nusabali

5 Hal Menarik yang Dapat Ditemui di Festival Tepi Sawah

  • www.nusabali.com-5-hal-menarik-yang-dapat-ditemui-di-festival-tepi-sawah

Pesta panen padi di sawah beserta ritual-ritualnya adalah filosofi yang melandasi Festival Tepi Sawah yang dibalut sahaja dan hangatnya rasa kekeluargaan.

4. Kumpul Komunitas Seni dan Sosial

Terdapat sekiranya 15 komunitas baik yang bergerak dalam bidang seni mau pun sosial yang ikut bergabung dan diundang dalam Festival Tepi Sawah. Komunitas-komunitas tersebut pun ikut berkecimpung, tidak hanya sebagai penonton, melainkan juga memberi ilmu tambahan seputar bidang yang mereka geluti pada pengunjung. Misalnya, ada komunitas Minikino yang bergerak di bidang perfilman yang berbagi seputar program-program yang mereka miliki, ada pula komunitas Rumah Berdaya Denpasar yang menyebut dirinya Schizofriends, yakni orang-orang yang peduli terhadap ODS (Orang Dengan Schizofrenia) dan menghimbau agar masyarakat tidak menjauhi serta melabeli orang-orang yang demikian, melainkan merangkul mereka ke arah yang lebih positif, serta banyak lagi komunitas-komunitas seni lainnya yang berbagi seputar bidang yang mereka geluti.

5. Menyaksikan Konser-Konser Berbau Nusantara

Selain 4 hal menarik di atas yang bisa anda dapatkan di Festival Tepi Sawah, ada sebuah hal menarik lagi yang jangan sampai dilewatkan, yaitu menonton berbagai pertunjukan Nusantara. Sebagai orang Indonesia asli, tentunya kita sendiri yang seharusnya lebih mengenal budaya kita. Maka, berangkat dari hasrat tersebut, Festival Tepi Sawah pun menyediakannya.

Festival ini pun sebetulnya dirancang oleh orang Indonesia, dari orang Indonesia, dan untuk orang Indonesia. Jika kebetulan ada orang asing yang telihat, maka bisa jadi ia pengunjung atau malah donator.

Bagi yang belum pernah melihat langsung kesenian Indonesia seperti tari Bali, Lenong Betawi, Gamelan Ceraken, Genggong Kutus, Sapek Kalimantan, dan kesenian yang lainnya, maka anda wajib berkunjung ke Festival Tepi Sawah yang masih akan terus dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya, tentunya dengan berbagai kesenian Nusantara lainnya yang lebih beragam.

Beranjak dari festival ini, Trie Utami, yang sempat ditemui NusaBali usai dirinya memberikan wokshop olah vokal pun memandang bahwa Festival Tepi Sawah ini sangat menginspirasi untuk mendidik orang, seperti mendidik cara menjaga lingkungan, contohnya memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Ia pun beranggapan bahwa festival ini patut dijadikan contoh demi lingkungan serta bumi yang lebih baik.

Sementara, ditemui di kesempatan yang sama, Etha, selaku salah satu pendiri acara pun berharap agar festival ini terus diadakan secara berkesinambungan dan harapannya agar festival-festival yang ada di Bali dan Indonesia bisa menerapkan sistem yang sama dengan membedakan tempat sampah dan menyediakan asbak, piring, dan gelas sewaan untuk meminimalisir sampah plastik dan puntung rokok. *ph

Komentar