nusabali

PLN Tiadakan Meteran Prabayar

  • www.nusabali.com-pln-tiadakan-meteran-prabayar

Kebijakan meniadakan meteran prabayar karena banyaknya keluhan, seperti meteran prabayar (pulsa) rentan rusak, sering error, dan sejumlah masalah teknis lainnya.

NEGARA, NusaBali

PT PLN (Persero) tidak lagi menyediakan meteran prabayar dengan menggunakan sistem isi ulang untuk pemasangan listrik baru maupun tambah daya. Kebijakan PLN secara nasional itu efektif diberlakukan mulai awal Agustus 2018.

Hal tersebut diungkapkan Humas PLN Bali I Gusti Ketut Putra saat jumpar pers di salah satu tempat makan di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (24/8). Jumpa pers serangkaian perkenalan Manajer PLN Area Bali Utara I Gusti Made Aditya San Adinata, serta Manajer PLN Rayon Negara Ida Bagus Surya Respati, termasuk sejumlah jajaran staf PLN Rayon Gilimanuk, itu dibahas sejumlah kebijakan PLN.

Menurut I Gusti Ketut Putra, kebijakan meniadakan meteran prabayar yang merupakan program pusat, itu dipertimbangkan atas keluhan yang kerap muncul terhadap meteran prabayar. Seperti rentan rusak, meteran prabayar dengan sistem isi ulang itu juga sering dilaporkan error, dan mengalami sejumlah masalah teknis lainnya.

“Sebenarnya kalau meteran pulsa (prabayar) itu, agar pelanggan dapat mengontrol sendiri penggunaan, dan tidak terganggu privasi, karena tidak terus dicek petugas seperti yang reguler (pascabayar). Tetapi banyak ada keluhan, sehingga untuk pertimbangan pelayanan ke pelanggan, ditetapkan untuk menggunakan meteran reguler,” katanya.

Bagi pelanggan yang sudah menggunakan meteran prabayar, kata Putra, bisa mengajukan penggantian meteran pascabayar. Namun untuk yang mengganti, belum menjadi prioritas, karena berkaitan dengan material. Sehingga sementara baru fokus diterapkan untuk pemasangan listrik baru dan tambah daya. Dalam melakukan pergantian meteran sesuai daya yang sudah terpasang, pelanggan diwajibkan membayar Rp 101 per VA, sesuai daya meterannya.

“Jadi kalau yang 900 VA, Rp 101 dikali 900. Untuk biaya itu, adalah uang jaminan yang memang harus ada sebagai kompensasi pelanggan telat bayar listrik. Untuk yang kena uang jaminan itu, hanya dengan daya sama. Kalau tambah daya, ada biaya lain lagi,” ujarnya.

Serangkaian HUT ke–73 RI serta Asian Games XVIII 2018, PLN juga menyediakan program diskon untuk biaya penyambungan layanan tambah daya. Dimana untuk di luar wilayah penyelenggaraan Asian Games, mendapat diskon sebesar 50 persen. Diskon 50 persen yang juga berlaku untuk di Bali mulai 17 Agustus hingga 31 Oktober 2018, itu khusus untuk daya tegangan rendah hingga maksimal 5.500 VA. Begitu juga dalam periode sampai 31 Oktober mendatang, ada ketentuan untuk memberikan layanan penyambungan sementara dengan harga Rp 170.845, dengan daya maksimum 5.500 VA.

“Untuk diskon layanan tambah daya ini, se-Bali ditarget 14.443 pelanggan. Khusus yang Rayon Negara ditarget 550 pelanggan, dan Rayon Gilimanuk (mewilayahi Kecamatan Melaya) ditarget 300 pelanggan,” ujarnya. *ode

Komentar