nusabali

Christo/Aldila Akhiri Paceklik 16 Tahun Medali Tenis

  • www.nusabali.com-christoaldila-akhiri-paceklik-16-tahun-medali-tenis

Christopher Rungkat/Aldila mengukir sejarah dengan tinta emas di Asian Games XVIII 2018 di Jakarta – Palembang.

JAKARTA, NusaBali
Mereka mengakhiri paceklik medali tenis Indonesia yang berlangsung 16 tahun. Pasangan Christopher Rungkit/Aldila mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dari cabang tenis nomor ganda campuran. Dalam laga final di Tennis Court Center, Jakabaring Sport City, Palembang, menghadapi Soncat Ratiwatana/Luksika Kukhum asal Thailand, mereka unggul 6-4, 5-7 tie break 10-7.

“Ini sejarah, saya tidak percaya akhirnya bersama Aldila bisa mengakhiri paceklik juara. Sudah 16 tahun Indonesia tanpa medali dari cabang tenis di Asian Games,” kata Christo, Sabtu (25/8). Keberhasilan Christo/Aldila meraih emas memang telah dinantikan masyarakat di Indonesia. Pasalnya cabang tenis Asian Games terakhir naik podium pada Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan.

Ketika itu Indonesia merebut emas pada nomor beregu putri. Tim Merah Putih diperkuat oleh Liza Andriyani, Wynne Prakusya, Wukirasih Sawondari, dan Angelique Widjaja. Emas dari ganda campuran bahkan lebih lama lagi tak diraih Indonesia. Kali terakhir, ganda campuran tenis mendapatkan emas dari Asian Games 1990 atas nama Hary Suharyadi/Yayuk Basuki. Keduanya sukses menumbangkan ganda campuran Korea Selatan, Yoo Jin-sun/Kim Il-soon.

“Iya, 2002 terakhir Indonesia raih medali, ini kejutan luar biasa. Kita tanpa ditarget emas, tapi bisa meraih ini rasanya tidak percaya. Selanjutnya olimpiade di Tokyo,” kata Christo seperti dilansir detiksport. Senada disampaikan Aldila, sebagai atlet junior dia mengaku kerap berupaya mengimbangi untuk menyesuaikan dengan Christo. Dia tidak pernah berpikir dapat meraih emas.

“Intinya kami bermain tenang agar dapat medali. Saya juga enggak pernah fokus dan hilang kosentrasi soal emas. Intinya terus meningkatkan performa bermain di Asian Games saja,” kata wanita berusia 23 tahun ini. “Bagi saya Christo di depan, aku merasa tenang di belakang. Kalau soal performa bermain saya mungkin hanya 30 persen dan Christo 70 persen,” imbuhnya.

Menpora Imam Nahrawi menyaksikan langsung pertandingan final itu. Dia tak menyangka hasil positif tersebut. “Kemenangan ini di luar dugaan. Bahkan, ini membuat kita bangga. Christo/Aldila ini luar biasa. Terima kasih untuk semua atlet Indonesia,” ujar Imam seperti dilansir detiksport.

“Mudah-mudahan ke depan peluang kita meraih emas semakin bertambah. Yang belum berhasil jangan putus asa, masih ada hari esok untuk kita persembahkan kepada ibu pertiwi,” tambah Imam. Atas kemanangan Christo/Aldila, Imam turut menyebut Palembang ini memiliki tuah bagi para atlet. Sampai saat ini, tiga emas untuk Indonesia muncul dari Palembang.

“Palembang ini ada tuah luar biasa. Tiga emas berhasil diraih atlet di sini. Ini telah melampaui target,” kata Imam bangga. Walaupun hanya diunggulkan di nomor 11 Tenis Ganda Campuran, Christo dan Aldila berhasil mengalahkan Thailand yang diunggulkan di nomor 5. Menpora pun akan memberikan bonus Rp 1 miliar per orang.

“Kalau atlet tunggal kami berikan bonus Rp 1,5 miliar. Tapi kami lihat lagi, kalau dia ganda bonusnya Rp 1 miliar. Beda lagi kalau regu banyak, belum dihitung,” ujar Menpora yang didampingi Gubernur Sumsel Alex Noerdin. *

Komentar