nusabali

Siswa SDN 3 Depeha Perlu Pengaman Gempa

  • www.nusabali.com-siswa-sdn-3-depeha-perlu-pengaman-gempa

Siswa di SDN 3 Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, perlu mendapat pelatihan cara penyelamatan diri dalam situasi gempa.

SINGARAJA, NusaBali

Masalahnya, kondisi gedung sekolah rentan roboh, ketika gempa kembali menguncang. “Ya, kami sangat perlu itu, paling tidak kami para guru dan siswa tahu apa yang harus kami lakukan ketika gempa terjadi,” ujar Ketut Sulatra, salah satu guru SD 3 Depeha.

Saat gempa menguncang pada Minggu (5/8) malam, hampir seluruh ruang kelas SDN 3 Depeha mengalami kerusakan. Aktivitas belajar mengajar pun sempat ditiadakan selama dua hari pasca gempa. Nah, sejak Rabu (8/8) pekan lalu, akivitas sudah mulai normal. Seluruh siswa mulai bisa mengikuti proses belajar mengajar, meski harus belajar di ruang kelas yang mengalami kerusakan. Kelas 1 dan 2, belajar di ruang perpustakaan, dengan konstruksi atap baja ringan yang diperkirakan sudah mengalami pergesaran. Untuk kelas 3, belajar di empat ruang kelas, karena ruang belajar mereka sebelumnya telah roboh. Sedangkan kelas 4, 5 dan 6 belajar di ruang kelas dengan bangunan tembok banyak retak, dan bagian dasar bangunan juga diperkirakan mengalami pergeseran.

Menurut para guru setempat, proses belajar mengajar terpaksa dilakukan dalam kondisi bangunan yang rentan roboh, karena tidak ada pilihan lain. Mereka berharap, renovasi terhadap tiga ruang kelas lainnya segera tuntas, hingga proses belajar bisa dipindah ke ruang kelas tersebut. “Di sini sementara saja, nanti kalau renovasinya sudah selesai, kita pindah ke sana. Katanya tidak sampai dua minggu, renovasinya sudah selesai,” ujar seorang guru.

Meski sifatnya sementara memanfaatkan gedung yang rusak, namun para guru dan siswa tetap berharap ada pelatihan atau simulasi perlindungan diri dalam situasi gempa. Langkah ini, agar seluruh guru dan siswa mengetahui apa yang dilakukan saat gempa terjadi. “Paling tidak kami semua tahu, apa yang harus kami lakukan ketika gempa terjadi. Apalagi kondisi gedung seperti ini, sangat perlu sakali kami mengetahui pola penyelamatan diri,” ujar Ketut Sulatra.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana yang dikonfirmasi, Senin (13/8) menyatakan, secepatnya menjadwalkan pelatihan perlindungan diri dari bahaya gempa di SDN 3 Depeha. “Kegiatan simulasi sudah pernah kami lakukan, karena keterbatasan dana kami tidak bisa melakukan dibanyak tempat. Tetapi untuk SD 3 Depeha, kami jadwalkan segera, karena ini penting juga dalam kondisi seperti itu (gedung rusak,red),” terangnya.

Menurut Suadnyana, pemahaman tentang pola penyelamatan diri saat gempa terjadi sangat penting. Apalagi sasarannya adalah para siswa, sehingga mereka sudah punya pemahaman sejak dini. “Secepatnya kita akan lakukan pelatihan di SD 3 Depeha. Ini juga bagian dari sosialisasi menghadapi bencana alam, salah satunya gempa bumi,” jelasnya. *k19

Komentar