nusabali

Bounty Cruise Angkut Bantuan ke Lombok

  • www.nusabali.com-bounty-cruise-angkut-bantuan-ke-lombok

Bantuan logistik terhadap korban gempa bumi di Lombok, NTB telah disalurkan yang pengangkutannya menggunakan Bounty Cruises, dari Dermaga Benoa, Denpasar Selatan ke Dermaga Bangsal, Desa Pemenang, Lombok Utara, Rabu (15/8).

DENPASAR, NusaBali
Bantuan kemanusiaan yang disalurkan, kemarin, berupa sembako, pakaian, selimut, air minum, obat-obatan dan bantuan lain yang dibutuhkan korban bencana.

Owner Bounty Cruise Gde Wirata, menyatakan bantuan sosial kemanusiaan yang dikirim Rabu kemarin, sudah yang keenam kalinya, dengan menggunakan Bounty Cruises dan Patagonia. “Ini tidak ada kaitannya dengan politik, ekonomi. Ini  demi kemanusiaan,” ujar Gde Wirata disela-sela pemberangkatan pengiriman bantuan sekitar 60 ton tersebut. Dikatakan Gde Wirata bantuan tersebut berasal bantuan dari industri pribadi, swasta lembaga yayasan, lembaga BUMN dan lainnya. Bukan saja dari Bali, tetapi juga dari Surabaya, Banyuwangi dan lainnya.

Dikatakan, Gde Wirata, Bounty Cruise dan Patagonia, siap membantu mengangkut dan mengirimkan bantuan-bantuan tersebut. “Jadwalnya akan diatur nanti, 3 kali seminggu,” jelas Gde Wirata. Dia pun berharap semua pihak bisa membantu korban gempa, karena mereka sangat membutuhkan. “Apa saja, apa makanan, minuman, pakaian dan lainnya,” ungkap pengusaha pariwisata senior Bali ini.  

Sementara itu dari penuturan warga korban, rata-rata mereka mengaku masih trauma  akibat gempa. Kini, hampir seluruh warga mengungsi. Seperti di Dusun Bangsal, yang hampir 90 persen bangunan warga roboh. “Kalau malam semua ke pengungsian, karena masih trauma,” ujar Amir, salah seorang warga setempat. Selain itu tentu saja karena memang tidak ada tempat atau rumah yang bisa ditinggali. Hal senada disampaikan  Supriadi, warga setempat yang sehari- hari bekerja sebagai  guru. “Anak-anak juga tidak sekolah, karena sekolah roboh,” tunjuk Supriadi pada anaknya Alia yang duduk di kelas V. Mereka mengaku belum bisa berbuat apa, karena masih takut. “Kalau malam di sini jadi sepi,” tambah Amir. Padahal sebelumnya, Bangsal merupakan kampung turis, karena merupakan pelabuhan penyeberangan menuju Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air-kawasan wisata kondang di Lombok.

Dandim Lombok Barat Letkol Czi Djoko Rahmanto, yang juga Koorlap Satgas Bencana Gempa Lombok, menjelaskan, penanganan pasca bencana sudah tertangani relatif baik, bekerjasama dengan berbagai pihak, baik  Polri, BNPB, Basarnas, instansi, Kementerian PUPR, BUMN dan lainnya. Bantuan-bantuan logistik sudah disalurkan, termasuk sampai ke ke pelosok yang terpencil. “Bukan saja dengan kendaraan, juga kita lakukan dengan jalan kaki,” ungkap Letkol Djoko Rahmanto, di sela-sela penurunan bantuan sosial di Dermaga Bangsal. Dikatakan, salah satu yang akan dilakukan dalam waktu dekat, adalah pembersihan puing-puing, sesuai arahan Presiden Jokowi. “ Nanti kita akan gunakan alat berat,” tambahnya.  

Dari pantauan NusaBali di Dermaga Bangsal, sejumlah korban terlihat mendapat perawatan di rumah sakit lapangan dan rumah sakit terapung dari Pemda Jawa Timur. “Keluhannya, ada patah, trauma dan lainnya,” ujar seorang petugas medis di rumah sakit lapangan dekat dermaga. *k17

Komentar