SDN 4 Kampung Baru Borong Juara Non Akademik
Sejumlah siswa SDN 4 Kampung Baru borong prestasi di bidang non akademik tingkat kabupaten dan provinsi.
SINGARAJA, NusaBali
Prestasi teranyarnya yakni Juara I Masatua Bali dan Juara III Macecimpedan dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) lalu. Prestasi yang membanggakan juga disumbang dari lomba menggambar tingkat kabupaten sebagai Juara II dan Juara I Lomba bercerita berbahasa Indonesia se-Buleleng.
Sebelum mengikuti lomba pihak sekolah memang sudah mempersiapkan diri melalui siswa-siswa terbaiknya. Lomba masatua Bahasa Bali diwakili oleh I Gusti Ngurah Agung Dipta, 10, dan Lomba Macecimpedan diwakili duet I Kadek Yudi Agus Pratama, 11, dan Ni Made Suci Dian Florista, 10. Mereka di bawah bimbingan guru pembina, Desak Made Suciningsih SPd, digenjot selama sebulan penuh, sebelum menghadapi lawan terbaiknya dari kabupaten di Bali.
“Persiapannya memang cukup panjang, selain latihan di Gedong Kirtya juga sore hari, biasanya di rumah saya,” kata Suciningsih yang merupakan guru pengampu tiga bahasa ditemui Jumat (10/8) kemarin. Dengan perjuangan yang keras, tiga siswa mereka dapat membawa nama baik sekolah di tingkat provinsi. Pihaknya yang sudah berpengalaman membina siswa dalam lomba sastra, mengaku masih menemui kesulitan dalam penguasaan kosa kata bahasa Bali oleh anak didik.
Mereka yang dalam kesehariannya saat ini lebih fasih menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan, sering gagap saat berhadapan dengan kosa kata bahasa Bali yang sering muncul dalam soal. Hal itu pun muncul saat pelaksanaan lomba cecimpedan. Dua siswanya yang mewakili Buleleng pun harus mengakui kekuatan lawan dari Kabupaten Gianyar dan Karangasem, yang lebih banyak menguasai kosa kata.
Sementara di bidang menggambar, SDN 4 Kampung Bari juga sangat potensial melalui bakat siswa yang dimilikinya. Salah satu siswa andalannya yang jago menggambar adalah Putu Alya Wikayanda Cita, siswa kelas V. Ia saat lomba menggambar Buleleng Festival, awal Agustus lalu, mampu menyisihkan 280 lawannya dan dinyatakan sebagai Juara II se-Buleleng. Alya dibawah bimbingan guru pembina Gede Suharianta SPd, menuangkan pemandangan Pantai Lovina yang mengantarkannya menuju juara.
Sementara itu Kepala SDN 4 Kampung Baru, Wayan Arjana SPd MPd, mengatakan keberhasilan anak diidknya meraih prestasi di bidang akademik bukan yang pertamakali. Sebagai salah satu sekolah di wilayah perkotaan ia pun mengaku terus menggenjot potensi siswa yang dimiliki di bawah bimbingan SDM guru yang ada.
Dalam satu periode tahun ajaran, pihaknya biasa memasang target capaian prestasi. Seperti tahun ajaran lalu sebanyak 20 prestasi. Beruntungnya dari 303 orang siswa yang dimiliki, sekolah yang berlokasi di Jalan Pulai Bali itu selalu melebihi target capaian prestasi yang dipasang. “Seperti tahun lalu kami bisa melampaui target, dan tahun ini tetap kami pasang target juara, sehingga ada motivasi tersendiri bagi sekolah, guru dan siswa untuk meraih juara di tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional,” kata dia.
Dalam pembinaannya bersama 15 orang guru yang ada, Arjana pun mengaku memiliki rencana untuk lebih mempopulerkan penggunaan bahasa Bali di kalangan siswa. Melihat pengalaman di berbagai lomba non akademik yang selalu berpeluang untuk menjadi yang terbaik, hanya saja masih terkendala soal minimnya penguasaan kosa kata. *k23
Sebelum mengikuti lomba pihak sekolah memang sudah mempersiapkan diri melalui siswa-siswa terbaiknya. Lomba masatua Bahasa Bali diwakili oleh I Gusti Ngurah Agung Dipta, 10, dan Lomba Macecimpedan diwakili duet I Kadek Yudi Agus Pratama, 11, dan Ni Made Suci Dian Florista, 10. Mereka di bawah bimbingan guru pembina, Desak Made Suciningsih SPd, digenjot selama sebulan penuh, sebelum menghadapi lawan terbaiknya dari kabupaten di Bali.
“Persiapannya memang cukup panjang, selain latihan di Gedong Kirtya juga sore hari, biasanya di rumah saya,” kata Suciningsih yang merupakan guru pengampu tiga bahasa ditemui Jumat (10/8) kemarin. Dengan perjuangan yang keras, tiga siswa mereka dapat membawa nama baik sekolah di tingkat provinsi. Pihaknya yang sudah berpengalaman membina siswa dalam lomba sastra, mengaku masih menemui kesulitan dalam penguasaan kosa kata bahasa Bali oleh anak didik.
Mereka yang dalam kesehariannya saat ini lebih fasih menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan, sering gagap saat berhadapan dengan kosa kata bahasa Bali yang sering muncul dalam soal. Hal itu pun muncul saat pelaksanaan lomba cecimpedan. Dua siswanya yang mewakili Buleleng pun harus mengakui kekuatan lawan dari Kabupaten Gianyar dan Karangasem, yang lebih banyak menguasai kosa kata.
Sementara di bidang menggambar, SDN 4 Kampung Bari juga sangat potensial melalui bakat siswa yang dimilikinya. Salah satu siswa andalannya yang jago menggambar adalah Putu Alya Wikayanda Cita, siswa kelas V. Ia saat lomba menggambar Buleleng Festival, awal Agustus lalu, mampu menyisihkan 280 lawannya dan dinyatakan sebagai Juara II se-Buleleng. Alya dibawah bimbingan guru pembina Gede Suharianta SPd, menuangkan pemandangan Pantai Lovina yang mengantarkannya menuju juara.
Sementara itu Kepala SDN 4 Kampung Baru, Wayan Arjana SPd MPd, mengatakan keberhasilan anak diidknya meraih prestasi di bidang akademik bukan yang pertamakali. Sebagai salah satu sekolah di wilayah perkotaan ia pun mengaku terus menggenjot potensi siswa yang dimiliki di bawah bimbingan SDM guru yang ada.
Dalam satu periode tahun ajaran, pihaknya biasa memasang target capaian prestasi. Seperti tahun ajaran lalu sebanyak 20 prestasi. Beruntungnya dari 303 orang siswa yang dimiliki, sekolah yang berlokasi di Jalan Pulai Bali itu selalu melebihi target capaian prestasi yang dipasang. “Seperti tahun lalu kami bisa melampaui target, dan tahun ini tetap kami pasang target juara, sehingga ada motivasi tersendiri bagi sekolah, guru dan siswa untuk meraih juara di tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional,” kata dia.
Dalam pembinaannya bersama 15 orang guru yang ada, Arjana pun mengaku memiliki rencana untuk lebih mempopulerkan penggunaan bahasa Bali di kalangan siswa. Melihat pengalaman di berbagai lomba non akademik yang selalu berpeluang untuk menjadi yang terbaik, hanya saja masih terkendala soal minimnya penguasaan kosa kata. *k23
Komentar