nusabali

Setiap Sore, Warga Dihibur Joged Bumbung Mebarung

  • www.nusabali.com-setiap-sore-warga-dihibur-joged-bumbung-mebarung

Memeriahkan Hari Jadi ke-60 Provinsi Bali, joged bumbung sebagai hiburan rakyat digelar secara berturut-turut selama lima hari, 14-18 Agustus 2018 di Stage Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar atau yang kerap disebut Lapangan Renon.

DENPASAR, NusaBali
Megawali ‘pesta’ joged bumbung, Selasa (14/8) sore kemarin, tampil sekaa dari Kabupaten Jembrana dan Kota Denpasar.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha, mengatakan, kesenian joged tahun ini ditampilkan dalam bentuk mebarung. Berbeda dengan tahun lalu yang ditampilkan dalam bentuk festival. “Tahun ini kami tampilkan mebarung, agar lebih banyak sekaa yang terlibat, perwakilan dari kabupaten dan kota. Kalau festival tahun lalu hanya menggunakan dua sekaa, hanya penarinya yang ganti-ganti,” ujarnya.

Dikatakan, joged bumbung mebarung tidak sekedar hiburan rakyat, melainkan menjadi upaya menampilkan sajian joged bumbung yang sesuai pakemnya. Aksi ini adalah untuk mendorong mengembalikan sajian joged bumbung yang sebenarnya. Seperti diketahui, joged bumbung ternoda oleh adanya joged jaruh yang belakangan berkembang. “Sesungguhnya ini merupakan pertanggungjawaban dari Pemerintah Provinsi Bali, dengan telah ditetapkannya joged sebagai satu dari sembilan tari warisan budaya dunia Unesco. Tari joged adalah satu tari yang masih harus kita kembalikan pakemnya,” kata Kadis Dewa Beratha.

Dikatakan, pemerintah pusat melalui Direktur Diplomasi dan Warisan Budaya memberikan perhatian khusus terhadap joged bumbung. Pagi ini di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, akan diadakan diskusi mengenai pengelolaan joged bumbung. Dalam pertemuan itu, kata dia, selain akan menyampaikan langkah-langkah pengelolaan joged bumbung, pihaknya juga akan menyampaikan permasalahan yang paling penting, yaitu bagaimana menyetop joged-joged jaruh yang merusak citra joged itu sendiri.

“Karena ini diadakan oleh kementerian, tentu kita akan mendesak untuk bisa membuat rekomendasi menyampaikan kepada Kominfo untuk bisa nanti melakukan penutupan tayangan joged jaruh di internet dan YouTube. Karena pemerintah pusat kan juga memiliki tanggung jawab terhadap warisan budaya yang ada di Nusantara, yang ditetapkan oleh Unesco,” tandasnya.

Pada Rabu (16/8) sore ini mulai pukul 17.00 Wita, bakal tampil joged bumbung mebarung yakni Sekaa Joged Eka Satya Budaya, Banjar Kuwum Mambal, Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Duta Tabanan dengan Sanggar Plawah Gringsing, Banjar Dinas Kayubihi, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, Duta Kabupaten Bangli. *ind

Komentar