Bupati Giri Prasta Serahkan Hewan Kurban
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyerahkan hewan kurban berupa seekor sapi dalam rangka Idul Adha 1439 Hijriyah, Rabu (22/8).
MANGUPURA, NusaBali
Hewan kurban dari bupati diterima oleh panitia Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Mengwi dan Abiansemal di Lapangan Puspem Badung.
Bupati didampingi Kajari Badung B Sunarko SH, Dirut PD Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sutarma, Kabag Humas Setda Badung I Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Kabid Kesbangpollinmas Badung I Made Arnaya, dan tokoh umat muslim di Badung.
Bupati Giri Prasta mengatakan, perayaan Idul Adha 1439 H di Badung merupakan salah satu contoh bahwa Pemkab Badung berpegang teguh pada sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Artinya semua insan sama dapat dan sama rasa. Menjaga empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika merupakan warisan para pendiri bangsa termasuk para ulama dan kyai,” ujarnya.
Bupati Giri Prasta mengatakan, mengisi kemerdekaan harus dijalankan dengan menjaga keberagaman umat beragama. Pepatah mengatakan, yang beda jangan sekali-kali dipaksakan menjadi sama tetapi yang sama jangan dibedakan. “Itulah konsep yang kami lakukan. Sehingga dalam mengambil kebijakan pun kami membuat program semua insan itu sama dapat dan sama rata,” tegasnya.
“Berdasakan konsep itu saya selaku bupati, umat muslim membuat sekolah di Kuta Selatan saya bantu Rp 3 miliar. Sekarang ada lagi pembangunan masjid di Canggu Permai itu Rp 3 miliar, nanti juga masjid yang ada di Abiansemal kami bantu sepenuhnya. Ini merupakan wujud dan perilaku perbuatan kepada umat muslim yang ikut mewarnai pembangunan di Kabupaten Badung,” kata Bupati Giri Prasta.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana PHBI Mengwi dan Abiansemal Hendro, mengatakan shalat Idul Adha di Lapangan Puspem merupakan kegiatan rutin umat muslim Mengwi dan Abiansemal.
Dalam shalat Idul Adha 1439 H ini sebagai imam Sutrisno dan kotib H Yunus Anies. Sebagai bentuk tolerasi beragama kepada umat muslim, Bupati Badung menyumbangkan satu ekor sapi dan satu ekor kambing dari Forum Komunikasi Karyawan Karyawati Muslim (FKKKM). *asa
Hewan kurban dari bupati diterima oleh panitia Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Mengwi dan Abiansemal di Lapangan Puspem Badung.
Bupati didampingi Kajari Badung B Sunarko SH, Dirut PD Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sutarma, Kabag Humas Setda Badung I Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Kabid Kesbangpollinmas Badung I Made Arnaya, dan tokoh umat muslim di Badung.
Bupati Giri Prasta mengatakan, perayaan Idul Adha 1439 H di Badung merupakan salah satu contoh bahwa Pemkab Badung berpegang teguh pada sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Artinya semua insan sama dapat dan sama rasa. Menjaga empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika merupakan warisan para pendiri bangsa termasuk para ulama dan kyai,” ujarnya.
Bupati Giri Prasta mengatakan, mengisi kemerdekaan harus dijalankan dengan menjaga keberagaman umat beragama. Pepatah mengatakan, yang beda jangan sekali-kali dipaksakan menjadi sama tetapi yang sama jangan dibedakan. “Itulah konsep yang kami lakukan. Sehingga dalam mengambil kebijakan pun kami membuat program semua insan itu sama dapat dan sama rata,” tegasnya.
“Berdasakan konsep itu saya selaku bupati, umat muslim membuat sekolah di Kuta Selatan saya bantu Rp 3 miliar. Sekarang ada lagi pembangunan masjid di Canggu Permai itu Rp 3 miliar, nanti juga masjid yang ada di Abiansemal kami bantu sepenuhnya. Ini merupakan wujud dan perilaku perbuatan kepada umat muslim yang ikut mewarnai pembangunan di Kabupaten Badung,” kata Bupati Giri Prasta.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana PHBI Mengwi dan Abiansemal Hendro, mengatakan shalat Idul Adha di Lapangan Puspem merupakan kegiatan rutin umat muslim Mengwi dan Abiansemal.
Dalam shalat Idul Adha 1439 H ini sebagai imam Sutrisno dan kotib H Yunus Anies. Sebagai bentuk tolerasi beragama kepada umat muslim, Bupati Badung menyumbangkan satu ekor sapi dan satu ekor kambing dari Forum Komunikasi Karyawan Karyawati Muslim (FKKKM). *asa
Komentar