nusabali

Disdikpora Seleksi Calon Kepala Sekolah SD dan SMP

  • www.nusabali.com-disdikpora-seleksi-calon-kepala-sekolah-sd-dan-smp

Setiap tahun belasan sampai puluhan guru baik jenjang sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) memasuki masa pensiun.

MANGUPURA, NusaBali
Dalam upaya mempersiapkan kepala sekolah yang memenuhi kualifikasi, Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung melakukan seleksi calon kepala sekolah (kasek).

Para calon kasek yang ikut seleksi akademik mencapai 59 orang, terdiri dari guru SD 37 orang dan guru SMP 22 orang. “Seleksi akademik ini merupakan tahap lanjutan dari seleksi administrasi. Seleksi akademik sebetulnya sudah selesai dilakukan, kami bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) dari Jawa Tengah. Tinggal sekarang menunggu pengumumannya,” tutur Kabid Pembinaan Ketenagaan Disdikpora Badung I Nyoman Suardana, Minggu (19/8).

“Seleksi akademik atau seleksi substansi sudah dilakukan di Denpasar pada 13 – 15 Agustus 2018 lalu. Kami diberi tahu, paling tidak pengumuman hasil seleksi dua pekan setelah seleksi akademik,” imbuhnya.

Suardana menegaskan, tujuan dilakukannya seleksi ini merupakan amanat dari Permendikbud Nomor  6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Seleksi dilakukan agar memperoleh kasek yang memiliki kualifikasi. Bila persyaratan terpenuhi, tentu saja diharapkan saat nanti menjadi kasek betul-betul cakap dan tahu tugas-tugasnya.

“Jadi dalam seleksi akademik ada yang namanya penilaian kepala sekolah dan pengawas, penilaian kinerja guru, makalah kepemimpinan, dan penilaian potensi kepemimpinan,” urainya.

Apakah nanti 59 guru yang mengikuti seleksi akademik bakal lulus otomatis, Suardana menyatakan belum tentu. “Kalau berkaca pada pengalaman sebelumnya, paling dari 40 orang yang ikut seleksi, hanya 25 orang yang lulus. Tapi kalau tahun ini kami belum tahu,” katanya.

Menurutnya mereka yang dinyatakan lulus akan mengikuti diklat. “Diklat di sini di antaranya pertama kegiatan in-service learning 1 (In-1), kedua kegiatan on the job learning (OJL). Setelah itu ada lagi, kegiatan in-service learning 2. Baru setelah itu, mereka mendapatkan sertifikat, artinya mereka sudah siap menjadi kepala sekolah,” kata Suardana lagi.

Di Badung, hampir setiap tahun kepala sekolah yang masuk masa pensiun jumlahnya puluhan. “SMP, misalnya, selain ada 3 orang yang masuk masa pensiun, ada lima sekolah baru yang juga harus diisi kepala sekolah. Kemudian, tingkat SD dari dulu paling banyak yang pensiun secara berbarengan. Saya lupa datanya, tapi rata-rata per tahun belasan yang pensiun,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Disdikpora Badung Ketut Widia Astika, menyampaikan  salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu tenaga pendidikan dengan kewenangan dalam pembinaan karier, maka salah satunya adalah pelaksanaan rekrutmen kepala sekolah. “Sesuai Permendikbud, mengamanatkan perlunya penataan kembali sistem rekrutmen dan pembinaan karier kepala sekolah agar diperoleh kepala sekolah yang kredibel dan berkompetensi. Maka di Badung, sejak tahun 2012 dilakukan seleksi terhadap calon kepala sekolah,” ujarnya.

“Mudah-mudahan dengan model perekrutan ini, calon kepala sekolah mendapatkan pengalaman pembelajaran teoritik maupun praktik yang sudah tentu bertujuan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada dimensi-dimensi kompetensi, kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial,” tandasnya. *asa

Komentar