nusabali

Dapat Nomor Urut Sepatu, Sudirta Bersyukur

  • www.nusabali.com-dapat-nomor-urut-sepatu-sudirta-bersyukur

Urip: Nomor Urut Memudahkan, Rakyat Menentukan

DENPASAR, NusaBali
Mendapatkan nomor urut pada posisi teratas selalu menjadi idaman bagi calon anggota legislatif (Caleg) yang bertarung di setiap Pileg. Namun tak sedikit yang justru malah kebetulan mendapatkan nomor urut paling buntut alias paling terakhir. Salah satunya Caleg DPR RI Dapil Bali Pileg 2019 dari PDIP, I Wayan Sudirta yang mengaku justru bersyukur dapat nomor urut paling buntut.

Mantan anggota DPD RI dua periode 2004-2009 dan 2009-2014 ini, Selasa (14/8) siang mengatakan tetap bersyukur. Pertama karena partai melalui Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan kepercayaan untuk mengemban aspirasi masyarakat sebagai Caleg DPR RI Dapil Bali. “Pertama tetap bersyukur, karena sudah diberikan penghargaan, kepercayaan maju sebagai Caleg DPR RI,” ujar politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem ini.

Kebagian nomor urut 9 dari DCS (Daftar Calon Sementara) Caleg DPR RI dapil Bali untuk Provinsi Bali kata Sudirta juga harus disyukuri. Penugasan adalah tanggungjawab yang harus dijawab dengan kerja keras untuk bisa mendulang suara dan memenangkan partai di Pileg nanti. “Nomor urut paling buntut tetap disyukuri. Pendukung saya kebanyakan masyarakat wong cilik, mudah-mudahan mereka (pendukung) yang sebagian besar ada di desa-desa terbantu dengan posisi saya di nomor paling bawah ini,” ujar mantan Ketua Tim Perancang Undang-Undang DPD RI selama dua periode ini.

Sudirta menyebutkan begitu sudah ditetapkan dalam DCS dengan nomor urut 9 dirinya kini terjun sosialisasi ke masyarakat ke seluruh kabupaten dan kota. Karena Pileg 2019 makin dekat. “Kini fokus turun ke masyarakat sosialisasi untuk Pileg 2019. Nomor urut tetap sebuah keberuntungan, sosialisasi ke masyarakat kita lakukan,” ujar Sudirta.

Dari 9 Caleg yang ditetapkan dalam DCS DPR RI dapil Bali, Sudirta akan bersaing dengan sejumlah caleg kuat lainnya di PDIP. Tiga diantaranya incumbent, yakni I Made Urip politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yang menempati nomor urut 1 caleg DPR RI Dapil Bali Pileg 2019. Urip sudah 4 periode di DPR RI secara berturut-turut. Incumbent lainnya IGA Rai Wirajaya politisi asal Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara yang sudah 3 periode di DPR RI berturut-turut. I Gusti Agung Putri Astrid Kartika yang merupakan PAW anggota DPR RI Wayan Koster yang kini menyandang Cagub Bali terpilih 2018-2023.

Sementara new comer (pendatang baru) yang akan menjadi pesaing Sudirta adalah IGN Alit Kusuma Kelakan politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, I Ketut Kariyasa Adnyana politisi asal Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng yang masih menjabat anggota Komisi III DPRD Bali, I Nyoman Parta politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali.

Sementara new comer lainnya merupakan Srikandi, yakni Komang Diah Kartikasari dan Luh Putu Suwandewi Aeschlimann. Sementara Wakil Ketua DPP PDIP, I Made Urip mengatakan nomor urut adalah keputusan DPP PDIP. Dirinya yang sudah berkali-kali menduduki nomor urut 1 memang juga diuntungkan. Hanya saja bagi dirinya nomor urut hanya memudahkan dalam memilih.

“Nomor urut pencalegan diputuskan oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Saya kebetulan saja dapat nomor urut 1 terus. Nomor urut hanya memudahkan untuk memilih. Tetap harus maksimal turun di masyarakat supaya kita dikenal dan meyakinkan masyarakat memilih,” ujar anggota Komisi IV DPR RI ini.

Urip mengatakan seluruh Caleg DPR RI Dapil Bali melalui proses penggodokan panjang dan maksimal. Para Caleg yang akhirnya tarung ke pusat adalah kandidat kuat semua. Mereka sudah teruji memiliki basis massa. “Karena itu semuanya punya peluang. Mereka kuat-kuat semuanya. Kita target 5 kursi dari dapil Bali bisa terpenuhi di Pileg 2019 nanti,” kata Urip.  *nat

Komentar