nusabali

Target 3 Kursi DPR RI di Pileg 2019

  • www.nusabali.com-target-3-kursi-dpr-ri-di-pileg-2019

Target tiga kursi dinilai tidak muluk-muluk melihat formasi para petarung DPR RI yang dipasang Partai Golkar.

Sudikerta Langsung ‘Gerilya’ untuk Suara DPR RI

DENPASAR, NusaBali
Pasca kalah di Pilgub Bali, 27 Juni 2018, I Ketut Sudikerta maju ke DPR RI dari Dapil Bali di Pileg 2019. Sudikerta tidak mau menunggu lama untuk bergerak mendulang suara. Sudikerta sudah mulai menjelajah lagi di sejumlah basis dan kantong suara untuk memenangkan Pileg 2019. Sudikerta target Golkar Bali raih 3 kursi DPR RI Dapil Bali pada Pileg 2019.

Sudikerta akan bertarung dengan sejumlah incumbent DPR RI dari Partai Golkar. Mereka adalah Gede Sumarjaya Linggih alias Demer politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng dan Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung.

Selain itu sejumlah new comer (pendatang baru) yang juga menjadi pesaing Sudikerta adalah mantan rivalnya di perebutan Ketua DPD I Golkar Bali 2015, I Wayan Geredeg. Geredeg mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem. Politisi asal Desa Sibetan, Kecamantan Bebandem, Karangasem ini pernah menjabat Bupati Karangasem 2 periode. Dalam DCS (Daftar Calon Sementara) yang diumumkan KPU RI, ada 9 orang yang ditetapkan dalam DCS (Daftar Calon Sementara) anggota DPR RI Dapil Bali 2019, dari Partai Golkar.

Mereka adalah Gede Sumarjaya Linggih (nomor urut 1), Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (nomor 2), I Gusti Agung Ayu Sri Puspa Dewi (Nomor urut 3), I Ketut Sudikerta (nomor 4), I Wayan Geredeg (nomor urut 5), Dian Fatmayanty (nomor urut 6), I Made Wijaya ( Nomor urut 7), dr  Ayu Melinda Hanjani (nomor urut 8) dan I Gede Ariawan (nomor urut 9).

Sudikerta kepada NusaBali, Rabu (15/8) mengatakan dirinya bertandem dengan sejumlah kader Partai Golkar di kabupaten/kota dan provinsi untuk turun ke basis pemilih.

“Tujuan kita membesarkan Partai Golkar, memenangkan Pileg dan Pilpres 2019,” tegas Ketua DPD I Golkar Bali 2010-2015 dan 2015-2020 ini. Sudikerta mengatakan begitu usai Pilgub Bali langsung panaskan mesin partai dengan konsolidasi ke daerah-daerah. Sudikerta yang sebelumnya tandem di Pilgub Bali dengan Cagub Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, menggandeng kader di daerah, termasuk Calon DPD RI yang direkomendasi partai.

Seperti di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan belum lama ini Sudikerta turun bersama kader Golkar Bali yang maju sebagai Calon DPD RI, Dewa Made Suamba Negara, serta Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah I Gusti Putu Wijaya.

Mantan Wakil Bupati Badung ini menyebutkan roadshow itu dilakukan persis ketika maju Pilgub Bali. “Karena kita inginkan di Dapil Bali ada tambahan kursi DPR RI,” tegas politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini.

Kata dia, Partai Golkar targetkan 3 kursi DPR RI dari Dapil Bali. Target tersebut dinilai tidak muluk-muluk melihat formasi para petarung DPR RI yang dipasang Partai Golkar. “Kita punya incumbent 2 orang. Sementara caleg-caleg di bawahnya seperti Pak Geredeg dan sejumlah Caleg perempuan juga kader partai yang cukup dikenal di masyarakat dan punya basis suara. Kita optimis 3 kursi di Pileg 2019,” tegas pria yang masih menjabat Wakil Gubernur Bali ini.

Untuk Dapil Bali, akan diperebutkan 9 kursi DPR RI pada 17 April 2019 mendatang. Pada Pileg 2014 lalu ada 9 orang yang lolos ke Senayan dari Dapil Bali. PDIP meloloskan 4 orang caleg, yakni I Made Urip, Wayan Koster, Nyoman Dhamantra, IGA Rai Wirajaya yang semuanya berasal dari PDIP.

Kemudian Partai Golkar meloloskan 2 orang, yakni Sumarjaya Linggih dan Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra. Sementara Demokrat meloloskan 2 orang caleg yakni Jero Wacik dan Putu Sudiartana. Sedangkan 1 kursi berhasil direbut Ida Bagus Putu Sukarta dari Partai Gerindra. Namun Jero Wacik digantikan sebagai Caleg terpilih oleh Ni Putu Tutik Kusumawardhani, karena Jero Wacik berperkara dalam kasus korupsi di KPK. Sedangkan Putu Sudiartana digantikan dengan status PAW oleh Putu Supada Rudana. Sudiartana berperkara dalam kasus suap di KPK. *nat

Komentar