nusabali

Erick Thohir Jadi Ketua Timses, Jokowi-Ma’ruf Unggul di Udara

  • www.nusabali.com-erick-thohir-jadi-ketua-timses-jokowi-maruf-unggul-di-udara

Seperti diprediksi, incumbent Joko Widodo (Jokowi) akhirnya tunjuk pengusaha kondang Erick Thohir, 48, sebagai Ketua Tim Sukses (Timses) Jokowi-Ma’ruf Amin untuk Pilpres 2019.

JAKARTA, NusaBali
Dengan tampilnya Erick Thohir yang notabene bos Inter Milan ini, Jokowi-Ma’ruf dianggap unggul perang ‘udara’ melawan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Nama Erick Tohir sebagai Ketua Timses Jokowi-ma’rif (Capres-Cawapres yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI) ini diu-mumkan langsung Jokowi dalam pertemuan di di Posko Cemara kawasan Men-teng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9) petang. Selain Erick Thohir, Wapres Jusuf Kalla juga ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah Timses Jokowi-Ma’ruf. Dalam pertemuan semalam, baik Erick Thohir maupun Jusuf kalla hadir langsung.

Nantinya, Erick Thohir akan adu strategi melawan mantan KSAD Djoko Santoso, yang menjadi Ketua Timses Prabowo-Sandiaga (Capres-Cawapres yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Partai Berkarya). Hanya saja, belum jelas siapa yang akan menjadi Penasihat Timses Prabowo-Sandiaga untuk menandingi Jusuf Kalla di kubu Jokowi-Ma’ruf. Semula, sempat beredar nama Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun sejauh ini belum diputuskan kubu Prabowo.

Jokowi mengaku sudah lama melakukan pendekatan dengan Erick Tohir untuk jadi Ketua Timses. Jokowi percaya dengan Erick, karena mereka sudah sering kerja sama. "Saya mempercayai Pak Erick Thohir untuk bekerja bersama-sama. Ini kan tidak hanya pas Asian Games, sebelumnya tidak sekali dua kali," tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, ada sejumlah pertimbangan kepana memilih Erick. Jokowi awalnya menyebut Erick punyai beberapa klub di berbagai bidang olahraga. Erick merupakan presiden dan pemilik saham mayoritas klub top Seri A Italia, Inter Milan. "Memiliki klub sepakbola, memiliki skuad basket, dan memiliki lain-lainnya. Tapi yang jelas, dalam setiap hal yang dia pimpin, itu selalu mendapatkan kesuksesan," katanya. Jokowi lalu mengungkit kesuksesan terbaru Erick di Asian Games XVIII 2018.

Menurut Jokowi, Erick adalah sosok pengusaha tepat mengisi posisi Ketua Timses JokowiMa’ruf. Sedangkan untuk pertimbangan politik, Jokowi mengaku di sekelilingnya sudah banyak tokoh. "Semua orang tahu Pak Erick itu siapa. Ini bukan urusan politik. Ini urusan manajemen supaya kampanye bisa berjalan dengan baik," imbuh Jokowi.

Sementara itu, dengan ditunjukkan Erick Thohir sebagai Ketua Timses, pertem-puran 'udara' dinilai resmi dikuasai kubu Jokowi-Ma’ruf. "Kalau melihat komposisi Timses yang sudah lengkap dengan ketua, ini analogi perang teluk, Jokowi-Ma'ruf seperti Amerika Serikat dan sekutu. Sementara mereka ingin menjadikan Prabowo-Sandi seperti Irak," ulas pengamat politik Rico Marbun dilansir detikcom, tadi malam.

Dalam perang, ada pertempuran udara dan teritorial. Dengan memilih Erick, Rico memandang koalisi Jokowi-Ma'ruf menguasai dua wilayah tersebut. "Prinsip perang itu, jika ingin menang, harus memiliki kekuatan minimal 3 kali lipat dari lawan. Jadi, Jokowi memastikan keunggulan dari sisi itu," kata Rico.

Pertempuran ‘udara’ dalam Pilpres artinya perang media. Ditambah Erick, keunggulan Jokowi di media sudah jauh meninggalkan Prabowo. "Dalam konteks Pilpres, serangan udara itu mirip dengan kedekatan dengan jaringan media. Dengan Erick Thohir masuk, setelah sebelumnya ada Surya Paloh (Ketum NasDem) dan Hary Tanoe (Ketum Perindo), artinya penguasaan serangan udara nyaris lengkap," tegas Rico.

Rico lanjut menganalisis Timses Jokowi dengan perbandingan penguasaan terito-rial. Amerika Serikat, kata dia, saat perang berusaha sebanyak mungkin merekrut pasukan. Sampel America itu dicocokkan Rico dengan kenyataan dukungan yang diterima Jokowi. "Kita ingat beberapa hari lalu banyak kepala daerah yang menyatakan mendukung Jokowi. Setidaknya di Jawa 3 daerah terbesar: Jabar, Jateng, Jatim sudah deklarasi dukung Jokowi."

Erick Thohir sendiri adalah pengusaha kesohor kelahiran 30 Mei 1970. Dia menempuh studi sarjana dan master di AS. Gelar Bachelor of Arts dia dapatkan dari Gelndale University California, AS. Sedangkan gelar Master of Business Administration diperoleh dari California State University.

Sepulang ke Indonesia, Erick mendirikan Mahaka Group bersama beberapa rekannya pada 1992. Perusahaan tersebut merambah berbagai bidang, salah satunya media. Pada 2001, Mahaka Group mengakuisisi salah satu media cetak nasional. Setelah itu, Mahaka Group juga merambah ke stasiun televisi hingga radio. Pada 2013, Erick membeli saham mayoritas Inter Milan. Dilihat dari situs resmi Inter Milan, Erick masih menempati posisi Presiden Inter Milan saat ini. *

Komentar