made Tusan, Pangrajeg Karya Ida Made Alit, dan pangayah lainnya. *k16

Komentar