nusabali

Penataan Dam Estuari Konsentrasi Pengerjaan Fisik Utama

  • www.nusabali.com-penataan-dam-estuari-konsentrasi-pengerjaan-fisik-utama

Penataan dam estuari di Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, masih terkonsentrasi pada pengerjaan fisik utama.

MANGUPURA, NusaBali
Proyek di atas lahan seluas 35 hektare yang ditargetkan selesai Desember 2019 ini meliputi pengerukan sedimentasi, pemasangan groundsill (penataan dasar sungai), dan pengerjaan saluran pengarah. Sejauh ini hasil penataan ini belum dapat terlihat utuh karena masih banyak peralatan yang belum terpasang.

Kasatker Pembangunan Bendungan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Ir I Putu Sudana Sp, mengungkapkan sebagian besar peralatan yang akan dipasang pada bendungan tersebut dipesan dari luar negeri. Tetapi pengerjaan fisik yang dilakukan semuanya on schedule.

“Kini yang digarap adalah beberapa bagian fisik utama yakni pengerukan sedimen, pemasangan groundsill, dan pengerjaan saluran pengarah pada bagian barat waduk,” jelas Sudana, Senin (27/8).

Saat ini sedang dilakukan pemancangan groundsill. Posisinya melintangi waduk. Di atasnya nanti akan dibangun jalan penghubung. Pada bagian hulunya terdapat kolam pengendapan. Dikatakannya, kolamnya tinggal dipasang kap pada bagian kelilingnya.

Sementara saluran pengarahnya panjangnya sekitar 200 meter dan lebarnya 20 meter. Saluran ini nanti untuk mengarahkan sampah yang masuk ke waduk. Pada saluran itu nanti terdapat trash rack (saringan sampah). Pada bagian hilir saluran itu terdapat bendung gerak. Fungsinya untuk menjaga ketinggian air supaya air laut tidak masuk ke waduk.

“Penataan yang dilakukan sekarang berupa validasi dan peningkatan fungsi. Peningkatan fungsi waduk sebagai penyedia air baku PDAM, kedua untuk menangani banjir, pembersihan sampah. Untuk pembersihan sampah kini armadanya sudah siap. Baik alat maupun tenaga kerjanya,” ungkap Sudana.

“Untuk meningkatkan pasokan air baku PDAM, jika sebelumnya hanya mencapai 300 liter per detik, akan bisa bertambah menjadi 500 liter per detik. Kalau tidak dikeruk, tampungan airnya akibat sedimentasi jadi berkurang,” imbuhnya.

Setelah semuanya selesai dikerjakan, lanjut Sudana, pada lokasi nanti akan disiagakan alat-alat penunjang. Dimana akan disediakan alat berky yang cara kerjanya multi fungsi. Bisa keruk sedimen, bisa membersihkan sampah. Alat itu nanti manuver keliling waduk. Selain itu nanti dilengkapi dengan amphibious excavator.

“Dalam struktur proyek ini kami banyak menggunakan material precast. Istilahnya banyak pabrikasi. Selain itu banyak barang yang diimpor dari luar negeri, seperti trash rack. Karena semuanya belum terpasang sehingga belum kelihatan wujud bangunan secara keseluruhan. Untuk mempermudah pengawasan nanti pada bendungan itu akan disediakan kantor operasi,” kata Sudana. *po

Komentar