nusabali

Polisi Minta Ditunda Setelah 23 Maret

  • www.nusabali.com-polisi-minta-ditunda-setelah-23-maret

Pihak Kepolisian Daerah Bali melalui Dit Intelkam Polda Bali meminta kepada perwakilan Bendesa Adat yang tergabung dalam Pasubayan Desa-Desa Adat Tolak Reklamasi Teluk Benoa untuk menunda aksi hingga tanggal 23 Maret mendatang.

Belum Ada Jawaban, Tiga Polres Diback-Up Polda Bali Siap Jaga Aksi

DENPASAR, NusaBali
Permintaan tersebut setelah banyaknya kegiatan-kegiatan Internasional yang akan berlangsung dalam waktu dekat. Namun, bila masih berlangsung, kepolisian sudah berkoordinasi dengan tiga Polres yang diback-up Polda Bali untuk mengamankan jalannya aksi.

Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Sugriwo menerangkan, pada dasarnya pihak kepolisian pada Jumat (18/3) lalu melangsungkan rapat koordinasi dengan perwakilan Bendesa Adat yang tergabung dalam Pasubayan Desa-Desa Adat  Tolak Reklamasi Teluk Benoa bertempat di Ruang Catur Prasetya Polresta Denpasar. Dalam rapat yang dihadiri langsung oleh Dir Intelkam Polda Bali, Kasubdit III Dit Intel Polda Bali, Kabag Ops Polresta Denpasar, Kasat Bimas Polresta Denpasar, Kasat Intel Polresta Denpasar, Kasat Sabhara Polresta Denpasar, Kapolsek Kuta, Kasat Tahti Polresta Denpasar, Kasubag Humas Polresta Denpasar, Kasiti Pol Polresta Denpasar ini, pihak kepolisian meminta agar aksi tolak reklamasi yang diagendakan pada hari ini, Minggu (20/3) siang itu agar ditunda setelah tanggal 23 Maret mendatang. "Semuanya sudah kita bicarakan dalam rapat koordinasi itu. Karena, banyak agenda-agenda berskala Nasional maupun Internasional yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini," jelasnya saat dikonfirmasi, Sabtu (19/3) sore kemarin.

Sambung dia, adapun maksud dan tujuan pertemuan adalah dalam rangka membahas serta mewujudkan komitmen antara kepolisian dan Pasubayan Desa-Desa Adat Tolak Reklamasi terkait rencana pelaksanaan agar tercipta kondusifitas Kamtibmas serta tidak menggangu aktivitas dan kepentingan umum masyarakat Nasional dan Intrrnasional. Hal ini lantaran aksi tersebut melibatkan massa yang cukup banyak sehingga, pihak kepolisian perlu dan penting menyampaikan arahan, masukan dan solusi berkaitan dengan teknis pelaksanaan agar dapat berjalan dengan aman lancar.

Apalagi, aksi yang dilaksanakan dekat Jalan Tol akan memicu opini negatif lainnya mengingat Obyek Jalan Tol adalah Obyek Vital Nasional. "Rencananya aksi damai yang dilaksanakan hari ini, Minggu (20/3) dibundaran Tuban dan melibatkan 26 Desa Adat. Besar kemungkinan akan tumpah ruah ke ruas jalan tol," akunya.

Meski sudah meminta untuk melakukan penundaan terkait aksi tersebut, pihak kepolisian, aku Surgriwo belum mendapatkan jawaban pasti. Besar kemungkinan aksi yang mengerahkan masa yang sangat banyak tersebut tetap dilakukan. Sehingga, pihak kepolisian dalam hal ini harus siap melakukan pengamanan di lapangan. Untuk itu, sambung AKP Sugriwo, pihak Polresta Denpasar meminta bantuan pengamanan dari Polres Tabanan dan Polres Gianyar yang sepenuhnya diback-up langsung oleh Polda Bali. "Sampai saat ini (sore kemarin) belum ada jawaban pasti untuk penundaan itu. Nah, kita juga harus siap untuk melakukan pengamanan kapan saja. Kalau pengamanan sendiri, ada tiga Polres (Polresta Denpasar, Polres Tabanan dan Polres Gianyar) yang akan disiagakan diback-up Polda Bali," katanya.

Terkai total kekuatan yang dikerahkan, AKP Sugriwo juga mengaku pengamanan aksi tersebut akan menerjunkan kekuatan penuh. Pasalnya, aksi tersebut dilakukan di Bundaran Tuban yang notabene akses masuk Pulau Dewata dan banyak dikunjungi oleh wisatawan. "Kita akan mengerahkan pengamanan kekuatan penuh untuk mengamankan aksi," tutupnya dan tidak merinci total anggota yang akan dikerahkan. 7 da

Aksi Juga Dimeriahkan Parade Ogoh-ogoh

MANGUPURA, NusaBali
Gelombang penolakan rencana reklamsi Teluk Benoa semakin menggema. Para Bendesa Adat dan rakyat (krama) Bali yang tergabung dalam Pasubayan (kesepakatan) Desa-Desa Adat Tolak Reklamasi Teluk Benoa akan menggelar aksi besar menolak rencana proyek PT TWBI pada Minggu (20/3) siang ini sekitar pukul 14.00 Wita.

Aksi damai ini akan dipusatkan di sebelah barat dekat pintu Tol Bali Mandara, tepatnya di Bundara Taman Ngurah Rai, Desa Adat Tuban. Dalam aksi damai kali ini selain akan dilakukan penyampaian pendapat, juga akan dimeriahkan Parade Ogoh-ogoh.

“Tujuan dari aksi ini adalah untuk menghentikan rencana reklamasi di kawasan suci Teluk Benoa. Aksi ini sekaligus sebagai wujud permintaan kepada Presiden Jokowi agar mencabut dan membatalkan Perpres No 51 Th 2014,” ujar Pelaksana Mandat Teknis/Koordinator ForBALI, I Wayan Gendo Suardana, kemarin.

Oleh karenanya, diberitahukan kepada masyarakat terutama yang menggunakan jalan melewati jalur lokasi aksi, agar menghindari rute tersebut. “Sekiranya masyarakat yang menuju ke arah bandara, dimohon mendahului berangkat agar tidak mengalami hambatan lalu lintas,” imbau Gendo. Imbauan ini sekaligus dikirim berantai malalui media sosial (medsos).

Gendo juga meminta permakluman agar kiranya dapat dipahami. “Mari berjuang bersama-sama untuk menyelamatkan tanah leluhur dari segala bentuk eksploitasi,” ajaknya.

Sementara GM PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo melalui pesan singkat yang dikirim mengaku mendengar kabar akan adanya aksi damai Tolak Reklamasi tersebut. Dia mengaku tidak secara tertulis menerima pemberitahuannya. “Secara resmi belum (belum menerim pemberitahuan aksi damai, red). Kami hanya mendengar; mengerti melalui medsos (media sosial),” akunya.

Namun demikian, ketika NusaBali singgung apa sudah melakukan sosialisasi kepada pihak maskapai atau calon penumpang, sehingga tidak terjebak macet atau ketinggal pesawat, Trikora tak banyak memberikan komentar. Namun, kata dia, sosialisasi tersebut diserahkan kepada masing-masing maskapai. “Sudah melalui airline (pihak maskapai, red),” tandasnya. 7 asa


Komentar