nusabali

Pasca Temuan Orok, Warga Takut

  • www.nusabali.com-pasca-temuan-orok-warga-takut

TKP Pembuangan Orok Diupacarai Pacaruan

SEMARAPURA, NusaBali

Lokasi penemuan orok di saluran irigasi Subak Penasan, Dusun Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, dirasakan angker oleh masyarakat yang melintasi lokasi itu. Warga pun ketakutan saat melintas di atas pukul 18.00 Wita.

“Kalau di atas pukul enam sore itu sudah sepi. Dulu malam pun biasa warga melintas di sana. Katanya orang-orang yang lewat di sana merasakan auranya terasa mengerikan dari biasanya,” ujar Kepala Dusun (Kadus) Penasan I Made Parwata, saat dihubungi NusaBali, Jumat (7/9). Oleh karena itu, krama Subak Penasan menggelar upacara Pacaruan di lokasi penemuan orok alias TKP, pada Sukra Kliwon Bala, Jumat (7/9), bertepatan dengan hari Kajeng Kliwon.

Kata Kadus Parwata, Pacaruan di TKP itu berupa Caru Abrumbunan, di Pura Bedugul Penasan digelar upacara Caru Manca Warna, Pura Dalem Bale Agung, Desa Pakraman Penasan dihaturkan Pejati, dan Pura Subak Penasan dihaturkan Caru Manca Warna. Diharapkan, dengan upacara ini situasi kembali kondusif. “Kami juga berharap agar pelaku pembuang orok ini berhasil tertangkap oleh polisi,” tegasnya.

Sementara itu, jajaran Polsek Banjarangkan hingga Kamis sampai Jumat kemarin, belum menemukan titik terang siapa orangtua dari orok yang ditemukan mengapung di saluran irigasi Subak Penasan tersebut. Orok itu sudah diserahkan dari RSUD Klungkung ke Dinas Sosial untuk dilakukan pemulasaran jenazah, Kamis (6/9).

Kadis Sosial, Pemerdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung, Ida Bagus Anom Adnyana mengatakan, jenazah orok sudah diserahkan karena proses di kepolisian sudah selesai. Jenazah orok ini dalam katagori terlantar. Proses pemakaman pun diupacarai secara agama Hindu. “Sesuai kepercayaan masyarakat Bali, karena jenazah orok itu tali pusarnya belum putus, maka tidak dapat dilakukan kremasi,” ujarnya. Anggaran untuk penguburan orok dan upacara mencapai belasan juta rupiah. *wan

Komentar