nusabali

Bisnis Ritel Optimis Imbas Ekonomi

  • www.nusabali.com-bisnis-ritel-optimis-imbas-ekonomi

Bisnis usaha ritel di Bali berharap ikut terimbas positif dari IMF-World Bank Group (WBG) Annual Meeting di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, 12-14 Oktober yang akan datang.

Jelang Pertemuan IMF-World Bank

DENPASAR, NusaBali
Harapan tersebut didasarkan atas keyakinan akan ada peningkatan pendapatan masyarakat Bali, sehingga daya beli meningkat. Secara tak langsung dari peningkatan daya beli inilah, usaha ritel berharap dapat limpahan imbas event tahunan yang diperkirakan akan dihadiri 15 ribu orang dari 189 negara.

Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Ritel Indonesia (Asprindo) Bali Anak Agung Ngurah Agra Putra, mengatakan Minggu (19/8). “Memang secara langsung, seperti kontrak tidak ada dengan ritel,” ungkap pengusaha pemilik Swalayan Ayu Nadi asal Denpasar ini.

Walau demikian, ritel tentu bersiap-siap. Di antaranya dengan menyediakan stok produk-produk yang diperkirakan permintaannya meningkat atau pun produk yang sedang trendi. Diantaranya food and beverage, produk fesyen, handicraft maupun kebutuhan lainnya. “Jika pendapatan masyarakat meningkat, daya beli masyarakat meningkat ritel yakin kami dapat dampaknya,” paparnya.

Gung Agra, sapaan Ketua  Aprindo Bali ini, menyatakan tidak ada hal-hal  khusus yang dipersiapkan pebisnis ritel, terutama yang tergabung dalam Aprindo. Hal itu karena persiapan, merupakan hal yang biasa. Bukan karena faktor ada atau tidaknya even, seperti pertemuan tahunan IMF-World Bank saja,  tetapi sudah menjadi tuntutan dalam bisnis ritel. “Inovasi dan evaluasi kan terus, tidak boleh henti,” ujarnya. Yang jelas kata Gung Agra, dengan ribuan anggota delegasi ke Bali, tentu akan lebih meningkatkan geliat perekonomian Bali, setidak-tidaknya di sektor pariwisata yang berdampak pada sektor lain, antara lain industri pedagangan di sub sektor bisnis ritel. *k17

Komentar