nusabali

Dampak Gempa, Numpang di Rumah Kerabat

  • www.nusabali.com-dampak-gempa-numpang-di-rumah-kerabat

Dampak gempa, rumah Ni Wayan Mudiani, 46, warga Banjar/Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, rusak berat. Tembok rumah roboh dan atapnya jebol.

BANGLI, NusaBali
Pembantu rumah tangga ini pun kehilangan rumahnya. Ia harus menumpang tinggal di rumah kerabatnya. Wayan Mudiani mengatakan, rumah peninggalan orangtuanya memang dalam kondisi rusak. Kerusakannya semakin parah akibat ada gempa. Sudah ada petugas dari desa yang datang mengecek kondisi rumah. Rumah itu diusulkan mendapatkan bedah rumah. Namun bantuan tak kunjung datang hingga rumah roboh digoyang gempa. Beberapa kali diurus untuk mendapatkan bedah rumah, namun tidak ada hasil. Rumah terdiri dari dua kamar itu kini hanya tinggal tiang penyangga. “Saya berharap ada bantuan untuk membangun kembali rumah itu,” pinta Wayan Mudiani, Minggu (19/8).

Paman Mudiani, Jro Mangku Wayan Suwirta, menambahkan bangunan rumah sudah tidak bisa ditempati dan diputuskan untuk dibongkar. “Rumah sudah tua, pada saat gempa jebol. Karena belum bisa dilakukan perbaikan sementara ini kami bersihkan saja,” jelasnya. Sementara Kelihan Banjar Dinas Demulih, I Wayan Rumia, membenarkan warganya kehilangan rumah akibat gempa. Diakui, sebelum rumah itu roboh sempat disurvei petugas untuk diusulkan mendapatkan rehab rumah. “Rencana direhab bukan bedah rumah. Rehab rumah dari anggaran desa Rp 7 juta dipotong pajak,” sebutnya.

Wayan Rumia berjanji akan terus memperjuangkan untuk mendapatkan bantuan bedah rumah. Apalagi tahun ini Desa Demulih tidak mendapat program bedah rumah. Dana Rp 7 juta juga tidak cukup untuk rehab karena kondisi rumah sudah rusak berat. “Tahun ini Desa Demulih tidak mendapat jatah bedah rumah, kami juga masih menunggu,” imbuhnya. *es

Komentar